Lama menderita diabetes mellitus tipe 2 sebagai faktor risiko neuropati perifer diabetik
Abstract
Background: Diabetic peripheral neuropathy is a complication of type 2 diabetes mellitus (T2DM) that results in harm to the nervous system. It is a progressive disease, and symptoms get worse over time.
Purpose: To exploration the sensory neuropathy in type 2 diabetes mellitus and its correlation with duration of disease.
Method: An observational analytic with cross sectional design with population was patients with T2DM without diabetic ulcers in diabetic clinic Sari Mutiara Hospital. The number of samples was 86 respondents by a simple random sampling. Measuring the risk of diabetic peripheral neuropathy used 10 gram monofilament.
Results: Showed the majority of the duration of T2DM >5 years (53,5%) and the majority of respondents had neuropathy (54,7%). The results of the Spearman rank correlation test showed that there was a significant correlation between duration of T2DM and risk of diabetic peripheral neuropathy (p-value = 0,023 and r= -0,438).
Conclusion: The majority respondents has a diabetic peripheral neuropathy and also has a risk of diabetic peripheral neuropathy who are suffering >5 years. It is recommended that they need a regularly asses and educate to prevent further complication.
Keywords: Sensory neuropathy; Type 2 diabetes mellitus; Duration of diseasePendahuluan: Neuropati perifer diabetes adalah komplikasi diabetes yang mengakibatkan kerusakan sistem saraf. Ini adalah penyakit progresif, dan gejalanya bertambah buruk seiring waktu.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan lama menderita dengan risiko neuropati pada pasien DM tipe 2.
Metode: Desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dan populasinya seluruh pasien DM tipe 2 yang tidak memiliki ulkus diabetik di klinik diabetes RSU Sari Mutiara. Sampelnya sebanyak 86 yang diambil dengan teknik simple random sampling. Risiko neuropati perifer diabetik diukur menggunakan monofilament 10 gram.
Hasil: Analisis data menunjukkan mayoritas pasien menderita DM tipe 2 yang >5 tahun (53,5%) dan mayoritas pasien telah mengalami neuropati (54,7%). Hasil uji statistik menggunakan korelasi spearman menunjukan adanya hubungan lama menderita DM tipe 2 dengan risiko neuropati (p-value = 0,023<0,05 dan nilai r = -0,438).
Simpulan: Mayoritas responden yang mengalami Neuropati perifer diabetes maupun resiko terjadinya Neuropati perifer diabetes pada mereka kelompok yang menderita DM tipe 2 yang >5 tahun. Sangat dianjurkan pada pasien tersebut untuk dilakukan pengkajian secara teratur dan pendidikan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
American Heart Association. (2015). Understand Your Risk for Diabetes. Retrieved from American Heart Association: https://www.heart.org/en/health-topics/diabetes/understand-your-risk-for-diabetes.
Andatu, R, L. (2016). Hubungan Antara Durasi Menderita Diabetes Mellitus (DM) Dengan Angka Kejadian Neuropati Diabetik (Thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).
Ardiyati, A.V.(2014). Hubungan Antara Skor Monofilamen Dengan Ulkus Diabetik Di Klinik Perawatan Luka Rumat Bekasi. (Skripsi tidak dipublikasi). Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Brown, J. J., Pribesh, S. L., Baskette, K. G., Vinik, A. I., & Colberg, S. R. (2017). A Comparison of Screening Tools for the Early Detection of Peripheral Neuropathy in Adults with and without Type 2 Diabetes. Journal of diabetes research, 2017, 1467213. https://doi.org/10.1155/2017/1467213
Danjo, J., Danjo, S., Sawada, H., Uchida, K., & Nakamura, Y. (2018). Diabetic neuropathy: a focus on the testing method. International Journal of Family & Community Medicine, 2(1), 1-5.
Fadhilah, M. (2016). Gambaran Tingkat Risiko dan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 di Buaran, Serpong. YARSI Medical Journal, 24(3), 186-202.
Handajani, A., Roosihermatie, B., & Maryani, H. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola kematian pada penyakit degeneratif di Indonesia. Buletin penelitian sistem kesehatan, 13(1), 42-53.
International Diabetes Federation. (2017). IDF Diabetes Atlas (8th Edition). Brussels: International Diabetes Federation.
Isnaini, N., & Ratnasari, R. (2018). Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 14(1), 59-68.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Infodatin: Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018. Jakarta: Pusat Data Dan Informasi Kemenkes RI https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-Diabetes-2018.pdf
Lathifah, N. L. (2017). Hubungan durasi penyakit dan kadar gula darah dengan keluhan subyektif penderita diabetes mellitus. Jurnal berkala epidemiologi, 5(2), 231-239.
Lestari, D. (2015). Hubungan Antara Lama Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Terjadinya Neuropati Sensorik Diabetik Di RSUD Salatiga Surakarta: Skripsi program studi ilmu kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nuryanti, I., & Bantas, K. (2014). Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Pada Wanita Dewasa di Indonesia. (Thesis, Universitas Indonesia).
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. (2015). Konsesus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus TIpe 2 di Indonesia. Jakarta: PB Perkeni. https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-Diabetes-mellitus-tipe-2-di-Indonesia-Perkeni-2015.pdf
Pop-Busui, R., Boulton, A. J., Feldman, E. L., Bril, V., Freeman, R., Malik, R. A., & Ziegler, D. (2017). Diabetic neuropathy: a position statement by the American Diabetes Association. Diabetes care, 40(1), 136-154.
Pranata, S. (2017). Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Neuropati Perifer Yang Diberikan Intervensi Tens Dan Intervensi Nafas Dalam Saat Dilakukan Perawatan Ulkus Kaki Diabetik Di Rsud Kota Yogyakarta. Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah, 3(2), 11-19.
Prasetyo, G. A., & Aetyaningsih, I. (2011). Lama Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Sebagai Faktor Risiko Nyeri Neuropati Diabetik (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. (2014). Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Susilowati, T., & Windawati, F. (2016). Senam Ergonomik Meningkatkan Sensitivitas Kaki Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Kelurahan Purwosari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Jurnal Maternity, 3(2).
Tandra, H. (2014). Strategi Mengalahkan Komplikasi Diabetes Dari Kepala Sampai Kaki. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v14i1.1810
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Holistik Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.