PENYULUHAN UPAYA PENCEGAHAN LOW BACK PAIN MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PELATIHAN DI RUMAH SAKIT BINTANG AMIN
Sari
Indonesia termasuk salah satu negara di Asia yang menduduki lima besar adunia dengan pertumbuhan penduduk lanut usia (lansia) yang meningkat secara cepat tiap tahunnya. Penduduk lansia merupakan salah satu kelompok penduduk yang potensial menjadi masyarakat rentan, sehingga perlu diciptakan suatu kondisi fisik maunpun nonfisik yang kondusif untuk pembinaan kesejahteraannya. Pada hakikatnya, kaum lansia di berbagai negara termasuk Indonesia tidka hanya diharapkan berumur panjang, namun juga dapat menikmati masa tuanya dengan sehat, bahkan berdayaguna bagi pembangunan. Oleh karen aitu perlu suatu strategi khusus untuk meangani mereka sejak dini. (Bandiyah, 2009). Semakin bertambahnya usia, kekuatan tubuh untukmelakuan aktivitas fisik semakin berkurang. Terjadi penurunan kekuatan tubuh, lansia diharpkan masih bisa aktif dan produktif dengan cara berolahraga, melakukan aktivitas fisik dasar yang ringan dan sesuai dengan kemampuannya, serta bergerak secara teratur atau jontinu untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan untuk mencegah timbulnya penyakit. Lansia yang tidak melakukan aktivitas fisik apapun dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat tidaka adanya gerakan dari tubuh (Sri, 2016). Salah satu masalah fisik sehari hari yang sering ditemuka pada lansia adalah nyeri punggung bawah (Bandiyah, 2009). Nyeri punggung bawah atau low back pain merupakan manifestasi keadaan patologik yang dialami oleh jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian pinggang atau ada di dekat pinggang . (Idyan, 2007). Keluhan low back pain berkaitan dengan erat dengan usia. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan mereka pada usia dekade ke dua dan insiden tinggi dijumpai paa dekade kelima (Mardjono & Sidharta, 2008). Beberapa kemungkina penyebab dari penuaan ini meliputi ketidakaktifan fisik, perubahan hormonal,dan resposi tulang aktual. Efek penurunan tuang pernah mengalami nyeri pinggang (Sadeli, 2004). Data epidemiologi mengenai low back pain di Indonesia belum ada, namun diperkirakan 40% penduduk pulau jawa timur berusia diatas 65 tahun. Berdasarkan latar belakang diatas,maka dilakukan pengabdian masyarakat penyuluhan tentang lansia sehat dan mandiri serta senam lansia untuk mencegah low back pain. Selain mencegah low back pain, senam lansia juga dapat mencegah hipertensi (Sarkaraning, 2016).
Kata kunci: Pencegahan, nyeri punggung bawah, lansia.Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anik, 2013. Hubungan Pengetahuan Hipertensi dengan Pola Hidup Sehat Lansiadi Unit Rehabilitasi.
Bandiyah, 2009. Lanjut Usia dan keperawatan gerontik. Yogyakarta: Nuha Media.
Idiyan, 2007. Hubungan Lama Duduk saat Perkuliahan dengan Keluhan Low Back Pain. Diakses dari: http://www.innappni.or.id.
Luecckenotte, 2004. Gerontology Nursing, 2nd ed. Missouri: Mosb. Mardjono & Sidhartaa, 2008. Neurologi kllinis dasar. Jakarta :Dian Rakyat.
Sadeli dan Tjahjono, 2004. Communication Tehcnology. New York:Free Press.
Sakaraning, 2016. Hubungan Frekuensi Senam Lanjut Usia (Lansia) dengan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi. Diakses dari : http.//repository.wima.ac.id.
Sri, 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Resiko Kejadian Low Back Pain pada Lansia di Kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
DOI: https://doi.org/10.33024/jakk.v1i1.12303
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Universitas Malahayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.