Kekurangan energi kronik dan tinggi badan ibu terhadap kejadian stunting pada balita

Andri Yulianto, Resi Hana

Abstract


Chronic energy deficiency and maternal height on the incidence of stunting in toddlers

Background: Factors that influence stunting according to WHO in 2013 include family factors such as maternal malnutrition (before pregnancy, pregnancy and breastfeeding, breastfeeding), maternal height status, teenage pregnancy, infection, birth babies (IUGR and Premature), short babies / LBW and Hypertension.

Purpose:The objective of this research was to find out the correlation of maternal nutrition status and health condition to children under five stunting in Kota public health center working area in Pesawaran district in 2019. 

Method: This was a research by using survey case control approach. Research subjects were 4,310 parents reported in Maternal and Child and Nutiriton Report. There were 256 children under five (8-59 months) reported with stunting to be measured with anthropometry. 172 respondents were taken by using systematic random sampling. Secondary data were collected by using observation sheets. Data were analyzed by using chi square test. 

Results: Bivariate analysis result showed that there were correlations of maternal nutrition status and health condition (p-value 0.013; OR=2.289) and body height (p-value 0.002; OR=2.76) to stunting case. The researcher recommends mothers with shorter heights to consume nutritional supplements to fulfill energy, protein, fat, and other macro and micro nutrition to prevent and mitigate stunting, so that genetic factors can be mitigated with good nutritional intake. 

Conclusion: All independent variables are associated with the incidence of stunting.

Keywords: Chronic Energy Deficiency; Mother's Height; Toddler; Stunting

Pendahuluan: Faktor yang mempengaruhi stunting menurut WHO tahun 2013 salah satunya faktor keluarga yaitu faktor ibu kekurangan nutrisi (saat sebelum hamil, hamil dan menyusui, masa menyusui),  status tinggi badan ibu, kehamilan remaja, infeksi, bayi lahir (IUGR dan Premature), bayi  pendek/BBLR dan Hipertensi. (Lamid, 2015).

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan KEK dan tinggi badan ibu terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Kota Dalam Kabupaten Pesawaran tahun 2019.

Metode:Desain penelitian menggunakan survey case control.. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki balita yang tercatat dilaporan Gizi dan KIA dengan populasi sebanyak terdapat 4.310 bayi balita usia 8 – 59  bulan yang diukur antropometri dengan angka stunting sebanyak 256 bayi balita usia 8 – 59  bulan dan sampel sebanyak didapatkan 172 bayi balita dengan teknik sampling systematic random sampling. Jenis data menggunakan data sekunder dengan menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakanchy square.

Hasil: Di dapatkan uji statistik bivariat didapatkan ρ – value KEK = 0,013 dan OR = 2,289 dan ρ – value tinggi badan = 0, 002 dan OR = 2,76.

Simpulan: Seluruh variabel independen berhubungan dengan kejadian stunting


Keywords


Kekurangan Energi Kronik; Tinggi Badan Ibu; Stunting; Balita

References


Agustian, E. N. (2010). Hubungan antara asupan protein dengan kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di kecamatan Jebres Surakarta.

Al-Anshori, H., & Nuryanto, N. (2013). Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-24 bulan (Studi di Kecamatan Semarang Timur) (Doctoral dissertation, Diponegoro University).

Almatsier, S. (2002). Prinsip dasar ilmu gizi.

Arisman, M. B. (2004). Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: EGC, 76-87.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran. (2019). Data Stunting Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kota Dalam.

Fajrina, N., & Utami, F. S. (2016). Hubungan Faktor Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul.

Ismawati, V., Kurniati, F. D., Suryati, E. O., & Oktavianto, E. (2021). Kejadian Stunting Pada Balita Dipengaruhi Oleh Riwayat Kurang Energi Kronik Pada Ibu Hamil. Syifa'Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 11(2), 126-138.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010 tentang Standart Kualitas Air.Diakses 21 Desember 2019 . https://www.slideshare.net/metrosanita/permenkes-492-tahun-2010-tentang-persyaratan-kualitas-air-minum

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Buku Saku Pemantauan Status Gizi dan Indikator Kinerja Gizi Tahun 2015.Diakses 21 Desember 2019. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016).100 kabupaten/kota prioritas untuk intervensi anak kerdil (stunting).Jakarta: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016).Situasi balita pendek. Pusat Data dan Informasi2019. Diakses dari https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/situasi-balita-pendek-2016.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018).Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.Jakarta. Kemenkes RI Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta. Diakses dari https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018).Hasil utama riset kesehatan daerah 2018. Kementrian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.Jakarta. 2019 https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

Lamid, A. (2015). Masalah Kependekan (Stunting) pada Anak Balita: Analisis Prospek Penanggulangannya di Indonesia.

Nasikhah, R., & Margawati, A. (2012). Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 24–36 bulan di Kecamatan Semarang Timur (Doctoral dissertation, Diponegoro University).

Notoatmodjo, S. (2012).Metodologi penelitian kesehatan (Cetakan VI).Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta.

Prabandari, Y., Hanim, D., Ar, R. C., & Indarto, D. (2016). Hubungan Kurang Energi Kronik dan Anemia pada Ibu Hamil dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Kabupaten Boyolali (Correlation Chronic Energy Deficiency And Anemia During Pregnancy With Nutritional Status Of Infant 6–12 Months In Boyolali Regency). Nutrition and Food Research, 39(1), 1-8.

Supariasa, I. D., Bachyar, B., & Ibnu, F. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Jurnal Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Pra Sekolah di Paud Tunas Mulia Claket Kecamatan Pacet Mojokerto, 1(2), 69-76.

Winda, S. A. (2021). Tinggi Badan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita: Literature Review. Jurnal ProNers, 6(1).

Yulianto, A., & Hana, R. (2021). Penyuluhan kesehatan kekurangan energi kronik dan tinggi badan ibu terhadap kejadian stunting pada balita. JOURNAL OF Public Health Concerns, 1(4), 216-226.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i4.5715

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.