Kekerasan emosional menyebabkan kenakalan pada remaja

Alfianur Alfianur, Ezalina Ezalina, Elfiza Fitriami

Abstract


Adolescent emotional distress and misbehavior

Background: Emotional distress is an act that demeans the child through condemnation of words that continues to neglect the child, isolate the child from the environment and social relationships, blame the child continuously and emotional abuse is usually always followed by other violence. Emotional distress can cause physical and psychological trauma from mild to severe intensity, so that it can lead to misbehavior. Misbehavior is evil or naughty behavior committed by adolescents so that it irritates oneself and others.

Purpose: Determining the correlation between adolescent emotional distress and misbehavior

Method: A quantitative study with a correlation research design and the approach used is cross sectional. The sample in this study were 30 teenagers. The study was conducted at the Technical Implementation Unit of Social Services for Adolescent Development Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru. The measuring instrument used was a questionnaire of emotional distress and misbehavior. The analysis used univariate and bivariate using the Chi-square test.

Results:The analysis of the study obtained p value 0.01 <0.05, which means there is a correlation between emotional distress and misbehavior and the risk of adolescents misbehavior as much as 10.8 times.

Conclusion: There is a correlation between emotional distress and misbehavior at the Technical Implementation Unit of Social Services for Youth Development Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru.

Keywords: Emotional distress; Misbehavior; Adolescent

Pendahuluan: Kekerasan emosional merupakan tindakan yang merendahkan anak melalui kecaman kata-kata yang berlanjut dengan melalaikan anak, mengisolasi anak dari lingkungan dan hubungan sosialnya, menyalahkan anak terus menerus dan kekerasan emosional biasanya selalu diikuti dengan kekerasan lain. Kekerasan emosional dapat menyebabkan trauma fisik dan psikologis dari intensitas ringan-berat, sehingga dapat menimbulkan munculnya kenakalan remaja. Kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau nakal yang dilakukan oleh remaja sehingga mengganggu diri sendiri dan orang lain.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kekerasan emosional dengan kenakalan remaja.

Metode: Penelitian kuantitaf dengan desain penelitian korelasi dan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang remaja. Penelitian dilakukan di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Bina Remaja Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner kekerasan emosional dan kenakalan remaja. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square.

Hasil: Didapatkan p value 0,01 < 0,05 yang artinya ada hubungan antara kekerasan emosional dengan kenakalan remaja dan risiko remaja dengan kekerasan emosional melakukan kenakalan remaja sebanyak 10,8 kali .

Simpulan: terdapat hubungan antara kekerasan emosional dengan kenakalan remaja di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Bina Remaja Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru.

 


Keywords


Kekerasan emosional; Kenakalan; Remaja

Full Text:

PDF

References


Astiningrum, F. (2013). Hubungan antara kecerdesan spiritual dengan kenakalan remaja di SMA Muhammadiyah 2 Genteng (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Bahiyatun, S. P. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. EGC.

Harsanti, I., & Verasari, D. G. (2013). Kenakalan pada remaja yang mengalami perceraian orang tua. Prosiding PESAT, 5.

Huraerah, A. (2006). Kekerasan Pada Anak. Bandung: Penerbit Nuansa.

Ilham, M. (2013). Kekerasan guru terhadap siswa (Studi Fenomenologi Tentang Bentuk Kekerasan Guru dan Legitimasi Penggunaannya). Paradigma, 1(3).

Iqbal, M. (2011). Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana. Kanun: Jurnal Ilmu Hukum, 13(2), 97-119.

Kartono, K. (2010). PatologiSosial 2 Kenakalan Remaja Jakarta.Pustaka Nasional

Laning, V. D. (2008). Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya. Klaten: Cempaka Putih.

Lubis, R. (2011). Pola Asuh Orang Tua Dan Perilaku Delinkuensi. Turats, 7(2), 84-90.

Mardiyati, I. (2015). Dampak trauma kekerasan dalam rumah tangga terhadap perkembangan psikis anak. Jurnal Studi Gender dan Anak, I (2), 26-29.

Munte, T. (2019). LPSK: Indonesia Darurat Kekerasan Seksual. Diakses dari: https://www.tagar.id/lpsk-indonesia-darurat-kekerasan-seksual

Mustafaraj, B. (2015). Some Aspects of the Juvenile Delinquency in Albania. Academic journal of interdisciplinary studies, 4(1 S2), 105-105

Nindya, P. N., & Margaretha, R. (2012). Hubungan antara kekerasan emosional pada anak terhadap kecenderungan kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(02), 1-9.

Pratiwi, N. S. (2015). Representai kekerasan dalam film animasi stand by me doraemon analisis semiotika model charles sanders peirce (Doctoral dissertation, Universitas Multimedia Nusantara).

Pribadi, G. (2015). Studi fenomenologi perilaku kenakalan remaja punk dalam lingkup keluarga dan kelompok bermain (peergroup) di desa Jipang (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Purwokerto).

Rohmawati, C. (2012). Usaha Guru Untuk Mengatasi Kenakalan Anak Kelas V SD Negeri Kliwonan 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Sedlak, A. J., Mettenburg, J., Basena, M., Peta, I., McPherson, K., & Greene, A. (2010). Fourth national incidence study of child abuse and neglect (NIS-4). Washington, DC: US Department of Health and Human Services, 9, 2010.

Soetjiningsih, S. (2004). Tumbuh Kembang Remajadan Permasalahannya. Sagung Seto. Jakarta, 320.

Sulistyo, S. A., & Hikmah, H. (2013). Hubungan Kekerasan dalam RumahTangga Orang Tua dengan Kenakalan Remaja pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Kalasan Yogyakarta Tahun 2013 (Doctoral dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).

Wahyuningsih, N. P. R. (2010). Peranan undang-undang nomor 23 tahun 2002 terhadap kekerasan anak (Doctoral dissertation, Universitas Warmadewa).




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v14i1.2309

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.