Implementasi Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu Dahlia, Penjaringan, Jakarta Utara
Sari
Kegiatan di Posyandu dilakukan untuk memberdayakan ibu-ibu bayi, khususnya di desa-desa yang tergolong desa terpencil, agar dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang sama dengan daerah lain yang lebih maju. Pemerintah menjalankan berbagai program dan layanan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Salah satu program posyandu yang ditujukan untuk mengatasi masalah gizi yang dihadapi anak di Indonesia adalah Pemberian Makanan Pendamping (PMT) yang bertujuan untuk memberikan gizi pelengkap dan meningkatkan asupan gizi untuk memenuhi kebutuhan gizi dan mencapai status gizi yang baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data sekunder yang berasal dari laporan bulanan kegiatan posyandu selama 4 bulan pada Posyandu Dahlia Penjaringan Jakarta Utara kemudian diolah dan dianalisis secara sederhana menggunakan Microsoft Excel. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi program Pemberian Makanan Pendamping (PMT) di Posyandu Dahlia, Penjaringan, Jakarta Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan PMT di Posyandu Dahlia sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari data balita pada umur 0-11 bulan pada kategori sering (50%) dan balita pada umur 12-59 tahun pada kategori selalu (56,8%) artinya balita di wilayah Posyandu Dahlia sudah mengikuti program PMT dengan baik serta status gizi balita dapat dikatakan sudah dalam kategori baik. Namun, masih terdapat beberapa orang tua yang memiliki kesadaran rendahmengenai pentingnya program tersebut.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Batara, A. S. (2018) Healthy Setting Ruang Publik Perkotaan: Sebuah Konsep Terminal Sehat. Makassar: CV. Social Politic Genius (SIGn).
Fadilah, Darmawansyah and Seweng, A. (2019) ‘Implementasi Kebijakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terhadap Jumlah Kasus Gizi Buruk Di Kabupaten Pasangkayu’, JKMM, 2(1), pp. 50–61. Available at: https://journal.unhas.ac.id/index.php/jkmmunhas/article/view/10022/5197 (Accessed: 17 June 2023).
Juwita, D. R. (2020) ‘Makna Posyandu Sebagai Sarana Pembelajaran Non Formal di Masa Pandemic Covid 19’, Meretes: Jurnal Ilmu Pendidikan, 7(1), pp. 1–15.
Kemenkes RI (2011) Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes RI (2023) Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting – Sehat Negeriku. Available at: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20230127/1442287/waspada-4-masalah-gizi-ini-berisiko-anak-
jadi-stunting/ (Accessed: 17 June 2023).
Munira, S. L. (2023) ‘Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022’. Kementerian Kesehatan RI.
Pakpahan, M. et al. (2021) Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.
Sistiarani, C. and Gamelia, E. (2012) ‘Analisis Pencapaian Indikator 9 Cakupan Program Kesehatan Ibu Dan Anak (Kia) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibagor Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas’, Jurnal Kesmas Indonesia, 5(2), pp. 95–120.
Syahrini, A. (2023) Upaya Kader Posyandu dalam Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan Balita. Universitas Siliwangi.
DOI: https://doi.org/10.33024/jakk.v3i2.10685
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Universitas Malahayati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.