Evaluasi manajemen pengadaan dan distribusi obat di dinas kesehatan kota Bandar Lampung periode tahun 2016
Abstract
Evaluation of drug management on procurement and distribution at Bandar Lampung Health Authority
Background : Management of public medicine and medical supplies in aimstoen sure continuity, availability and affordability of efficient drug services, availability and affordability of efficient drug services. Procurementis a continuous activity starting from selection, determining the amount needed, adjusting between demand and budget, selecting procurement methods, selecting suppliers, determining contract specifications, monitoring procurement and payment processes.
Purpose : To determine the mechanism of drug procurement, drug distribution and delivery problems, constraints faced in the procurement and distribution of drugs.
Method: A qualitative descriptive with technique of collecting data through in-depth interviews and reviews of documents on drug procurement and distribution.
Results: Procurement of drug scarried out by the Pharmacy Installation of the Bandar Lampung Health Authority based on usage pattern was not in accordance with the report on the use of the drug request sheets that have been prepared by the Public health centers. There were 78 drug items (44.3%) held more than those proposed, 77 drug items (43.7%) drugs were heldless than proposed, and only 21 medicinal items (12%) drugs that were carried out according to the ones proposed. Based on the results of the interview, problems with the distribution and delivery of drugs sent by the Pharmacy Installation founded problems which were 30 of Public health centers of drug has been sent expire date <1 year, 7 health centers have been sent expired date drugs and 26 health centers have been sent drugs that were not ordered. The most common constraints faced in the procurement and distribution of drugs carried out are not availabe drugs in pharmaceutical whole sales and drugs sent to the Public health centers not in accor dance with tho serequested by the Public health centers.
Conclusion : The procurement of drugs carried out and usage pattern is not in accordance with the report on the use of the drug request sheet that has been prepared successfully, ABC VEN method according to budget, the comordibity method was not appropriate wheres drugs most of which were held clinically not in accordance with the 10 most common diseases that occurred in the Bandar Lampung Health Authority in 2016.
Keywords: Drugs management; Procurement; Distribution; Pharmacy installation
Pendahuluan: Manajemen obat publik dan perbekalan kesehatan di bertujuan untuk menjamin kelangsungan, ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efisien, efektif dan rasional serta menjamin kualitas mutu obat. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi kontrak, pemantauan proses pengadaan dan pembayaran.
Tujuan: Untuk mengetahui mekanisme pengadaan obat, masalah pendistribusian dan pengiriman obat, kendala yang dihadapi dalam pengadaan dan pendistribusian obat.
Metode: Penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen pengadaan dan pendistribusian obat.
Hasil: Pengadaan obat yang dilakukan Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung berdasarkan pola konsumsi tidak sesuai dengan laporan pemakaian lembar permintaan obat yang telah disusun puskesmas. Terdapat 78 item obat (44,3%) yang diadakan lebih dari yang diusulkan, 77 item obat (43,7%) yang diadakan kurang dari yang diusulkan, dan hanya 21 item obat (12%) yang diadakan sesuai dengan yang diusulkan. Berdasarkan hasil wawancara, masalah pendistribusian dan pengiriman obat yang dikirimkan oleh Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung yakni 30 puskesmas pernah dikirimkan obat expiredate < 1 Tahun, 7 Puskesmas pernah dikirimkan obat yang sudah expiredate dan 26 puskesmas pernah dikirimkan obat yang tidak dipesan. Kendala yang paling sering dihadapi dalam pengadaan dan pendistribusian obat yang dilakukan oleh Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung yaitu obat kosong di pedagang besar farmasi dan obat yang dikirimkan ke puskesmas tidak sesuai dengan yang diminta oleh puskesmas.
Simpulan: Pengadaan obat yang dilakukan Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung berdasarkan pola konsumsi tidak sesuai dengan laporan pemakaian lembar permintaan obat yang telah disusun puksesmas, metode ABC VEN sesuai anggaran, metode komordibitas belum sesuai dimana obat yang terbanyak diadakan secara klinis tidak sesuai dengan 10 penyakit terbanyak yang terjadi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Boku, Y., Satibi, N. M. Y., & Yasin, N. M. (2019). Evaluasi Perencanaan dan Distribusi Obat Program di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi (Journal of Management and Pharmacy Practice), 9(2), 88-100.
Danu, S. S. (2013). Evaluasi penyimpanan dan distribusi obat di kabupaten lampung selatan (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Pedoman Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan. Ditjen Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 7. Diakses dari: https://docplayer.info/30426285-Pedoman-pengelolaan-obat-publik-dan-perbekalan-kesehatan-di-daerah-kepulauan.html
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Pedoman Teknis pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar. Jakarta (9). Diakses dari: https://adoc.tips/pedoman-teknis-pengadaan-obat-publik-dan-perbekalan-kesehata.html
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Pedoman Supervisi dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Diakses dari: http://perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/MTIzZjU4YWU1MWVhNTFhZTBhMGRjZTI3N2U0YTEwN2NkZTM2MGJjZQ==.pdf
Dwiprahasto, I. (2004). Ketersediaan obat di kabupaten dan mutu peresepan di pusat pelayanan kesehatan primer. Berkala Ilmu Kedokteran, 36(2004).
Dye, T. R. (2001). Top down policymaking. Chatham House Pub.
Herman, M. J. (2009). Eksistensi Unit Pengelola Obat Di Beberapa Kabupaten/Kota Suatu Analisis Paska Desentralisasi. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 12(04).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2010). Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Instalasi Farmasi Kabupaten Kota. Kementerian Kesehatan RI. and Japan International Coorperation Agency (JICA), 28-32. Diakses dari: http://perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/MTIzZjU4YWU1MWVhNTFhZTBhMGRjZTI3N2U0YTEwN2NkZTM2MGJjZQ==.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 48 Tahun 2013. Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Obat Dengan Prosedur E-Purchasing Berdasarkan E-Catalogue. Diakses dari: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/129758/permenkes-no-48-tahun-2013
Keputusan Presiden Republik Indonesia, 2009). (2009). Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta Republik Indones. Diakses dari: https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/36TAHUN2009UU.htm
Kristin, E. (2007). Proses pengadaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Berau (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada)
Murwati, N. (2011). Analisis Manajemen Obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Nurniati, L., Lestari, H., & Lisnawaty, L. (2017). Studi Tentang Pengelolaan Obat di Puskesmas Buranga Kabupaten Wakatobi Tahun 2016. (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), 1(3).
Quick, J. D., Hogerzeil, H. V., Rankin, J. R., Dukes, M. N. G., Laing, R., Garnett, A., & O'Connor, R. W. (1997). Managing drug supply: the selection, procurement, distribution, and use of pharmaceuticals.
Syukriati, C. (2016). Evaluasi pengelolaan obat pada puskesmas di kota pariaman tahun 2013-2014 (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Ukai, M. (2009). Evaluasi Manajemen Obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat Irian Jaya Barat (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v14i1.2088
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Holistik Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.