Hubungan prostaglandin terhadap kejadian premenstrual syndrome (PMS) pada remaja putri

Noviyani Hartuti, Asyima Asyima

Abstract


Background: Young women and middle-aged women during the luteal phase of the menstrual cycle will experience emotional and physical  problems called premenstrual syndrome (PMS).

Purpose: To determine the relationship of prostaglandins to the incidence of premenstrual syndrome in young women at the Pelamonia Midwifery Academy.

Method: A Cross-Sectional Study with a population was the student of nursing academy Pelamonia Makassar. The sampling technique used a total sampling technique with a sample of 50 respondents. The research instrument used a daily note sheet (LCH), questionnaire data collection which included identity and symptoms or complaints of premenstrual syndrome. Prostaglandin examination using the Prostaglandin Enzyme-Linked ImmunoSorbent Assay (ELISA) kit

Results: Showed that of the 26 respondents with mild PMS, 23 respondents (46%) had prostaglandin F2α levels <420.6 pg / mL and 3 respondents (6%) had prostaglandin F2α levels> 420.6 pg / mL. Meanwhile, of the 24 respondents who had severe PMS, 15 respondents (30%) had prostaglandin F2α levels <420.6 pg / mL and 9 respondents (18%) had prostaglandin F2α levels> 420.6 pg / mL. The results of the Chi-Square statistical test for the relationship of prostaglandins to the incidence of premenstrual syndrome in adolescent girls at the 0.05 level indicate that p value = 0.047, so p value ≤ α so that Ha is accepted and H0 is rejected.

Conclusion: The study was a prostaglandin relationship to the incidence of premenstrual syndrome at the Pelamonia Midwifery Academy in Makassar in 2020.

Keywords: Adolescents; Pre Menstrual Syndrome; Prostaglandins

Pendahuluan: Remaja putri dan wanita setengah baya selama fase luteal pada siklus menstruasi akan mengalami gangguan emosional dan gangguan fisik yang dinamakan dengan premenstrual syndrome (PMS).

Tujuan: Diketahui hubungan prostaglandin terhadap kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri di akademi kebidanan pelamonia.

Metode: Cross Sectional Study dengan populasinya mahasiswi Akbid Pelamonia Makassar. Teknik pengambilan Sampel menggunakan teknik total sampling dengan didapatkan sampel berjumlah 50 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar catatan harian (LCH), kuisioner pengumpulan data yang meliputi identitas serta gejala ataupun keluhan dari premenstrual syndrome. Pemeriksaan prostaglandin menggunakan prostaglandin Enzim Linked Immuno Sorbent Assay (ELISA) kit.

Hasil: Didapatkan bahwa dari 26 responden yang PMS Ringan terdapat  23 responden (46%) memiliki kadar prostaglandin F2α <420,6 pg/mL dan 3 responden (6%) memiliki kadar prostaglandin F2α >420,6 pg/mL. Sedangkan, dari 24 responden yang PMS Berat terdapat 15 responden (30%) memiliki kadar prostaglandin F2α <420,6 pg/mL dan 9 responden (18%) memiliki kadar prostaglandin F2α >420,6 pg/mL. Hasil uji statistik Chi-Square hubungan prostaglandin terhadap kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri pada taraf kepercayaan 0,05 menunjukkan bahwa p Value = 0,047, jadi p Value ≤ α sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.

Simpulan: Terdapat hubungan prostaglandin terhadap kejadian premenstrual syndrome di Akademi Kebidanan Pelamonia Makassar Tahun 2020.


Keywords


Remaja; PMS; Prostaglandin

Full Text:

PDF SIMILARITY

References


Basir, A. A., Bahrun, U., & Idris, I. (2017). Peran high sensitivity c-reactive protein (hs-crp) sebagai penanda inflamasi, indeks massa tubuh, & lingkar pinggang terhadap derajat premenstrual syndrome pada wanita usia subur.

De Araujo, G. A., Hariyanto, T., & Ardiyani, V. M. (2017). Hubungan lama mendengarkan musik klasik dengan penurunan disminore pada remaja putri immala (Ikatan Mahasiswa Malaka) Di Tlogomas Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(3).

Desriva, N. (2018). Hubungan pengetahuan terhadap sikap remaja dalam menanggulangi premenstruasi syndrome di Prodi D-III Kebidanan Stikes PMC Tahun 2017. Menara Ilmu, 12(8).

Fatimah, A., Prabandari, Y. S., & Emilia, O. (2016). Stres dan kejadian premenstrual syndrome pada mahasiswi di asrama sekolah. Berita Kedokteran Masyarakat, 32(1), 13-8.

Gharravi, A. M. (2009). Menstrual cycle patterns of college students in Gorgan-Northeast of Iran: identify its association with sociodemographic factors. Erciyes Tip Dergisi, 31(4), 331-338.

Haryanti, D., Pamela, E. M., & Susanti, Y. (2019). Perkembangan mental emosional remaja di panti asuhan. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 4(2), 97-104.

Islamy, A., & Farida, F. (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi pada remaja putri tingkat III, Stikes Hutama Abdi Husada Tulungagung.

Irna., A., P., & Prio, A. Z. (2016). Studi pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi di SMP Negeri 5 Kendari (Doctoral Dissertation, D. III Keperawatan).

Lail, N. H. (2019). Hubungan status gizi, usia menarche dengan dismenorea pada remaja putri di smk k tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia, 9(02), 88-95.

Luthfa, A. (2017). Gambaran siklus menstruasi pada remaja putri dilihat berdasarkan tingkat stress di Pondok Pesantren Kuno Putri Gamping Sleman.

Muflihah, A., Farid, F. N. F., Asman, F. H., Heriani, H., Rosadi, A. R. K., & Sefriana, S. (2021). Keluhan pre menstrual syndrome pada pekerja perempuan di Kota Makassar. MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion, 4(4), 500-506.

Novaria, A. A., Hardinsyah, H., & Damanik, M. R. M. (2017). Minuman fungsional torbangun (Coleus amboinicus Lour) dapat menurunkan tingkat keluhan dan kadar prostaglandin pada remaja dengan sindrom pramenstruasi. Jurnal Gizi dan Pangan, 12(2), 123-128.

Parahats, H. L., & Herfanda, E. (2019). Hubungan premenstruasi sindrom dengan tingkat kecemasan pada siswi kelas X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 9(2), 192-211.

Rahmadhayanti, E., & Rohmin, A. (2016). Hubungan status gizi dan usia menarche dengan dismenorhea primer pada remaja putri kelas XI SMA Negeri 15 Palembang. Jurnal Kesehatan, 7(2), 255-259.

Rigon, F., De Sanctis, V., Bernasconi, S., Bianchin, L., Bona, G., Bozzola, M., & Perissinotto, E. (2012). Menstrual pattern and menstrual disorders among adolescents: an update of the Italian data. Italian Journal of Pediatrics, 38(1), 1-8.

Saglam, H. Y., & Orsal, O. (2020). Effect of exercise on premenstrual symptoms: A systematic review. Complementary Therapies in Medicine, 48, 102272

Simbolon, P., Sukohar, A., Ariwibowo, C., & Susianti, S. (2018). Hubungan indeks massa tubuh dengan lama siklus menstruasi pada mahasiswi angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Majority, 7(2), 164-170.

Susanti, H. D., Ilmiasih, R., & Arvianti, A. (2017). Hubungan antara tingkat keparahan PMS dengan tingkat kecemasan dan kualitas tidur pada remaja putri. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 3(1).

Takeda, T., & Shiina, M. (2018). Effect of an educational program on adolescent premenstrual syndrome: lessons from the great East Japan earthquake. Adolescent Health, Medicine and Therapeutics, 9, 95.

Tombokan, K. C., Pangemanan, D. H., & Engka, J. N. (2017). Hubungan antara stres dan pola siklus menstruasi pada mahasiswa Kepaniteraan Klinik Madya (co-assistant) di RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik, 5(1).




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i4.5307

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.