Efektivitas Home Based Exercise Training (HBET) terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung

Rendi Kurniawan, Djunizar Djamaludin, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy

Abstract


Background: In Indonesia, physical training is carried out centrally in hospitals. Official data on the coverage and participation of this program in heart failure patients in Indonesia have not been obtained. Home-based exercise training (HBET) can be an option for physical exercise and an alternative solution in order to reduce patients' participation in physical exercise. HBET is a programmed physical exercise that patients can perform independently at home.

Purpose: To examine the effects of home-based exercise training (HBET) on the quality of life in patients with heart failure.

Method: One group pretest-posttest design was employed with purposive sampling technique. The sample used was 15 participants who were outpatients at Gedong Air Community Health Center, Bandar Lampung City. Participants were given the Home-based exercise training (HBET) program for 14 days subsequently the participants was measured using the Minesota Living with Heart Failure Quistionaire to determine the quality of life.

Results: There is an effect of home based exercise training (HBET) on the quality of life of patients with heart failure with p-value of 0.000. The mean score of quality of life before being given home based exercise training (HBET) is 35.93 ± 6.770 and the mean score after giving intervention is 57.13 ±7,469.

Conclusion: There is an effect of home-based exercise training (HBET) on the quality of life of patients with heart failure.

Suggestion: This physical exercise home-based exercise training (HBET) should be an integral part of the rehabilitation program for patients with heart failure after discharge from the hospital so that it can reduce rehospitalizations and improve quality of life.

Keywords: Home Based Exercise Training (HBET); Quality of Life; Patients; Heart Failure.

Pendahuluan: Di Indonesia latihan fisik dilakukan secara terpusat di rumah sakit. Data resmi tentang cakupan dan partisipasi program ini pada pasien gagal jantung di Indonesia belum didapatkan. Home-based exercise training (HBET) dapat menjadi salah satu pilihan latihan fisik dan alternative solusi rendahnya partisipasi pasien mengikuti latihan fisik. HBET merupakan latihan fisik terprogram yang dapat dijalankan oleh pasien secara mandiri di rumah.

Tujuan: Untuk menilai pengaruh home-based exercise training (HBET) terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung.

Metode: Rancangan penelitian one group pretes-postes design dengan tehnik sampling yaitu purposive samping. Sampel yang digunakan sebanyak 15 partisipan yang merupakan pasien rawat jalan di Puskesmas Gedong Air Kota Bandar Lampung. Pada saat intervensi partisipan diberikan program Home-based exercise training (HBET) selama 14 hari kemudian setelah itu di ukur menggunakan Minesota Living with Heart Failure Quistionaire untuk mengetahui kualitas hidupnya.

Hasil: Terdapat pengaruh home based exercise training (HBET) terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung dengan nilai p-value 0,000. Nilai rata-rata kualitas hidup sebelum diberikan home based exercise training (HBET) yaitu 35,93 dengan standar deviasi 6,770 dan nilai rata-rata sesudahnya yaitu 57,13 dengan standar deviasi 7,469.

Simpulan: Ada pengaruh home based exercise training (HBET) terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung.

Saran: Latihan fisik home based exercise training (HBET) ini hendaknya menjadi bagian integral program rehabilitasi pasien gagal jantung setelah pulang dari rumah sakit sehingga dapat menurunkan rawat inap dan meningkatkan kualitas hidup.


Keywords


Home Based Exercise Training (HBET); Kualitas Hidup; Pasien; Gagal Jantung

Full Text:

PDF SIMILARITY

References


Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2016). Data Gagal Jantung Provinsi Lampung. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Djamaludin, D., Tua, R., & Deria, D. (2018). Hubungan Self Care Terhadap Kualitas Hidup Pada Klien Gagal Jantung Di Poli Jantung Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Holistik Jurnal Kesehatan, 12(3), 178-188.

Fitri, Y., Mulyani, N. S., Fitrianingsih, E., & Suryana, S. (2016). Pengaruh pemberian aktifitas fisik (aerobic exercise) terhadap tekanan darah, IMT dan RLPP pada wanita obesitas. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 1(2), 105-110.

Hwang, R., Redfern, J., & Alison, J. (2008). A narrative review on home-based exercise training for patients with chronic heart failure. Physical Therapy Reviews, 13(4), 227-236.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riskesdas: angka kejadian 10 penyakit di indonesia. French. Retrievedfromhttp://www.who.int/about/licensing/%5Cnhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/204871/1/9789241565257_eng.pdf

Lewa, A. F., Pramantara, I. D. P., & Rahayujati, T. B. (2010). Faktor-faktor risiko hipertensi sistolik terisolasi pada lanjut usia. Berita kedokteran masyarakat, 26(4), 171-178.

Mahanani, A. R., Jadmiko, A. W., & Ambarwati, W. N. (2017). Gambaran Kualitas Hidup pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di Kota Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Majid, A. (2018). Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular.

Novela, Y. (2019). Pengelolaan penurunan curah jantung pada tn. D dengan congestive heart failure (chf) di ruang cempaka RSUD Ungaran (Doctoral dissertation, Universitas Ngudi Waluyo).

Octaviani, L., & Wirawati, M. K. (2018). Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Intensitas Mual Muntah Pasien Kanker Dengan Kemoterapi. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 2(1), 14-21.

Pahria, T., Susilaningsih, F. S., & laura Siahaan, E. S. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Persarafan. EGC.

Penggalih, M. H. S. T., Hardiyanti, M., & Sani, F. I. (2015). Perbedaan perubahan tekanan darah dan denyut jantung pada berbagai intensitas latihan atlet balap sepeda. Jurnal Keolahragaan, 3(2), 218-227.

Pudiarifanti, N., Pramantara, I. D., & Ikawati, Z. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung Kronik. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi (Journal of Management and Pharmacy Practice), 5(4), 259-266.

Rida, Z. (2019). Pengaruh Home Based Exercise Training Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Hipertensi Lansia (Di Desa Pandanwangi Kecamatan Diwek Jombang) (Doctoral dissertation, STIKes Insan Cendekia Medika Jombang).

Sabrian, F. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Latihan Rehabilitasi Jantung terhadap pengetahuan dan kemampuan mobilisasi dini pada pasien congestive heart failure (chf) (Doctoral dissertation, Riau University).

Saelan, S., & Teguh, S. (2018). Pengaruh Pola Hidup Terhadap Perubahan Denyut Nadi Pada Pasien Heart Failure. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 78-86.

Suharsono, T. (2013). Dampak home based exercise training terhadap kapasitas fungsional pasien gagal jantung. Jurnal Keperawatan, 4(1).

Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., & Pradipta, E. A. (2014). Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius, 329-30.

Wirawati, M. K. (2014). Pengaruh Home Based Exercise Training (HBET) Terhadap Self Efficacy Pasien Gagal Jantung Di Rsud Tugurejo Semarang.

World Health Organization. (2015). Raised blood pressure. Diakses dari: https://www.who.int/health-topics/hypertension#tab=tab_1

Zulmi, A. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung Kongestif (GJK) di Instalasi Elang RSUP dr. Kariadi Semarang (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v16i4.3903

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.