Hubungan antara riwayat status gizi ibu masa kehamilan dengan pertumbuhan bayi usia 9-12 bulan

Rilyani Rilyani, Lelly Sugiyati

Abstract


Maternal nutritional status during pregnancy and effects on growth among infants 9-12 months

Background: Maternal nutritional status during pregnancy needs attention because it affects the development of the fetus they are carrying. During pregnancy are at risk of experiencing of chronic energy deficiency (CED) in adults if they have LILA <23.5 cm are at risk of maternal death, preterm delivery/low birth weight (LBW), death and impaired growth and development of infant. Base on data in Way Panji Public Health Centre reported that among maternal during pregnancy were of 43 (29.05%) who has LILA <23.5 cm.

Purpose: To determine the relationship between maternal nutritional status during pregnancy and infant growth at the Way Panji Community Health Centre coverage area.

Method: A quantitative by cross-sectional research, the population in this study were of 143 respondent as all maternal who had an infant aged 9-12 months in May 2020. Both of them observed such as a history of maternal nutritional status during pregnancy and infant growth when aged 9-12 months and bivariate analysis (Chi-Square).

Results: Showing that the frequency distribution of maternal nutritional status during pregnancy, mostly with has sufficient in nutrition of 113 (79.0%) respondents and they have an infant with a normal growth of 107 (74.8%). There is a relationship between maternal nutritional status during pregnancy and infant growth (p-value 0.000: OR 5,314).

Conclusion: There is a relationship between maternal nutritional status during pregnancy and infant growth in Way Panji Public Health Center coverage area Lampung-Indonesia. Suggestions to public health centre management to increase the promotion programme of maternal nutritional status during pregnancy and preventing poor growing of the infant by providing leaflets or posters also supplement nutritions for maternal during pregnancy.

Keywords: Maternal; Nutritional status; Pregnancy; Infant; Growth

Pendahuluan: Gizi ibu hamil perlu mendapat perhatian karena sangat berpengaruh pada perkembangan janin yang dikandungnya, Wanita hamil berisiko mengalami KEK jika memiliki LILA < 23,5 cm. ibu hamil dengan KEK berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). BBLR akan membawa risiko kematian, dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. KEK juga dapat menjadi penyebab tidak langsung kematian ibu. Data dari Puskesmas Way Panji mengatakan bahwa terdapat 43 orang (29,05%) yang berisiko KEK dengan LILA < 23,5 cm.

Tujuan: Diketahui Hubungan Status Gizi Ibu Masa Kehamilan Dengan Pertumbuhan Bayi Di Puskesmas Way Panji Kecamatan Way Panji Kabupaten Lampung Selatan Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian crossectional , Subyek dalam penelitian ini adalah Ibu Masa Kehamilan, Variabel dependen : Pertumbuhan bayi, variabel independent : gizi ibu saat hamil,   populasinya paraibu yang telah melahirkan dan bayinya usia 9-12 bulan dengan total sampel berjumlah 143 responden/bayi, dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020, dengan analisa univariat dan bivariat (Chi-Square).

Hasil: Didapatkan Distribusi frekuensi status gizi ibu masa kehamilan, sebagian besar dengan gizi baik yaitu sebanyak 113 (79,0%)  responden. pertumbuhan bayi kategori normal yaitu sebanyak 107 (74,8%). Ada hubungan status gizi ibu masa kehamilan dengan pertumbuhan bayi  (p-value 0.000 :  OR 5,314).

Simpulan: Ada hubungan status gizi ibu masa kehamilan dengan pertumbuhan bayi di Puskesmas Way Panji, Disarankan kepadapihak manajemen Puskesmas setempat supaya dapat meningkatan upaya promosi guna penurunan kejadian pertumbuhan bayi yang abnormal dan membantu terpenuhinya kebutuhan gizi atau nutrisi pada saat ibu dalam masa kehamilan dengan cara pemberian leaflet atau poster.


Keywords


Riwayat status gizi; Masa kehamilan; Pertumbuhan; Bayi usia 9-12 bulan

References


Budiman, C., Pramono, B. A., & Dewantiningrum, J. (2011). Korelasi antara Berat Badan Ibu Hamil dengan Berat Lahir Bayi (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan.(2018). Data dan Informasi Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan.(2019). Data dan Informasi Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan.

Dinas Kesehatan Lampung Selatan. (2017). Profil kesehatan Lampung Selatan tahun 2016. Provinsi Lampung

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2017). Data Bayi Berat Lahir Rendah. Lampung: Dinas Kesehatan Lampung tahun 2016

Fikawati, S., Wahyuni, D., Syafiq, A., & Kajian, P. (2012). Status gizi ibu hamil dan berat lahir bayi pada kelompok vegetarian. Makara kesehatan, 16(1), 29-35.

Ilmiani, T. K. (2019). Hubungan pengetahuan gizi ibu hamil terhadap peningkatan berat badan selama kehamilan di Puskesmas Bandar Lampung.

Indrawati, S., & Suratini, S. (2015). Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian BBLR di Wilayah Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman (Doctoral dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Panduan gizi seimbang. Jakarta. Kemenkes RI. Diakses dari: https://www.academia.edu/25314413/Pedoman_Gizi_Seimbang_oleh_kemenkes

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Data dan Informasi Tahun 2014 (Profil Kesehatan). Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2004). Sistem Kesehatan Nasional. Diakses dari: https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/KEPMENKES_131_2004.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riskesdas: angka kejadian 10 penyakit di indonesia . French. Retrieved from http://www.who.int/about/licensing/%5Cnhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/204871/1/9789241565257_eng.pdf

Lubis, D. H., Mutahar, R., & Fajar, N. A. (2013). Hubungan Status Gizi (Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan dan Ukuran Lingkar Lengan Atas) dengan Berat Badan Bayi Lahir di Kecamatan Indralaya Utara. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 4(01), 33-38.

Mahayana, S. A. S., Chundrayetti, E., & Yulistini, Y. (2015). Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3).dan

Paath, E. F., & Rumdasih, H. (2004). Gizi dalam kesehatan reproduksi. Jakarta: EGC.

Puspitasari, C., Anasari, T., & Fajarsari, D. (2011). Hubungan Antara Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan Dengan Berat Bayi Baru Lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawalo Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2010. Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto, 2(01).

Saifuddin, A. B. (Ed.). (2002 praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Y). Buku panduan ayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Turhayati, E. R. (2006). Hubungan pertambahan berat badan selama kehamilan dengan berat lahir bayi di Sukaraja Bogor Tahun 2001-2003. Kesmas: National Public Health Journal, 1(3), 139-144.

World Health Organization. (2018). 3 in 5 babies are not breastfed in the first hour of life. Diakses dari https://www.who.int/vietnam/news/detail/31-07-2018-3-in-5-babies-not-breastfed-in-the-first-hour-of-life




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v14i4.3516

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.