Kecemasan pada warga binaan pemasyarakatan menjelang bebas: Literatur review

Neli Hartini, Nur Oktavia Hidayati, Iceu Amira

Abstract


Background: Anxiety is a feeling where a person feels uncomfortable and afraid of a situation in the future. Anxiety can also be felt by inmates of the penitentiary before being released due to the bad stigma from society so they are afraid to return to society.

Purpose: To find out the anxiety of prisoners in prison (WBP) before being released.

Method: The research method uses literature studies, article searches through PubMed and Google Scholar, with the keywords anxiety, prison inmates and before being released. The inclusion criteria were articles published between 2010-2022.

Results: Found seven articles that match the inclusion criteria. The anxiety felt by prisoners before being released is caused by their status as former prisoners, so that individuals feel ashamed and worried. Inmates will lose their role in the family as well as in the social environment so that inmates think it will be difficult to return to their role and to get a job after they are released from their sentence.

Conclusion: Most of the articles stated that the anxiety of prisoners still greatly affects the live of prisoners in facing their freedom, so that guidance and nursing interventions are needed to reduce the anxiety of prisoners before being released as well as guidance and motivation to prepare themselves back to society.

Keywords: Anxiety; Discharge; Prisoners.

Pendahuluan: Kecemasan adalah suatu perasaan dimana seseorang merasa tidak nyaman dan ketakutan pada suatu keadaan di masa mendatang. Kecemasan bisa dirasakan juga oleh para warga binaan pemasyarakatan menjelang bebas dikarenakan oleh stigma yang buruk dari masyarakat sehingga mereka takut untuk kembali ke lingkungan masyarakat.

Tujuan: Untuk mengetahui kecemasan pada warga binaan pemasyarakatan (WBP) menjelang bebas.

Metode: Menggunakan studi literatur, pencarian artikel melalui PubMed dan Google Scholar, dengan kata kunci kecemasan, warga binaan pemasyarakatan dan menjelang bebas. Kriteria inklusi adalah artikel yang dipublikasikan antara tahun 2010-2022.

Hasil: Ditemukan tujuh artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Kecemasan yang dirasakan warga binaan pemasyarakatan menjelang bebas diakibatkan oleh status sebagai mantan warga binaan pemasyarakatan, sehingga individu merasa malu dan khawatir. Warga binaan akan kehilangan perannya di dalam keluarga juga di lingkungan sosial sehingga warga binaan beranggapan akan sulit untuk mengembalikan perannya dan untuk mendapatkan pekerjaan setelah mereka terbebas dari masa hukumannya.

Simpulan: Sebagian besar artikel menyatakan kecemasan pada warga binaan pemasyarakatan masih sangat mempengaruhi kehidupan warga binaan pemasyarakatan dalam menghadapi kebebasannya, sehingga sangat diperlukan bimbingan dan intervensi keperawatan untuk menurunkan kecemasan warga binaan pemasyarakatan menjelang bebas serta bimbingan dan motivasi untuk mempersiapkan diri kembali ke masyarakat.


Keywords


Kecemasan; Pembebasan; Narapidana.

Full Text:

PDF SIMILARITY

References


Amelia, K. R. (2010). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Pembebasan Pada Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru. (105), 1–102.

Atikasuri, M., Mediani, H. S., & Fitria, N. (2018). Tingkat kecemasan pada andikpas usia 14-18 tahun menjelang bebas di lembaga pembinaan khusus anak kelas II description of anxiety disorder among inmate 14 – 18 years old pre release at lembaga pembinaan khusus anak class II. 1(February), 78–84. Retrieved from file:///F:/semester 7/SKRIPSI/15773-37051-1-SM.pdf.

Ekajaya, D. S., & Jufriadi, J. (2019). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Sosial pada Narapidana Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan klas IIA Muaro Padang. Jurnal Psyche, Vol 12(1), 93–102.

Iqbal, M. C. (2020). Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Kecerdasan Emosi Warga Binaan Pria Pada Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang Jakarta Timur (Bachelor's thesis, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Joseph, M. C. (2018). Penerapan Terapi Penerimaan Dan Komitmen Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Narapidana Menjelang Pembebasan Bersyarat Di Lapas X. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(2), 239. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i2.965.

Kusumawardi, D. A., & Astuti, T. P. (2014). Perbedaan Kecemasan Menjelang Bebas Pada Narapidana Ditinjau Dari Jenis Kelamin, Tindak Pidana, Lama Pidana, Dan Sisa Masa Pidana. Empati, 3(3), 52–60.

Mariah, L., Manurung, I., & Halim, A. (2013). Aspek Spiritual Narapidana Narkoba yang Menjalani Masa Tahanan di Lembaga Permasyarakatan. Jurnal Keperawatan, IX(2), 192–196.

Martha, S. I., & Annatagia, L. (2014). Hubungan kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi masa pembebasan pada narapidana. Jurnal Psikologi Integratif, 2(2). https://doi.org/10.14421/jpsi.2014.%x.

Martua, E. T., Wendra, S., & Simon, E. I. (2019). Comparison of Anxiety Level on Medical Skill Examination Between Students of Medical Faculty of Hang Tuah University Surabaya in 1st Semester Who Have Received Mental Health Tests During The Entrance Test with 3rd Semester Who Have Not. Oceana Biomedicina Journal, 2(1), 20. https://doi.org/10.30649/obj.v2i1.20.

Nainggolan, I. (2019). Lembaga Pemasyarakatan Dalam Menjalankan Rehabilitasi Terhadap Narapidana Narkotika. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 5(2).

Narayana, I. (2022). Asuhan Keperawatan Ansietas Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Belimbing RSUD Klungkung (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan 2022).

Nugraha, A. D. (2020). Memahami Kecemasan: Perspektif Psikologi Islam. IJIP: Indonesian Journal of Islamic Psychology, 2(1), 1-22.

Oktaviany, A., & Halim, M. S. (2014). Pendekatan Expressive Writing Pada Narapidana Wanita Yang Mengalami Kecemasan Menjelang Masa Bebas. 59–71.

Osasona, S. O., & Koleoso, O. N. (2015). Prevalence and correlates of depression and anxiety disorder in a sample of inmates in a Nigerian prison. International Journal of Psychiatry in Medicine, 50(2), 203–218. https://doi.org/10.1177/0091217415605038.

Putri, M. T. (2019). Dimensi religiusitas perempuan dalam masa pidana penjara: Penelitian terhadap warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kota Bandung (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

Rahmah, H., & Hasanati, N. (2016). Efektivitas Logo Terapi Kelompok Dalam Menurunkan Gejala Kecemasan Pada Narapidana. Jurnal Intervensi Psikologi (JIP), 8(1), 53–66. https://doi.org/10.20885/intervensipsikologi.vol8.iss1.art4.

Salim, S. U., Komariah, M., & Fitria, N. (2016a). Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan WBP Menjelang Bebas Di LP Wanita Kelas II A Bandung. 4(1), 32–42.

Shinkfield, A. J., & Graffam, J. (2010). The relationship between emotional state and success in community reintegration for ex-prisoners. International journal of offender therapy and comparative criminology, 54(3), 346-360.

Stuart, G. W., Laraia, M. T., & Sundeen, S. J. (1998). Stuart & Sundeen's principles and practice of psychiatric nursing. (No Title).

Utari, D. I., Fitria, N., & Rafiyah, I. (2012). Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Warga Binaan Wanita Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Bandung. (October 2018), 1–15.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v17i3.9401

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.