Evaluasi penggunaan obat dan identifikasi drug related problem (DRP) pada pasien pneumonia di ruang rawat inap rumah sakit umum pusat Fatmawati Jakarta (periode Desember 2014 – Februari 2015)

Diar Gustianti Istita, Dian Ratih Laksmitawati, Magdalena Niken

Abstract


Evaluation of drug use and drug related problem identification among patients with pneumonia

Background : Pneumonia is still a public health problem cause in mortality of due to this disease in various countries. Based on the burden of the Global Disease Study in 2010 which reported 90% of pneumonia cases occurring at the age of 65 years and pneumonia became the greatest need after ischemic heart disease, stroke and chronic obstructive pulmonary disease (COPD) in European countries. The high incidence of pneumonia needs  treatment therapy as accurate  and rationally, to ensure that the drugs used are appropriate, safe, and efficient.

Purpose:  To evaluation of drug use and drug related problem identification among patients with pneumonia at Fatmawati General Hospital, December 2014-February 2015

Method: This study uses a cross sectional study design by observing samples and analyzing the data descriptively. The flow of data collection is prospective among patients with pneumonia

Results: 25 cases of DRP occurrences. From 30 patients found 18 patients who experienced DRP events with a total of 25 cases, in this case 1 patient could experience more than 1 case of DRP events. In this study the most cases occurred in the domain (P1.2), namely the effect of the drug is not optimal as many as 20 cases (80%) with causes of DRP associated with drug dose selection (C.3) include (C3.1) less than a number of doses \ / 2 cases (8%), (C3.4) the frequency of administration was 15 cases (60%), then (C3.2) overdose of 3 cases (12%).

Cases that often arise are in the category of dose selection caused by (C3.4) the frequency of administration is lacking. There were 15 patients who received ranitidine injection at a dose of 50 mg every 12 hours per day, whereas the dose listed in the Drugs Information of Handbook library was 50 mg every 6-8 hours per day. The doctor's consideration in giving ranitidine dose 2x50 mg / day is as a prophylactic therapy for the use of several drugs that can increase stomach acid production such as corticosteroids, NSAIDs, NSAID drugs combined with aspirin, and anticoagulant drugs.

Conclusion : Knowing that the 5 most therapeutic drug classes used in Fatmawati General Hospital are 30 patients (100%) antibiotics, 30 patients (100%) bronchodilators, 28 patients (93%) anti-peptic ulcer, anti-hypertension. 23 patients (77%) and mucolytic 22 patients (77%). The results showed that there were 18 Drug Related Problems (DRP) patients experiencing DRP events out of 25 total cases, the majority of DRP events were in the domain

Keywords: Evaluation; Drug use; Drug Related Problem; Identification; Patients; Pneumonia

Pendahuluan : Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat menyebabkan kematian akibat penyakit ini di berbagai negara. Berdasarkan Global Burden of Disease Study pada 2010 yang melaporkan 90% kasus pneumonia terjadi pada usia 65 tahun dan pneumonia menjadi masalah terbesar setelah penyakit jantung iskemik, stroke dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di negara-negara Eropa. Tingginya insiden pneumonia dapat menimbulkan risiko kematian, sehingga terapi pengobatan harus dilakukan secara rasional, untuk memastikan bahwa obat yang digunakan sesuai, aman, dan efisien.

Tujuan : Untuk mengevaluasi penggunaan obat dan mengetahui ada tidaknya permasalahan terkait obat (DRPs) pada pasien Pneumonia.

Metode: Menggunakan desain cross sectional dengan mengamati sampel dan menganalisis data secara deskriptif. Pengumpulan data prospektif pada pasien dengan pneumonia di bangsal rumah sakit.

Hasil: Diperoleh 25 kasus kejadian DRP. Dari 30 pasien ditemukan 18 pasien yang mengalami kejadian DRP dengan total kasus sejumlah 25, dalam hal ini 1 pasien dapat mengalami lebih dari 1 kasus kejadian DRP. Dalam penelitian ini kasus terbanyak terjadi pada domain (P1.2) yaitu efek obat tidak optimal sebanyak 20 kasus (80%) dengan penyebab DRP yang berkaitan dengan pemilihan dosis obat (C.3) meliputi (C3.1) dosis kurang sejum\/lah 2 kasus (8%), (C3.4) frekuensi pemberian kurang sejumlah 15 kasus (60%), kemudian (C3.2) dosis berlebih sebanyak 3 kasus (12%). Kasus yang sering muncul yaitu pada kategori pemilihan dosis yang disebabkan (C3.4) frekuensi pemberian kurang. Terdapat 15 pasien yang mendapatkan ranitidin injeksi dengan dosis 50 mg tiap 12 jam perhari, sedangkan dosis yang tercantum dalam pustaka Drugs Information of Handbooks yaitu 50 mg tiap 6-8 jam perhari. Pertimbangan dokter dalam memberikan dosis ranitidine 2x50 mg/hari yaitu sebagai terapi profilaksis terhadap penggunaan beberapa obat yang dapat meningkatkan produksi asam lambung  seperti  kortikosteroid,  NSAID,  Obat  NSAID  yang  dikombinasi dengan aspirin, dan obat antikoagulan.

Simpulan: Diketahui bahwa 5 kelas terapi obat terbanyak yang digunakan di RSUP Fatmawati adalah antibiotik sebanyak 30 pasien (100%), bronkodilator sebanyak 30 pasien (100%), anti tukak lambung sebanyak 28 pasien (93%), anti hipertensi sebanyak 23 pasien (77%) dan mukolitik sebanyak 22 pasien (77%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Drug Related Problem (DRP) terdapat 18 pasien mengalami  kejadian  DRP  dari  25  jumlah  total  kasus,  mayoritas  kejadian  DRP terdapat pada domain


Keywords


Evaluasi; Penggunaan obat; Identifikasi Drug Related Problem (DRP); Pasien; Pneumonia

Full Text:

PDF

References


Ade, T. W. (2018). Evaluasi kualitas penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia komunitas di bangsal penyakit dalam RSUP DR. M. Djamil Padang Dengan Metode Gyssens (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

American Thoracic Society, & Infectious Diseases Society of America. (2005). Guidelines for the management of adults with hospital-acquired, ventilator-associated, and healthcare-associated pneumonia. American journal of respiratory and critical care medicine, 171(4), 388.

Astiti, P. M. A., Mukaddas, A., & Illah, S. A. (2017). Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Pediatri Pneumonia Komunitas di Instalasi Rawat Inap RSD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy), 3(1), 57-63.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Diakses dari: http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Data%20Riskesdas%202013.pdf

DiPiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., & Posey, L. M. (2014). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, ed. McGraw-Hill Medical, New York.

Faisal, F., Burhan, E., Aniwidyaningsih, W., & Kekalih, A. (2014). Penilaian respon pengobatan empiris pada pasien rawat inap dengan pneumonia komunitas. Journal respirology, 34, 60-70.

Gustafsson, L. L., Beermann, B., & Abdi, Y. A. (2013). Handbook of drugs for tropical parasitic infections. Taylor and Francis Ltd.

Jalil, A. N. A. (2015). Profil Pasien Pneumonia Komunitas di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Tahun 2013-2014 (Bachelor's thesis, UIN Syarif HIdayatullah Jakarta: FKIK, 2015).

Kaparang, P. C. (2014). Evaluasi Kerasionalan Penggunaan Antibiotika pada Pengobatan Pneumonia Anak di Instalasi Rawat Inap RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado Periode Januari-Desember 2013. PHARMACON, 3(3).

Katzung, B. G., Masters, S. B., & Trevor, A. J. (2010). Farmakologi dasar & klinik. Edisi, 10, 609-612

Lozano, R., Naghavi, M., Foreman, K., Lim, S., Shibuya, K., Aboyans, V., & AlMazroa, M. A. (2012). Global and regional mortality from 235 causes of death for 20 age groups in 1990 and 2010: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010. The lancet, 380(9859), 2095-2128.

Mandell, L. A., Wunderink, R. G., Anzueto, A., Bartlett, J. G., Campbell, G. D., Dean, N. C., & Torres, A. (2007). Infectious Diseases Society of America/American Thoracic Society consensus guidelines on the management of community-acquired pneumonia in adults. Clinical infectious diseases, 44(Supplement_2), S27-S72.

Munarsih, F. C., Natadidjaja, R. I., & Syamsudin, S. (2018). Pengaruh Pemberian Antibiotik berdasar Panduan terhadap Lama Tinggal pada Pasien Pneumonia Komunitas di Rumah Sakit. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 5(3), 141-145.

Nugroho, F., Utami, P. I., & Astuti, I. Y. (2011). Evaluasi penggunaan antibiotik pada penyakit pneumonia di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga. Pharmacy: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 8(01).

Peckham, C. (2016). Medscape physician compensation report 2016. Web site http://www. medscape. com/features/slideshow/compensation/2016/public/overview.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.(2003).Pneumonia komuniti:pedoman diagnosis&PenatalaksanaanDi indonesia. Diakses dari https://adoc.tips/queue/pedoman-diagnosis-penatalaksanaan-di-indonesia.html

Priyanto, A. D. (2009). Farmakoterapi dan Terminologi Medis. Leskonfi, Jakarta.

Purwanggana, A., Nissa, A., & Fauziyah, S. (2016). Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia komunitas rawat inap di RUMKITAL Dr.Mintohardjo Jakarta Tahun 2015. Diakses dari: http://perpusffup.or.id/index.php?p=show_detail&id=8859

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiati, S. (2010). Ilmu penyakit dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD Fakultas Kedokteran Umum Indonesia.

Syukriati, C. (2016). Evaluasi pengelolaan obat pada puskesmas di kota pariaman tahun 2013-2014 (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Widyaningrum, B. I., & Nugraheni, A. Y. (2019). Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Tukak Peptik di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2017 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v14i1.2391

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.