Efektifitas olahraga jalan kaki terhadap kadar gula darah pada lansia dengan diabetes mellitus tipe II
Abstract
Background: Diabetes mellitus increases every year and becomes a problem that is difficult for the government to handle. In the treatment of diabetes mellitus in addition to using drugs and insulin also requires physical exercise therapy to control and reduce blood sugar levels.
Purpose: Identifying the effectiveness of walking training on blood sugar levels in elderly people with type II diabetes.
Method: The pre-experimental One-Group Pre-post Test Design. This a regular walking exercise is implemented, 3 times a week for 3 weeks, the distance traveled 1 kilometer within 30 minutes. The sample was elderly type 2 diabetes in the working area of the Pangkajene Public Health Center, Sidenreng Rappang District by a purposive sampling technique with a total of 33 respondents. Data analysis was performed using a dependent t-test.
Results: Finding a decrease in average blood sugar levels by a regular walking exercise program.
Conclusion: Statistical test results obtained p value = 0,000 (p <0.05) which means it can reduce blood sugar levels. It is recommended that a regular walking exercise program can be implemented to the resolution of nursing care to patients with diabetes to reduce and control blood sugar levels.
Keywords: A regular walking exercise program; Blood sugar levels; Elderly people; Type II diabetes
Pendahuluan: Diabetes mellitus meningkat setiap tahun dan menjadi masalah yang sulit ditangani oleh pemerintah. Dalam pengobatan diabetes mellitus selain menggunakan obat-obatan dan insulin juga memerlukan terapi olahraga fisik untuk mengendalikan dan mengurangi kadar gula darah.
Tujuan: Mengidentifikasi efektivitas olahraga jalan kaki tehadap kadar gula darah pada lansia dengan diabetes tipe II.
Metode: Desain Uji Pra-Pasca Satu Kelompok pra-eksperimental. Olahraga berjalan teratur ini dilaksanakan, 3 kali seminggu selama 3 minggu, jarak yang ditempuh 1 kilometer dalam 30 menit. Sampel adalah lansia diabetes tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Pangkajene, Kabupaten Sidenreng Rappang dengan teknik purposive sampling dengan total 33 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t dependen.
Hasil: Didapatkan penurunan kadar gula darah rata-rata dengan program olahraga berjalan teratur.
Simpulan: Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 (p <0,05) yang artinya dapat menurunkan kadar gula darah. Dianjurkan agar program olahraga berjalan yang teratur dapat diterapkan pada resolusi asuhan keperawatan untuk pasien diabetes untuk mengurangi dan mengendalikan kadar gula darah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adnan, M., Mulyati, T., & Isworo, J. T. (2013). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2 rawat jalan di RS Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi, 2(1).
Arsa, G., de Jesus Lima, L. C., Motta-Santos, D., Cambri, L. T., Campbell, C. S. G., Lewis, J. E., & Simões, H. G. (2015). Effects of prior exercise on glycemic responses following carbohydrate inges on in individuals with type 2 diabetes. Journal of clinical and translational research, 1(1), 22.
Asano, R.Y ., Sales, M.M., Browne, R.A.V., Moraes, J.F.V.N., Junior, H.J.C., & Simoes, H.G. (2014). Acute effects of physical exercise in type 2 diabetes : a review.World Journal of Diabetes, 5(5) 659 – 665, doi: 10.4239/ wjd. V5.i5. 659.
Fitriana, R., & Rachmawati, S. (2016). Cara Ampuh Tumpas Diabetes. Yogyakarta: Medika.
International Diabetes Federation. (2017). IDF Diabetes Atlas. Edisi 8 Tahun 2017. Diakses dari: https://www.idf.org/e-library/epidemiology-research/diabetes-atlas/134-idf-diabetes-atlas-8th-edition.html
Jelantik, I. G. M. G., & Haryati, E. (2014). Hubungan faktor risiko umur, jenis kelamin, kegemukan dan hipertensi dengan kejadian diabetes mellitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Mataram. Media Bina Ilmiah, 8(1), 39-44.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Diabetes melitus penyebab kematian nomor 6 di dunia. Diakses dari: https://www.kemkes.go.id/article/view/2383/diabetes-melitus-penyebab-kematian-nomor-6-di-dunia-kemenkes-tawarkan-solusi-cerdik-melalui-posbindu.html
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Diabetes melitus penyebab kematian nomor 6 di dunia. Diakses dari: https://www.kemkes.go.id/article/view/2383/diabetes-melitus-penyebab-kematian-nomor-6-di-dunia-kemenkes-tawarkan-solusi-cerdik-melalui-posbindu.html
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Analisis lansia di Indonesia. Pusat data dan informasi, hh, 1-2. Diakses dari: https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/18012600001/analisis-lansia-di-indonesia-2017.html
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riskesdas: angka kejadian 10 penyakit di indonesia . French. Retrieved from http://www.who.int/about/licensing/%5Cnhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/204871/1/9789241565257_eng.pdf
Kurniawan, I. (2010). Diabetes melitus tipe 2 pada usia lanjut. Majalah Kedokteran Indonesia, 60(12), 576-584.
Maharani. A, (2019). BPJS Kesehatan keluar Rp6,1 triliun untuk tangani diabetes. Beritagar merawat Indonesia. https://beritagar.id/artikel/berita/bpjs-keluar-rp61-triliun-untuk-tangani-diabetes tanggal 1 agustus 2019
Mauk, K. L. (2014). Gerontological nursing: Competencies for care. Jones & Bartlett Publishers.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (2015), Penatalaksanaan Dm Sesuai Konsesnsus Perkeni 2015 Https://Www.Academia.Edu/34970845/Penatalaksanaan_Dm_Sesuai_Konsesnsus_Perkeni_2015 Diakses Pada tanggal 15 Desember 2018.
Sari, N. N. (2019). Hubungan obesitas sentral dengan kejadian diabetes mellitus tipe II. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 14(2), 157-161.
Sirisha, R., & ParamjyothI, P. (2015). Effect of Walking on Fasting Blood Sugar in Type 2 Diabetes. Bulletin of Pharmaceutical and Medical Sciences (BOPAMS), 3(1).
Smeltzer, S. C. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Vol 2 Edisi 8, EGC.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth. (A. Waluyo, Ed) (8th ed). Jakarta : EGC.
Stanford, K. I., & Goodyear, L. J. (2014). Exercise and type 2 diabetes: molecular mechanisms regulating glucose uptake in skeletal muscle. Advances in Physiology Education. 38. Oktober 2014: 308 – 314.
Trisnawati, S. K., & Setyorogo, S. (2013). Faktor risiko Kejadian diabetes melitus tipe II di puskesmas kecamatan cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), 6-11.
Ubink-Veltmaat, L. J., Bilo, H. J. G., Groenier, K. H., Houweling, S. T., Rischen, R. O., & Meyboom-de Jong, B. (2003). Prevalence, incidence and mortality of type 2 diabetes mellitus revisited: a prospective population-based study in The Netherlands (ZODIAC-1). European journal of epidemiology, 18(8), 793-800
Waspadji, S. (2009). Diabetes Mellitus:Mekanisme Dasar Dan Pengelolahannya Yang Rasional Dalam Soegondo, S ., Soewondo , P., Subekti, I., Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Jakarta : FKUI
Yitno, Y., & Riawan, A. W. (2017). Pengaruh Jalan Kaki Ringan 30 Menit terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(2), 8-15
Yusra, A. (2016). Pengaruh Walking Exercise Terprogram Terhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Samudera Kabupaten Aceh Utara (Master's thesis).
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v14i1.2341
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Holistik Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.