Konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak

Riska Wandini, Yuniati Yuniati

Abstract


Caries prevalence and risk factors among children aged 4 to 6 years old in Bandar Lampung-Indonesia

Background: Dental caries are still a matter of oral health in large industrialized countries , which affects 60-90% of the school children and most adults.Dental caries can be experienced by everyone and can arise on one or more dental surfaces.For example, from email to dentin or to Pulpa. Caries are due to various reasons, including are carbohydrates, microorganisms and saliva, tooth shape surfaces. Based on data by interviewed at the time were conducted on 20 Students at kindergarten Kuntum Mekar and Setia  Bandar Lampung obtained of 14 (70%) They have a cariogenic food intake during the day and had the poorest teeth brushing habits, characterized by dental caries of 7 (30%).

Purpose: Knowing caries prevalence and risk factors among children aged 4 to 6 years old in Bandar Lampung-Indonesia

Methods: A quantitative research type (analytic), with cross sectional approach and population was all children at Kuntum Mekar and Setia kindergarten in Bandar Lampung. By formula Slovin got sample number of 80 students. Data analysis Used the chi-square statistical test.

Result: Finding the frequency of consumption of high cariogenic foods As many as of 72 respondents (86%), had a poorest tooth brushing habits,  of 60 respondents (75%), and had a dental caries as many as of 63 respondents (83.8%), with the p-value = 0.022 and 0.002; OR: 5,357 and OR: 7,333.

Conclusion: There is a correlation the factors cariogenic food intake during the day and had the poorest tooth brushing habits with dental caries occurance.

Suggestions: To be pay attention for parent and teachers to remember that children reduce the consumption of cariogenic food and improving in brushing teeth habit

Keywords: Cariogenic food intake; Brushing teeth habit; Dental caries.

Pendahuluan: Karies gigi masih menjadi masalah kesehatan mulut di negara-negara industri besar, yang mempengaruhi 60-90% dari anak-anak sekolah dan sebagian besar orang dewasa. Karies gigi dapat dialami oleh semua orang dan dapat timbul di satu permukaan gigi atau lebih. Misalnya dari email ke dentin ataupun ke pulpa. Karies dikarenakan berbagai sebab, diantaranya adalah karbohidrat, mikroorganisme dan air ludah, permukaan bentuk gigi.Berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan pada siswa yang juga diwawancarai pada saat itu dilakukan pada 20 siswa di TK Kuntum Mekar dan TK Setia Bandar Lampung didapatkan data 14 siswa (70%) diantaranya mengkonsumsi makanan kariogenik dan memiliki kebiasaan menggosok gigi yang kurang baik ditandai dengan karies gigi dan 7 siswa (30%) diantaranya mengatakan jarang mengkonsumsi makanan kariogenik dan memiliki kebiasaan menggosok gigi cukup baik atau minimal dua kali sehari saat pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur.

Tujuan: Diketahui hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi umur 4-6 tahun dengan kejadian karies gigi pada anak-anak di Bandar Lampung Indonesia.

Metode: Penelitian kuantitatif (analitik), dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak TK Kuntum Mekar dan TK Setia di Bandar Lampung, dengan jumlah sampel 80 murid.Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin.Analisis data menggunakan uji statistik chi-square.

Hasil: Menunjukkan distribusi frekuensi konsumsi makanan kariogenik yang sering sebanyak 72 responden (86%), kebiasaan menggosok gigi yang buruk sebanyak 60 responden (75%). Karies gigi pada anak-anak dengan karies sebanyak 63 responden (83,8%). Ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak dengan nilai p-value = 0,022 (p-value<0,05), serta diperoleh nilai OR : 5.357. Ada hubungan anatara menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak dengan nilai p-value = 0,002 (p-value<0,05), serta diperoleh nilai OR : 7.333.

Simpulan: Ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak TK Kuntum Mekar dan TK Setia di Bandar Lampung Tahun 2019. Saran dalam penelitian ini diharapkan anak-anak mengurangi konsumsi makanan kariogenik dan mengetahui kebiasaan menggosok gigi yang benar.


Keywords


Makanan Kariogenik; Kebiasaan Menggosok; Karies Gigi

Full Text:

PDF

References


Anggraeni, W., & Aryanto, M. (2019). Perbedaan pengaruh apel Anna dan Granny Smith sebagai bahan pemutih gigi alami Differences between Anna and Granny Smith apples as natural tooth whitening ingredients. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 31(1), 22-27.

Badan Penelitian Indonesia. (2013). Kementerian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar (Riskesdas).

Deynilisa, S. (2015). Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Endang, S. (2012). Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini.

Erwana, A. F. (2013). Seputar kesehatan gigi dan mulut. Yogyakarta: Rapha Publishing.

Hidayat, R, & Tandiari, A. (2016). Kesehatan Gigi dan Mulut-Apa yang Sebaiknya Anda Tahu?. Penerbit Andi.

Hongini, Y. S., & Aditiawarman, M. (2012). Kesehatan gigi dan mulut. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Mansjoer, A., Suprohaita, W. W., & Setiowulan, W. (2008). Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 2 Edisi III. Media Aesculapius FKUI. Jakarta. Hal, 99.

Maryam, S. (2008). Menengenal usia lanjut dan perawatannya. Penerbit Salemba.

Mumpuni, Y., & Pratiwi, E. (2013). Masalah dan Solusi Penyakit Gigi dan Mulut. Andi Offset. Yogyakarta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan (Cetakan VI). Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta.

Pintauli, S., Bachtiar, A., & Rahardjo, A. (2019). Pengembangan Model Edukasi Kesehatan Gigi Mandiri dalam Pengendalian Faktor Risiko Karies pada Kalangan Remaja Melalui Pemanfaatan Gadget.

Putri, A. B., & Sari, L. (2012). Prilaku Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut terhadap Kejadian Karies Gigi pada Siswa Kelas IV SDN 1 Gunung Sulah Kecamatan Sukarane Bandar Lampung. Jurnal Dunia Kesmas, 1(3).

Ramadhan, A. G. (2010). Serba serbi kesehatan gigi dan mulut. Jakarta: Bukune, 186.

Rani, D. M., & Waluyo, S. T. K. N.( 2016). Hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah usia 4–6 tahun di tk anak cerdas pp paudni kabupaten semarang.

Ratih,DN (2008). Perpindahan cuspal dalam asosiasi dengan penyusutan stres polimerisasi. Majalah Ilmu Kedokteran Gigi, 10 (2008).

Sariningsih, E. (2012). Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Susanto, G. W., & Grace, W. (2011). Terapi gusi untuk kesehatan dan kecantikan. Semarang: Airlangga.

Talibo, R. S., Mulyadi, N., & Bataha, Y. (2016). Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Kebiasaan Menggosok Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Siswa Kelas III Sdn 1 & 2 Sonuo. Jurnal keperawatan, 4(1).

Tarigan, R. (2013). Karies gigi. Jakarta: EGC.

Wangidjaja, I. (2014). Anatomi gigi. Jakarta: Buku kedokteran EGC, 293-8.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v13i4.2091

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.