Perilaku ibu rumah tangga yang mempunyai balita dan sanitasi dasar rumah dengan kejadian diare pada balita

Retno Arienta Sari, Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani, Ratna Dewi Puspita Sari

Abstract


Mothers' personal and domestic hygiene and diarrhoea incidence in toddlers in Bandar Lampung, Indonesia

Background: Diarrhea is still the second highest cause of child mortality in the world after pneumonia. Diarrhea is related to various factors. Maternal behavior and environmental sanitation are factors that are highly associated with the occurrence of diarrhea in infants.

Purpose: To determine of the relationship between mother behavior and sanitation with the incident of diarrhea on toddlers in Kangkung Village Bumi Waras District Bandar Lampung City.

Methods: This study was an observational analytic study with cross sectional approach, conducted in Kangkung Village, Bumi Waras District, Bandar Lampung City in October and November 2019. The sample were all toddlers  and their mothers and taken with proportional random sampling technique. The research data were collected using the observation checklist method and questionnaire filling, then the data were analyzed using the chi square test.

Results: Finding the proportion of diarrhea incidence was of 29.4% and without-diarrhea was of 70.6%. The results showed that the mother's hand washing behavior (p = 0.035), boiling drinking water (p = 0.036) and the availability of clean water (p = 0.049) were related to the incidence of diarrhea in toddlers. While the availability of feces disposal (p = 0.078), availability of waste disposal (p = 0.068) and waste water disposal facilities (p = 1,000) are not related to diarrhea.

Conclusion: Obtaining several factors that are closely related to the incidence of diarrhea, with the behavior of the mother such as handwashing habits, provision of drinking water, and the availability of clean water that meets the requirements. While other factors such as the disposal of feces, garbage disposal, and waste water disposal, there have no relationship with the incidence of diarrhea among toddlers.

Suggestion: The need for activities that involve the community from the family level, neighborhood groups to local government supported by the health department, health centers, schools with the aim of changing the behavior of community .

Keywords: Mothers' Personal; Domestic Hygiene; Diarrhoea Incidence; Toddlers

Pendahuluan: Diare masih menjadi penyebab kematian balita tertinggi kedua di seluruh dunia setelah pneumonia. Penyakit diare berkaitan dengan berbagai faktor. Perilaku ibu dan sanitasi lingkungan menjadi faktor yang sangat terkait dengan kejadia diare pada balita.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara perilaku ibu dan sanitasi dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung.

Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung pada bulan Oktober dan November 2019. Sampelnya seluruh balita dan ibunya, diambil dengan Teknik proportional random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan metode checklist observasi dan pengisian lembar angket, kemudian dilakukan analisis data menggunakan uji chi kuadrat.

Hasil: Didapatkan proporsi kejadian diare sebanyak 29,4% dan yang tidak diare 70,6%. Adapun hubungan faktor-faktor terkaitnya didapatkan; perilaku cuci tangan ibu (p = 0,035), memasak air minum (p= 0,036) dan ketersediaan air bersih (p= 0,049) berhubungan dengan kejadian diare pada balita. Sedangkan ketersediaan pembuangan tinja (p= 0,078), ketersediaan pembuangan sampah (p= 0,068) dan sarana pembuangan air limbah (p= 1,000) tidak berhubungan dengan diare.

Simpulan: Didapatkan beberapa faktor yang berhubungan erat antara kejadian diare pada balita, dengan perilaku ibunya seperti kebiasaan cuci tangan, penyediaan air minum, dan ketersediaan air bersih yang memenuhi syarat. Sedangkan faktor lainnya seperti pembuangan tinja, pembuangan sampah, dan pembuangan air limbah, tidak didapatkan hubungan dengan kejadian diare pada balita.

SARAN: Perlunya kegiatan yang melibatkan masyarakat dari tingkat keluarga, rukun tetangga sampai pemerintahan desa yang didukung oleh dinas kesehatan, puskesmas, sekolah dengan tujuan merubah perilaku PHBS masyarakat.


Keywords


Perilaku Ibu Rumah Tangga; Balita; Sanitasi Dasar Rumah; Diare Pada Balita

Full Text:

PDF

References


Aini, N., Raharjo, M., & Budiyono, B. (2016). Hubungan kualitas air minum dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Banyuasin Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo (The Relationship Between The Quality Of Drinking Water and The Occurrence Of Diarrhea In Children Under Five Years In. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(1), 309-406.

Amaliah, S. (2010). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Faktor Budaya dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. In prosiding seminar nasional & internasional.

Angeline, Y. L., Marsaulina, I., & Naria, E. (2013). Hubungan kondisi sanitasi dasar dengan keluhan kesehatan diare serta kualitas air pada pengguna air sungai Deli di kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Tahun 2012. Lingkungan dan Kesehatan Kerja, 2(3).

Armin, A., & Munandar, S. (2018). Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian penyakit diare di desa tanjung pinang kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(7).

Bintoro, T., & Rochman, B. (2010). Hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Bumulo, S. B. (2014). Hubungan sarana penyediaan air bersih dan jenis jamban keluarga dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo Tahun 2012 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Gorontalo).

Cita, R. S. (2014). Hubungan sarana sanitasi air bersih dan perilaku ibu terhadap kejadian diare pada balita umur 10-59 bulan di wilayah puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013.

Dahyuniar, D. (2018). Hubungan Antara Sanitasi dengan Kejadian Diare di Wilayah Rawan banjir Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo. [skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin. Diakses dari: http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ODgxNzIzNWE1NDQyY2IwZGUxNmQ4YjFkZmE2MzcwZmE4NTI4MTU1Nw==.pdf

Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. 2019. Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung Tahun 2018. Bandar Lampung: Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. Diakses dari: https://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2018).Profil Kesehatan Provinsi Lampung 2018. Diakses dari: https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-129006-2tahunan-984.docx

Faisal, N., Sriwahyuni, E., & Afandhi, A. (2016). The Influence of The Environment And Mother’s Behaviour Towards Toddlers’ Diarrhea in Banjarbaru, South Kalimantan. Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development, 7(2).

Fatmawati, F., Arbianingsih, A., & Musdalifah, M. (2017). Faktor yang mempengaruhi kejadian diare anak usia 3-6 tahun di TK Raudhatul Athfal Alauddin Makassar. Journal of Islamic Nursing, 1(1), 21-32.

Fikri, V. A. R. (2019). Faktor-faktor sanitasi yang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit diare pada balita di puskesmas Depok Jaya Periode Februari–Maret 2012.

International Vaccine Access Center.( 2018). Pneumonia & Diarrhea Progress Reports 2018. Diakses dari: https://stoppneumonia.org/wp-content/uploads/2018/10/JHSPH_PDPR_2018_Final_small.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Buku Pedoman Pelaksanaan P2 Diare. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari: http://perpustakaan.kemkes.go.id/inlislite3/opac/detail-opac?id=2499

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Panduan Pembinaan dan Penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Diakses dari: http://promkes.kemkes.go.id/pedoman-phbs

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2013. Diakses dari: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2018). Potret sehat Indonesia dari riskesdas 2018 - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses dari: https://www.depkes.go.id/article/view/18110200003/potret-sehat-indonesia-dari-riskesdas-2018.html

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2018). Pedoman Pengembangan Sanitasi Sekolah Dasar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Diakses dari: http://repositori.kemdikbud.go.id/6029/1/Peta-Jalan-Sanitasi-Sekolah.pdf

Kusumawati, O., Nugroho, H. A., & Hartono, R. (2012). Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Diare pada Balita Usia 1-3 Tahun Studi Kasus di Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Grobogan. Karya Ilmiah.

Laksmi, N. P. A., Windiani, I. T., & Hartawan, I. N. B. (2013). Hubungan perilaku ibu terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Sukawati I Periode Bulan November Tahun 2013. E-Jurnal Medika Udayana.

Mauliku, H. E., & Wulansari, E. (2008). Hubungan antara faktor perilaku ibu dengan kejadian diare pada balita di puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani, 40-51

Muliawan, T. A. (2009). Hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga dengan kejadian diare pada anak umur 6–12 tahun di wilayah kerja puskesmas Kersana Kabupaten Brebes tahun 2008 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku.

Prawati, D. D. (2019). Faktor yang mempengaruhi kejadian diare di Tambak Sari Kota Surabaya. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education, 7(1), 34-45.

Rahman, H. F., Widoyo, S., & Siswanto, H. (2016). Biantoro. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare di desa Solor Kecamatan Cermee Bondowoso.

Rosidi, A., Handarsari, E., & Mahmudah, M. (2010). Hubungan kebiasaan cuci tangan dan sanitasi makanan dengan kejadian diare pada anak SD Negeri Podo 2 Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 6(1).

Ruhyanuddin, F. (2017). The impact of hand washing on the incident of diarrhea among school-aged children at the District of Malang. Jurnal Keperawatan, 8(1).

Saleh, M. (2014). Hubungan kondisi sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap Tahun 2013. Jurnal Kesehatan, 7(1).

Sapei, A., Purwanto, M. Y. J., & Kurniawan, A. (2011). Desain instalasi pengolah limbah WC komunal masyarakat pinggir sungai desa Lingkar Kampus. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16(2), 91-99.

Sirait, E. D. (2013). Hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat ibu dengan kejadian diare pada anak usia 1-4 tahun di Puskesmas Siantan Hilir tahun 2013. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 3(1).

Soamole, S. (2018). Analisis hubungan antara faktor lingkungan dengan kejadian diare di puskesmas Siko Kota Ternate Tahun 2017. Hibualamo: Seri Ilmu-Ilmu Alam dan Kesehatan, 2(1), 26-35.

Susanti, A. (2014). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Umar, F. S. (2016). Sanitasi lingkungan yang buruk sebagai faktor risiko kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Kedaton Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

Umiati, U. (2010). Hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2009 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

United Nations Children’s Fund .(2016). One is too Many: Ending Child Deaths from Pneumonia and Diarrhea. New York: UNICEF. Diakses dari: https://data.unicef.org/wp-content/uploads/2016/11/UNICEF-Pneumonia-Diarrhoea-report2016-web-version.pdf

Wandansari, A. P. (2013). Kualitas sumber air minum dan pemanfaatan jamban keluarga dengan kejadian diare. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1), 24-29.

Wibisono, A. F. (2014). Sosialisasi bahaya membuang sampah sembarangan dan menentukan lokasi tpa di Dusun Deles Desa Jagonayan Kecamatan Ngablak. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 3(01), 21-27.

World Health Organization. (2011). Water, sanitation and hygiene interventions and the prevention of Diarrhoea. Diunduh tanggal 4 Mei 2019. tersedia dari https://www.who.int/elena/titles/bbc/wsh_diarrhoea/en/.

World Health Organization.(2017). Progress on drinking water, sanitation and hygiene : 2017. Update and sdg baseline. New york and geneva: WHO & UNICEF. Diakses dari: https://www.unicef.org/publications/index_96611.html

Zulkibli, Z. (2007). Hubungan cakupan air bersih dan jamban keluarga dengan prevalensi diare di kabupaten sambas tahun 2006 (Doctoral dissertation, Diponegoro University).




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v13i4.2301

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.