Analisis determinan infeksi menular seksual ibu rumah tangga

Silvia Ari Agustina, Liberty Barokah

Abstract


Determinant analysis of sexually transmitted infections in married women

Background: Sexual health issues are increasingly becoming a worldwide concern, among others related to sexual behavior that affects the transmission of sexually transmitted infections (STIs). The rate of increase in Sexually Transmitted Infections sufferers in Indonesia is quite high compared to the scale of the population.

Purpose: To analyze risk factors for sexually transmitted infections in married women

Method: The subjects of this study were married women, with a total sample of 101, including a deep interview with 2 couples ( wives, and Husbands), Community Health Center staff serving sexually transmitted infections, and 1 Non-Governmental Organization. The sampling technique uses quota sampling. This type of research is a mixed-method with a sequential explanatory strategy and uses a cross-sectional study approach. Quantitative data collection techniques using closed questionnaires and for qualitative data with in-depth interviews. Analysis was used to determine risk factors for sexually transmitted infections using binomial logistic regression. The validity and reliability of qualitative data using triangulation of sources and methods.

Results: There is a positive relationship between the incidence of STIs with the husband's work (OR: 10.07; 95% CI: 0.02-0.25; p: 0.000), family income (OR: 0.14; 95% CI: 0.04 -0.47; p: 0.001), condom use (OR: 3.25; 95% CI: 0.90-11.71; p: 0.001), and genital hygiene (OR: 8.25; 95% CI: 1,55-43,91; p: 0,013). Women as victims of unsafe husband's sexual behavior cause STI cases in married women to be high.

Conclusion: Almost all IMS risk factors are positively related to IMS incidents, and husband employment has the greatest impact on IMS incidents in married women.

Keywords: Sexually Transmitted Infections (STIs); behavior; risk factors; Married women

Pendahuluan: Isu kesehatan seksual semakin menjadi perhatian dunia, antara lain terkait dengan perilaku seksual yang berdampak pada penularan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Angka peningkatan penderita Infeksi Menular Seksual di Indonesia cukup tinggi dibandingkan dengan skala penduduk.

Tujuan: Menganalisis faktor risiko Infeksi Menular Seksual pada Ibu Rumah Tangga

Metode: Subyek penelitian ini adalah Ibu Rumah Tangga, dengan total sampel 101, termasuk 2 Ibu Rumah Tangga, 2 Suami, petugas Puskesmas yang melayani penapisan Infeksi Menular Seksual dan 1 Lembaga Swadaya Masyarakat. Teknik sampling menggunakan quota sampling. Jenis penelitian ini mixed methodology dengan strategieksplanatoris sekuensialdan menggunakan pendekatan cross sectional study.Teknik pengambilan data kuantitatif dengan menggunaan kuesioner tertutup dan untuk data kualitatif dengan wawancara mendalam. Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor risiko IMS dengan menggunakan regresi logistik binomial. Validitas dan reliabilitas data kualitatif menggunakan triangulasi sumber dan metode.

Hasil: Terdapat hubungan yang positif antara kejadian IMS dengan pekerjaan suami (OR:10,07; CI 95%:0,02-0,25; p:0,000), pendapatan keluarga (OR:0,14; CI 95%:0,04-0,47; p:0,001), penggunaan kondom (OR:3,25;  CI  95%:0,90-11,71;  p:0,001),  dan  higiene  genital  (OR:8,25;  CI  95%:1,55-43,91;  p:0,013).

Perempuan sebagai korban dari perilaku seksual suami yang tidak aman menyebabkan kasus IMS pada ibu Rumah Tangga tinggi.

Simpulan: Hampir semua faktor risiko IMS berhubungan positif dengan kejadian IMS, dan pekerjaan suami yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap kejadian IMS pada Ibu Rumah Tangga

 


Keywords


Infeksi Menular Seksual (IMS); Perilaku; Faktor risiko; Ibu rumah tangga

References


Abhinaja, I.W, & Astuti, PAS (2013). Pengetahuan, Sikap Ibu Rumah Tangga Mengenai Infeksi Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS Serta Perilaku Pencegahannya Di Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar Tahun. Kesehatan Masyarakat , 1 (3), 3.

Amalya, G. H. (2012). Perilaku Pemakaian Kondom Dengan Kejadian Infeksi Menular Seksual. Jurnal Keperawatan Ilmiah STIKES Hang Tuah, Surabaya Vol. 3 No, 3, 17-27.

Beck Sagué, C., Hitam, C., Morse, S.A, & Schmid, G. (2014). Perempuan Dan Anak Pertama: Dampak Infeksi Menular Seksual Terhadap Kesehatan Ibu Dan Anak. Jurnal Penyakit Menular Seksual , 2014 .

Centers For Disease Control. (2015). Sexually Transmitted Disease (Stds) During Pregnancy. Atlanta: CDC Fact Sheet. Diakses Dari Https://Www.Cdc.Gov/Std/Pregnancy/Stdfact-Pregnancy-Detailed.Htm

Dinas Kesehatan Daerah Yogyakarta. (2015). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Dinkes Daerah Istimewa Yogyakarta.

Irianto, K. (2015). Kesehatan Reproduksi. Bandung: Alfabeta.

Ismiati, I. (2018). Hubungan Penggunaan Kondom Dan Status Perkawinan Dengan Kejadian Infeksi Menular Seksual Pada Wanita Usia Produktif. Jurnal Ilmiah Bidan, 3(2), 17-20.

Johnson, J. (2015). Maintaining Genital Hygiene. Hygiene Expert

Kakire, O., Byamugisha, J.K, Tumwesigye, NM, & Gamzell-Danielsson, K. (2015). Prevalensi Dan Faktor Yang Terkait Dengan Infeksi Menular Seksual Di Antara Perempuan HIV-Positif Yang Memilih Kontrasepsi Intrauterin. Plos Satu , 10 (4), E0122400.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Data Dan Informasi Tahun 2014 (Profil Kesehatan Indonesia). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses Dari Https://Pusdatin.Kemkes.Go.Id/Resources/Download/Pusdatin/Profil-Kesehatan-Indonesia/Profil-Kesehatan- Indonesia-2014.Pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Hiv Aids. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Diakses Dari Https://Pusdatin.Kemkes.Go.Id/Article/View/20111200002/Infodatin-Hiv.Html.

Khuzaiyah, S. (2015). The Secret Of Teens. Yogyakarta: Andi Offset. Kumalasari I, A. I. (2012). Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.

Kusmiran, E. (2012). Kesehatan Reroduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Kusnsan, A. (2016). Analisis Hubungan Determinan Kejadian Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada Wanita Penjaja Seksual (WPS). Jurnal Kesehatan , 4 (2).

Marmi, M. (2014). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mayo, C. (2015). Risk Factor Sexually Transmitted Infection. Mayoclinic.

Nurhayati N, T. M. (2012). Serba Serbi Kehamilan Dan Perawatan Anak. Bandung: Yrama Widya.

Purnamawati, D. (2013). Perilaku Pencegahan Penyakit Menular Seksual Di Kalangan Wanita Pekerja Seksual Langsung. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.

Reviliana P, S. A. (2011). Beberapa Faktor Yang Memengaruhi Tingginya Kejadian PMS Di Lokalisasi Gang Sadar Baturaden Kabupaten Banyumas Tahun 2011. Bidan Prada: Jurnal Ilmiah Kebidanan.

Supriyadi, D., Wahono, T., Pudjiati, SR, & Probandari, A. (2020, Maret). Perbedaan Persepsi Infeksi Menular Seksual Antara Awak Kapal Domestik Dan Asing (Studi Di Pelabuhan Merak Banten). Dalam Konferensi Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Ke-5 (UPHEC 2019) (Hlm. 184-188). Pers Atlantis.

Vandepitte, J., Bukenya, J., Weiss, HA, Nakubulwa, S., Francis, SC, Hughes, P., & Grosskurth, H. (2011). HIV Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Dalam Kelompok Wanita Yang Terlibat Dalam Perilaku Seksual Berisiko Tinggi Di Kampala, Uganda. Penyakit Menular Seksual , 38 (4), 316.

Widiantoro, Y. (2014). Remaja Rentan IMS. Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin. Bandung: Perdoski RS Dr Hasan Sadikin.

Widyanthini, D., Kurniasari, N. M. D., & Widyanthari, D. M. (2019). Kejadian Infeksi Menular Seksual Di Kota Denpasar Tahun 2016. Buletin Penelitian Kesehatan, 47(4).

World Health Organization. (2014). Sexually Transmitted Infections (STIs). WHO Media Centre. Diakses Dari Https://Www.Who.Int/News-Room/Fact-Sheets/Detail/Sexually-Transmitted-Infections-(STIs).




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i3.2328

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.