Efektifitas buku panduan uji sentuh ipswich dalam meningkatkan keterampilan kader kesehatan mendeteksi neuropati diabetik

Suyanto Suyanto, Sri Lestari Dwi Astuti

Abstract


The ipswich touch test manual book in improving skills for health cadre members in detecting diabetic neuropathy

Background: Complications of diabetes can affect all organs of the body, especially the ends of the feet as diabetic foot. But this will not occur if diabetes treatment in properly and regularly. The early detection on nerve damage can do immediately to find neuropathy symptoms, which is a decrease in the sensitivity of the feet, by using a monofilament test. However, this tool is rarely available in health care units. Currently, a simple method for detecting neuropathy by the Ipswich Touch Test (IpTT). This technique can perform by health cadres, but it needs written instructions such as a guide or manual book.

Purpose: Knowing of the skills for health cadre members in detecting diabetic neuropathy by using ipswich touch test manual book.

Methods: The pretest-posttest quasi-experimental design with population was health cadre members taken by cluster sampling from Giri Roto and Dibal villages, Ngemplak District, Boyolali Regency. The sample divided by  2 groups and each a group of 60 participants of cadres. The evaluation by observing of the skills each health cadre members in detecting diabetic neuropathy before and after using ipswich touch test manual book.

Results: Based on data analysis using the chi-squared test, the p-value was 0.000 (<0.005). This means that the research hypothesis accepted which states that there are differences in the skills on each health cadre members in detecting diabetic neuropathy before and after using ipswich touch test manual book.

Conclusion: There is improving in skills on each health cadre member in detecting diabetic neuropathy by using ipswich touch test manual book.

Keywords: Ipswich touch test; Diabetic neuropathy; Skills; Cadre

Pendahuluan: Komplikasi diabetes dapat menyerang seluruh organ tubuh khususnya ujung kaki berupa diabetic foot. Tetapi hal tersebut tidak akan muncul apabila perawatan diabetes dilaksanakan dengan baik, dan teratur. Sehingga  terjadinya kerusakan saraf yang dapat segera terdeteksi seperi Neuropati yaitu penurunan sensitivitas rasa kaki. Neuropati dapat dideteksi dengan menggunakan monofilament test. Akan tetapi  alat ini belum tentu tersedia  di unit pelayanan kesehatan. Saat ini telah dibuat sebuah cara mendeteksi neuropati pada pasien diabetes yang sederhana tanpa alat  dinamakan Ipswich Touch Test (IpTT). Teknik ini bahkan dapat dilakukan oleh non profesional antara lain kader kesehatan namun perlu instruksi tertulis seperti buku panduan.

Tujuan: Mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan kader kesehatan dalam mendeteksi neuropati diabetik menggunakan buku panduan Ipswich Touch Test di Kecamatan  Ngemplak Kabupaten Boyolali

Metode : Desain kuasi eksperimen pretest-posttest with control group sebagai  populasi  adalah kader kesehatan di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Pengambilan sampel dilakukan cluster sampling sebanyak 2 kelompok kader yaitu kader di desa Giri Roto dan  Dibal masing masing sebanyak 60 orang. Evaluasinya dengan melihat keterampilan kader sebelum dan sesudah menggunakan buku panduan uji sentuh ipswich

Hasil: Berdasarkan analisis data menggunakan uji Chi-Squared diperoleh hasil p-value 0.000 (< 0,005). Hal ini  berarti Hipotesis penelitian diterima yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan  keterampilan kader dalam mendeteksi neuropati menggunakan buku panduan antara kader desa Dibal dan kader desa Giri Roto.

Simpulan: Terdapat peningkatan keterampilan setelah menggunakan buku panduan IpTT pada kader desa Dibal dan desa Giri Roto.


Keywords


Ipswich Touch Test; Neuropati diabetic; Buku panduan; Kader; Keterampilan

References


American Diabetes Association. (2004). Global prevalence of diabetes. Diabetes care, 27(5).

Baraz, S., Zarea, K., Shahbazian, H. B., & Latifi, S. M. (2014). Comparison of the accuracy of monofilament testing at various points of feet in peripheral diabetic neuropathy screening. Journal of Diabetes & Metabolic Disorders, 13(1), 19.

Cho, N., Shaw, J. E., Karuranga, S., Huang, Y., da Rocha Fernandes, J. D., Ohlrogge, A. W., & Malanda, B. (2018). IDF Diabetes Atlas: Global estimates of diabetes prevalence for 2017 and projections for 2045. Diabetes research and clinical practice, 138, 271-281.

Fajriyah, N. N., Aktifah, N., & Mugiyanto, E. (2020). Paket Edukasi dan Deteksi Dini Meningkatkan Perilaku Perawatan Kaki Diabetisi di Puskesmas Kabupaten Pekalongan. Gaster, 18(1), 12-20.

Herlina, S., Ladesvita, F., & Florensia, L. (2019). Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan melalui pelatihan deteksi dini risiko diabetic foot ulcer. Sabdamas, 1(1), 182-186.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riskesdas: angka kejadian 10 penyakit di indonesia . French. Retrieved from http://www.who.int/about/licensing/%5Cnhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/204871/1/9789241565257_eng.pdf

Kusumaningrum, N. S. D. (2015). Ipswich touch test sebagai metode sederhana untuk skrining diabetic foot ulcer: studi literatur.

Madanat, A., Sheshah, E., Badawy, E. B., Abbas, A., & Anas, A. B. (2015). Response to the comment by Vas PR et al.:" PR Vas, S. Sharma, G. Rayman, Utilizing the Ipswich Touch Test to simplify screening methods for identifying the risk of foot ulceration among diabetics: comment on the Saudi experience. Prim. Care Diabetes (2015) http://dx. doi. org/10.1016/j. pcd. 2015.01. 003.". Primary care diabetes, 9(5), 401.

Prananingrum, R., Untari, I., & Kusudaryati, D. P. D. (2017). Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Posyandu Balita Melalui Praktek Pijat Bayi Menuju Balita Sehat. URECOL, 249-254.

Rayman, G., Vas, P. R., Baker, N., Taylor, C. G., Gooday, C., Alder, A. I., & Donohoe, M. (2011). The Ipswich Touch Test: a simple and novel method to identify inpatients with diabetes at risk of foot ulceration. Diabetes care, 34(7), 1517-1518.

Rosyida, K., & Safitri DK, N. (2016). Gambaran Neuropati Perifer pada Diabetisi di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).

Safitri, V. A., Rosdiana, D., & Astari, R. V. (2018). Gambaran Hasil Pemeriksaan Monofilamen pada Pasien Diabetes Melitus (DM) yang berkunjung ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Kedokteran, 11(2), 34-39.

Sharma, S., Kerry, C., Atkins, H., & Rayman, G. (2014). The Ipswich Touch Test: a simple and novel method to screen patients with diabetes at home for increased risk of foot ulceration. Diabetic medicine, 31(9), 1100-1103.

Simanjuntak, G. V., & Simamora, M. (2020). Lama menderita diabetes mellitus tipe 2 sebagai faktor risiko neuropati perifer diabetik. Holistik Jurnal Kesehatan, 14(1), 96-100.f

Sulistiyawati, I., & Pratiwi, I. G. (2019). Pengaruh pelatihan terhadap keterampilan kader posyandu dalam pencatatan kms balita. Jurnal kebidanan akademi kebidanan jember, 3(1), 1-7.

Widyastuti, D. E. (2018). Perbandingan Pendidikan Kesehatan Menggunakan Buku Saku dengan Metode Ceramah Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 16(1), 84-88.

Yuliani, K., Sulaeha, S., Sukri, S., & Yusuf, S. (2017). Check Up Diabetic Foot, Deteksi Dini Risiko Luka Kaki Diabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus di Makassar: Uji Sensitifitas dan Spesifisitas. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Indonesia, 1(1), 62-65.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v14i4.3409

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.