Penggunaan media komunikasi android apps dalam optimalisasi pengawas minum obat (PMO) terhadap tingkat kepatuhan dan kesembuhan penderita tuberkulosis paru

Rita Dwi Pratiwi, Dewi Fitriani, Betty Betty

Abstract


DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course) via android apps for promoting adherence to tuberculosis management among pulmonary tuberculosis patients 

Background: Pulmonary tuberculosis is a global health problem that has become a global concern for the last two decades. Indonesia occupies the second largest position of TB cases after India, which is equal to 10. The prevalence of pulmonary TB in Banten Province is 315 / 100,000 population, where the area with the highest prevalence in South Tangerang City, which is 1,691/100,000 of population. In this global era, mobile phones are very close to society. It is because they can access information messages via electronic media such as cell phones so that they can change a person's behavior, especially health behavior. There are many opinions that the health sector has got a significant benefit from this transformation..

Purpose: To identify the effectiveness of DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course) via android apps for promoting adherence to tuberculosis management among pulmonary tuberculosis patients in Pamulang Public Health Centre, South Tangerang City.

Method: A quantitative research with the design method of quasi-experiment. The population was all patients with pulmonary tuberculosis in the Pamulang Public Health Centre, South Tangerang City. The sample taken by an accidental purposive sampling technique, got of 40 participants divided in two groups and comprising 20 participants in the control group and 20 participants in the experimental group

Results: Showing that there was uncorrelated between age, gender, and weight with the level of obedience and recovery in both the control and experimental groups. There was a significant correlation between the patient's medication obedience level and the recovery rate for pulmonary TB patients in 2 groups. Besides, there was a significant difference between obedience in the control group and the experimental group, with a p-value of 0.04. There was a significant difference between recovery in the control group and the experimental group with a p-value of 0.019

Keywords : DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course); Android apps; Promoting adherence; Tuberculosis management; Pulmonary; Patients 

Pendahuluan: Tuberkulosis paru merupakan permasalahan kesehatan global yang menjadi perhatian dunia selama dua dekade terakhir. Indonesia menempati posisi terbesar kedua kasus TB setelah India yaitu sebesar 10Prevalensi TB paru di Provinsi Banten sebesar 315/100.000 penduduk dimana wilayah dengan prevalensi paling tinggi adalah Kota tangerang Selatan yakni sebesar 1.691 per100.000 penduduk. Pada era global ini telepon genggam sangat dekat dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan pesan informasi bisa diakses melalui media elektronik seperti telepon genggam sehingga bisa merubah perilaku seseorang khususnya perilaku kesehatan. Ada banyak pendapat bahwa sektor kesehatan sangat diuntungkan oleh transformasi ini.

Tujuan: mengidentifikasi efektifitas penggunaan Media Komunikasi Telepon dalam Optimalisasi PMO Terhadap Tingkat Kepatuhan dan Kesembuhan Penderita TB Paru Di Wilayah Puskesmas Pamulang Tangerang Selatan.

Metode: Penelitian ini Quasi Experiment 2 group. Populasi penelitian yaitu Seluruh pasien pasien TB Paru di Wilayah Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan dengan tehnik Sampling Purposive Sampling dan sesuai dengan jumlah pasien yang ada saat itu.

Hasil: menunjukkan tidak ada hubungan antara Umur, Jenis kelamin dan Berat badan dengan tingkat kepatuhan maupun kesembuhan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperiment, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan minum obat pasien dengan tingkat kesembuhan penderita TB paru pada 2 grup. Serta perbedaan yang signifikan antara kepatuhan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan p value 0.04 serta ada perbedaan yang signifikan antara kesembuhan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan p value 0.019.


Keywords


Android apps; Optimalisasi PMO; Kepatuhan; Kesembuhan Penderita TB Paru

References


Apriliyasari, R. W., Wulandari, F., & Purnanto, N. T. (2014). Hubungan Antara Kepatuhan Minum Obat dengan Tingkat Kesembuhan Pengobatan Pasien Tuberculosis Paru di BKPM Wilayah Pati. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 3(2).

Badan Litbang Kesehatan. (2010). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010. Badan Litbang Kesehatan. Jakarta: 333-50. Diakses dari: https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/

Bert, F., Giacometti, M., Gualano, M. R., & Siliquini, R. (2014). Smartphones and health promotion: a review of the evidence. Journal of medical systems, 38(1), 9995)

Dinas Kesehatan Provisi Banten. (2012). Profil Kesehatan Banten Diakses dari: https://dinkes.bantenprov.go.id/id/channel/profil-kesehatan-provinsi-bant.html

Fitriani, D., & Ayuningtyas, G. (2019). Hubungan antara peran keluarga sebagai pengawas minum obat (pmo) dengan tingkat kepatuhan pasien tb paru terhadap program pengobatan di wilayah puskesmas serpong 1 kota tangerang selatan. Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat, 3(2), 17-23)

Free, C., Phillips, G., Watson, L., Galli, L., Felix, L., Edwards, P., & Haines, A. (2013). The effectiveness of mobile-health technologies to improve health care service delivery processes: a systematic review and meta-analysis. PLoS Med, 10(1), e1001363)

Gregoski, M. J., Mueller, M., Vertegel, A., Shaporev, A., Jackson, B. B., Frenzel, R. M., & Treiber, F. A. (2012). Development and validation of a smartphone heart rate acquisition application for health promotion and wellness telehealth applications. International journal of telemedicine and applications, 2012)

Heritage, B., Harvey, C., Brown, J., Hegney, D., Willis, E., Baldwin, A., & Curnow, V. (2020). The use of telephone communication between nurse navigators and their patients. PloS one, 15(1), e0227925.

Hidayat H. T. (2017). Kaitan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Pelanggan Dalam Perspektif Teoritis. Jurnal Mitra Manajemen, 1(1), 71-80.

Ibrahim, F., Elliya, R., & Pribadi, T. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat TB Paru Pada Penderita TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Panaragan Jaya Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2013. Holistik Jurnal Kesehatan, 8(2).

Jaya, H., & Mediarti, D. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tuberkulosis Paru Relaps Pada Pasien Di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015-2016. jpp (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 12(1), 71-82)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Kemenkes RI: Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Kemenkes RI: Jakarta

Kleinjan,E. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi .East West Center Hawai. Jakarta: Rajawali Pers

Krishnan, L., Akande, T., Shankar, A. V., McIntire, K. N., Gounder, C. R., Gupta, A., & Yang, W. T. (2014). Gender-related barriers and delays in accessing tuberculosis diagnostic and treatment services: a systematic review of qualitative studies. Tuberculosis research and treatment, 2014)

Krishnan, L., Akande, T., Shankar, A. V., McIntire, K. N., Gounder, C. R., Gupta, A., & Yang, W. T. (2014). Gender-related barriers and delays in accessing tuberculosis diagnostic and treatment services: a systematic review of qualitative studies. Tuberculosis research and treatment, 2014)

Malani, P. N. (2017). Harrison’s principles of internal medicine. Jama, 308(17), 1813-1814.

Mandala, Z. (2015). Hubungan Kenaikan Berat Badan Penderita Tb Paru Yang Sedang Mendapat Pengobatan Intensif Dengan Konversi Hasil Pemeriksaan Bta Tahun 2012. Jurnal Medika Malahayati. Vol 2(4), Oktober: 177 – 182.

Prayoga, A. H. E. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Pamulang Kota Tanggrang Selatan Propinsi Banten Tahun 2013, 1–110.

Putri, F. A., Burhan, E., Nawas, A., Soepandi, P. Z., Sutoyo, D. K., Agustin, H. & Dowdy, D. W. (2014). Body mass index predictive of sputum culture conversion among MDR-TB patients in Indonesia. The International journal of tuberculosis and lung disease, 18(5), 564-570.

Rao, S. (2009). Tuberculosis and patient gender: An analysis and its implications in tuberculosis control. Lung India: Official Organ of Indian Chest Society, 26(2), 46)

Safwat, T. M., Fattah, E. B. A., & Soliman, A. G. (2019). Gender differences in pulmonary tuberculosis in Abbassia Chest Hospital. Egyptian Journal of Bronchology, 13(3), 408)

Setyaningrum, R., & Zubaedah, T. (2018). Correlation between gender, age, education level, and working status with anti-tuberculosis drug uses (OATS) in patients with lung tb in Indonesia 2013. International Journal of Chemical & Material Sciences (IJCMS), 1(1), 7-13)

Suarni, E. (2009). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penderita TB Paru Di Kecamatan Pancoran Mas Depok 2009.[Skripsi Ilmiah]. Depok: Universitas Indonesia. Diakses dari: https://scholar.google.com/scholar?q=related:-DXTy4VRIi0J:scholar.google.com/&scioq=&hl=id&as_sdt=0,5)

Tirtana, B. T., & Musrichan, M. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan pada pasien tuberkulosis paru dengan resistensi obat tuberkulosis di wilayah Jawa Tengah. Diakses dari: https://core.ac.uk/reader/11731850)

Tjandrawinata, R. R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industri abad ini dan pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal Medicinus, 29(1), 31-39)

Wahyono, B. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesembuhan Penderita Tuberkulosis Paru. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1))

World Health Organization. (2013). Global tuberculosis report 2013. World Health Organization. Diakses dari: https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=1rQXDAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&ots=l9YdVr1s02&sig=dIwZFJYdskgFaagmNRyDz9-R7IU)

World Health Organization. (2015). Global Tuberculosis Report. Diakses dari: http://www.who.int/tb/publications/global_report/gtbr2015_executive_summary.pdf

Yoisangadji, A. S. (2016). Hubungan Antara Pengawas Menelan Obat (PMO) dan Peran Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Sario Kota Manado. PHARMACON, 5(2))




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v14i4.3512

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.