Terapi psikoreligi terhadap penurunan perilaku kekerasan pada pasien Skizofrenia di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung
Abstract
Background: The main problem that often occurs to patients with schizophrenia is violent behavior. Violent behavior is a state in which a person performs a physically harmfulserve to himself or to another person. Psychoreligious therapy is a therapy that is usually through a religiousreligion approach such as client believed according their riligion and tends to touch the spiritual side of man and also rather to awaken the spiritual power against of with illness. Data reported to Lampung Mental Hospital, the trend number of violent behavior was increasing and data in 2018 as many as 194 patients with violent behavior.
Purpose: Knowing effectiveness of psycho-religious therapy in reducing violent behavior among patients with schizophrenia Lampung Mental Hospital 2019
Methods: A quantitative and quasi experiment with two group pretest postest design. the population of this study were all patients with violent behavior in the inpatient ward of Lampung mental hospital as many as 30 patients. this research instrument used observation sheet. statistical analysis used t dependent tests.
Result: Finding the mean score of violent behavior behavior before psychoreligious therapy were of 16.87 with a standard deviation of 1.46, and after psycho religious therapy was 13.0 with a standard deviation of 1.0.
Conclusion: There was an influence of psycho religious therapy in reducing violent behavior inpatients with schizophrenia (p value 0,000).
Suggestion: The hospital management to apply psychoreligious therapy programs to patients with schizophrenia specially patients has risk of violent behavior
Keywords: Psychoreligious Therapy; Violence Behavior; Schizophrenia
Pendahuluan: Permasalahan utama yang sering terjadi pada pasien Skizofrenia adalah perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun orang lain. Terapi psikoreligius adalah terapi yang biasanya melalui pendekatan keagamaan yang dianut oleh klien dan cenderung untuk menyentuh sisi spiritual manusia, untuk membangkitkan kekuatan spiritual dalam menghadapi penyakit yang dideritanya Dari data yang diperoleh dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung jumlah pasien dengan prilaku kekerasan cenderung meningkat dan data di tahun 2018 sebanyak 194 pasien dengan perilaku kekerasan.
Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi psikoreligi terhadap penurunan perilaku kekerasan pada pasien skizopfrenia di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2019.
Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan Quasi Eksperiment dengan two group pretest postest. Populasi dan sampelnya seluruh pasien dengan perilaku kekerasan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung sebanyak 30 pasien. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi. Analisastatistik yang digunakan yaitu uji t Dependen.
Hasil: Didapatkan nilai rata-rata skor perilaku kekerasan Sebelum Terapi psikoreligi adalah 16,87 dengan standar deviasi 1,46, rata-rata Skor perilaku kekerasan sesudah Terapi psikoreligi adalah 13.0 dengan standar deviasi 1,0.
Simpulan: Ada pengaruh terapi psikoreligi terhadap penurunan perilaku kekerasan pada pasien skizopfrenia di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2019 (p value 0,000).
Saran: Ditujukan kepada pihak manajemen rumah sakit agar menerapakan program terapi psikoreligius pada pasien schizophrenia dengan perilaku kekerasan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Damayanti, M. (2008). Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan. Bandung: Refika Aditama
Elliya, R., & Pribadi, T. (2016). Perbedaan teknik relaksasi otot progresif dan imajinasi terbimbing dalam penurunan tingkat stres pada pasien pre-operasi di ruang mawar RSUD DR. H. Abdul Moeloek Tahun 2015. Holistik Jurnal Kesehatan, 10(3), 159-168
Fanada, M. (2012). Perawat dalam penerapan therapi psikoreligius untuk menurunkan tingkat stress pada pasien halusinasi pendengaran di rawat inap bangau rumah sakit ernaldi bahar Palembang. Badan Diklat Provinsi Sumatera Selatan. Di akses dari http://www. banyuasink ab. go. id/tampung/dokumen/dokumen-15-34. pdf.
Gusdiansah, E. (2016). Pengaruh Psikoedukasi Keluarga Terhadap Klien Dan Kemampuan Klien Perilaku Kekerasan Dan Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Dirumah
Hawari, D. (2001). Pendekatan holistik pada gangguan jiwa skizofrenia. Jakarta: FKUI.
Keliat, B.A. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia Tahun 2013. Jakarta
Kusuma, Y. L. H. (2015). Pengaruh Bimbingan Metode Diskusi Terhadap Perubahan Harga Diri Narapidana Di Lapas Kelas II B Kota Mojokerto. Hospital Majapahit (Jurnal Ilmiah Kesehatan Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto), 7(2).
Kusumawati, F., & Hartono, Y. (2010). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika, 59-75.
Maramis. (2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR.
Muhith, A. (2015). Pendidikan keperawatan jiwa: Teori dan aplikasi. Penerbit Andi.Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta :Rineka Cipta.
Putri, D. E. (2010). Pengaruh Rational Emotive Behaviour Therapy Terhadap Perilaku Kekerasan,Tesis. Jakarta. FIK UI.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. (2017). Medical rekor perilaku kekerasan pasien dengan skizoprenia.
Siswanto, S., Susila, D., & Suyanto, D. (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu.
Stuart, G. W., & Sundeen, S. J. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta: EGC .
Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Sulastri, S. (2010).Pengaruh Penerapan Asuhan Keperawatan Dalam Mengontrol Gejala Halusinasi Pasien. Skripsi Tidak diterbitkan.
Sulistyowati, D. A., & Prihantini, E. (2015). Pengaruh Terapi Psikoreligi Terhadap Penurunan Perilaku Kekerasan pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1).
Suryani, (2013). Setiap Tahun Penderita Gangguan Jiwa di Indonesia Terus Meningkat. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Videbeck, S. L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: Egc, 45, 2010-2011.
Yosep, I. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung :Refika Aditama.
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v13i4.1940
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Holistik Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.