PENYULUHAN KOTORAN TELINGA (SERUMEN PROP) PADA RUMAH SAKIT BINTANG AMIN

Muslim Kasim, Adi Prasetyo, Ridho Pangestu, Aji Gustara, Nurul Fazriati, Prily Nadila, Willana Hazhima, Nadira Paramita, Destri Siti, Irda Angelica, Rara Razetha, Yahdhiani Nurindahsari, Rizky Anatasya, I Gede Bisma, Riza Taufik, Lintang Dhyta, Noviana Pratiwi

Sari


Abstrak

Telinga merupakan salah satu indera manusia yang berperan penting. Telinga berfungsi untuk mendengar bunyi. Bila fungsi telinga terganggu, maka akan terjadi gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran masih merupakan masalah kesehatan yang belum mendapat perhatian serius dari masyarakat. Pada anak-anak, gangguan pendengaran dapat menyebabkan sulit menerima pelajaran di sekolah dan gangguan dalam berkomunikasi sehingga prestasi dan produktivitas menurun. Lebih lanjut gangguan pendengaran ini dapat menyebabkan seseorang menarik diri dari lingkungan dan masyarakat sehingga timbul perasaan kesepian dan frustasi (Kemenkes, 2010). World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 5% populasi dunia mengalami gangguan pendengaran (432 juta dewasa dan 34 juta anak-anak) (WHO, 2021). Berbagai macam penyakit pada telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran pada anak juga berkaitan dengan tingginya angka infeksi saluran nafas atas yang menyebabkan terjadinya Otitis media. Lestari dkk pada penelitiannya di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016 mendapatkan angka kejadian Otitis Media Akut (OMA) pada kelompok usia 0 – 5 tahun sebayak 24 orang (16,8 %), kelompok usia 6 – 11 tahun sebanyak 22 orang (15,4 %),dan kelompok usia 12–16 tahun sebanyak 22 orang (15,4%) (Lestari et al., 2018).

Kata kunci: Edukasi, Serumen Prop.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Lestari, R. D., Mandala, Z., & Marni. 2018. Distribusi Usia dan Jenis Kelamin Pada Angka Kejadian Otitis Media Media Akut di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2016. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 5(1), 60–68.

PERHATI-KL. 2016. Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Praktik Klinis Tindakan (PPKT), Clinical Pathway (CP) di Bidang Telinga, Hidung, Tenggorok-Kepala, Leher Volume 2. Jakarta: Pengurus Pusat PERHATI.

Pray W. Steven. 2005. Earwax : Shoult It be Removed?. Available at Retrived from http://www.medscape.com/viewarticle/504788

Probst R. Grevers G. Iro H. 2006. Cerumen and Cerumen Impaction in Basic Otorhinolaryngology. German; Thieme : 210-1

Soepardi E. Iskandar N. Bashiruddin J. Restuti R. 2010. Serumen dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Jakarta; Balai Penerbit FKUI : 59-60

WHO. 2021. World Report on Hearing. In World Health Organization. https://www.who.int/publications/i/item/world-report-on-hearing

Wyk C. 2012. Cerumen Impaction Removal. Medscape. http://emedicine.medscape.com /article/1413546-overview#showall.




DOI: https://doi.org/10.33024/jakk.v1i1.12298

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Universitas Malahayati



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.