Keikutsertaan menjadi akseptor KB ditinjau dari aspek sosial budaya dan dukungan keluarga

Nopita Yanti Sitorus, R Maimunah

Abstract


Socio-cultural and family  aspects among female participation in family planning

Background: The family planning program is one way to suppress population growth. However, the phenomenon in some communities regarding family planning is that there are values, culture and norms that have not been able to accept birth control programs and think that family planning is not in accordance with the values believed so that the family also does not provide support.

Purpose: To analyze the socio-cultural relationship and family support with family planning participation.

Method: A quantitative study with a cross sectional approach. The research was conducted in the area of public Health Centre (Puskesmas) Kota Datar, Tandem Hulu I Village. The study population was 1711 people and the sample was 324 responden taken by simple random sampling. Data analysis used univariate analysis, bivariate analysis with chi-square test at the 95% confidence level ( = 0.05).

Results: The  socio-culture and family support were related to family planning participation in the working area of the Public Health Centre (Puskesmas) Kota Datar, Tandem Hulu I Village, Hamparan Perak District, Deli Serdang Regency, p <0.05.

Conclusion: The wife who do not get support socio-culture and get support from family tend to use contraceptives and wifes who has support socio-culture and do not get support from their husbands tend not to use contraceptives.

Keywords: Socio-culture; Family support; Participation; Female; Family planning

Pendahuluan : Program KB merupakan salah satu cara untuk menekan pertumbuhan penduduk. Namun, fenomena pada sebagian masyarakat tentang KB yaitu adanya nilai, budaya dan norma yang belum dapat menerima program pengaturan kelahiran dan menganggap KB tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini sehingga keluarga juga tidak memberikan dukungan

Tujuan: Untuk menganalisis hubungan sosial budaya dan dukungan keluarga dengan keikutsertaan KB.

Metode : Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar yaitu di Desa Tandem Hulu I Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Populasi penelitian sebanyak 1.711 orang dan sampel diperoleh sebanyak 324 responden. Penarikan sampel secara acak sederhana (simple random sampling). Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95% (p<0,05).

Hasil: Menunjukkan bahwa sosial budaya dan dukungan keluarga berhubungan dengan keikutsertaan KB di Wilayah kerja Puskesmas Kota Datar Desa Tandem Hulu I Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, p < 0,05.

Simpulan : Ibu yang tidak mendapat dukungan sosial budaya dan mendapatkan dukungan dari  keluarga cenderung menggunakan alat kontrasepsi, dan ibu yang mendapat dukungan sosial budaya dan tidak mendapatkan dukungan suami cenderung tidak menggunakan alat kontrasepsi.


Keywords


Sosial budaya; Dukungan keluarga; Sosial-budaya; Keikutsertaan KB

References


Andarmoyo, S. (2015). Keperawatan Keluarga Konsep Teori, proses DanPraktik Keperawatan (Cetakan 2). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Aritonang, J. (2015). Hubungan Budaya Patriarki terhadap Keputusan WUS Menjadi Akseptor Keluarga Berencana di Lingkungan VI Simpang Selayang Medan Tuntungan Tahun 2010,. Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.

Assalis, H. (2015). Hubungan sosial budaya dengan pemilihan metode kontrasepsi. Jurnal Kesehatan, VI(2), 142–147.

Badan Pusat Statistik. (2015). Profil Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. (2016). Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS.

BKKBN. (2016). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (Cetakan 2). Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

BKKBN. (2017). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

BKKBN. (2018). Panduan Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi dalamProgram Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

BKKBN. (2019). Laporan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015-2019. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

BPS. (2018). Proyeksi Jumlah Penduduk 2020 Menurut Provinsi (SUPAS 2015). Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS).

Darmawati, D., & Rakhmah, A. N. (2017). Keikutsertaan menjadi akseptor keluarga berencana pada pasangan usia subur ditinjau dari aspek sosial dan budaya. Idea Nursing Journal, 8(1), 58-62.

Friedman, M. (2015). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset , Teori dan Praktik (Edisi ke-7). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hartanto, H. (2017). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi (Cetakan 4). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Kaplan, H. I., Sadock, B. J., & Grebb, J. A. (1994). Kaplan and Sadock's synopsis of psychiatry: Behavioral sciences, clinical psychiatry. Williams & Wilkins Co.

Koentjaraningrat, K. (2014). Pengantar Ilmu Antropologi (Cetakan 4). Jakarta: Rineka Cipta.

Manuaba, I. G. B. (2014). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Manuaba, I. G. B. (2016). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita (Cetakan 6). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Musdalifah, S. M. & Rahma, R. (2014). Faktor yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Hormonal Pasutri di Wilayah Kerja Puskesmas Lampa Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang 2013. Naskah Ilmiah.

Noorkasiani, M. K., Heryati, S. K., & Ismail, R. S. K. (2016). Sosiologi keperawatan. EGC.

Puspitasari, D., & Nurunniyah, S. (2016). Dukungan Keluarga dalam Keikutsertaan KB pada Pasangan Usia Subur di Desa Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 2(3), 93–98.

Ranjabar, J. (2016). Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Pengantar (Edisi 3). Bogor: Ghalia Indonesia.

Sarafino, E. P. (2014). Health Psychology : Biopsychosocial Interactions. USA: John Wiley & Sons.

Setiadi, E. M. (2017). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Cetakan 3). Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.

Setiowati, T. (2018). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pada Akseptor KB Golongan Risiko Tinggi di Puskesmas Wilayah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Skripsi.

Suratun, S., Tien, H., & Rusmiati, S. (2017). Pelayanan Keluarga Verencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media.

Wiknjosastro, H. (2015). Ilmu Kebidanan (Cetakan 8). Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Wulandari, S. (2015). Hubungan Faktor Sosial Budaya dengan Keikutsertaan KB IUD di Puskesmas Merangsan kota Yogyakarta Tahun 2013. Jurnal Medika Respati, 10(1), 1907–3887.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v14i3.3015

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 


 

slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor