PENYULUHAN PENANGANAN AWAL EPISTAKSIS (MIMISAN) MENGGUNAKAN INSTAGRAM REELS
Sari
Penyuluhan mengenai penanganan awal epistaksis (mimisan) dapat dilakukan melalui fitur aplikasi Instagram Reels, fitur yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan menyunting video pendek berdurasi 15 detik. Pemanfaatan jejaring sosial ini sebagai platform e-learning, informasi dapat tersebar lebih luas ke masyarakat global. Penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penanganan awal epistaksis (mimisan) dengan menggunakan fitur aplikasi Instagram Reels. Pendekatan yang dilakukan pada penyuluhan ini dengan membagikan video pada Instagram mengenai penanganan awal epistaksis (mimisan). Setelah itu dilakukan penilaian dengan menggunakan fitur polling untuk menilai pemahaman materi yang sudah disampaikan pada video. Hasil kegiatan penyuluhan ini didapatkan 94% (dari 17 jawaban) menjawab benar. Kegiatan pengabdian dengan menggunakan media sosial ini dapat menjangkau audiens lebih banyak dan juga lebih mudah diakses sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat lebih cepat dan efisien.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Almutairi A, Ahmad M, Alzahrani A, Almutairi A, Almutair B, Alghannam R, Alghuyaythat W. 2023. First aid management and myths of epistaxis among general adult Saudi population of Al Majmaah, Saudi Arabia. Journal of Complement Med Res. 14(52): 1-18.
Jamshaid S, Banhidy N, Ghedia R, Seymour K. 2023. Where should epistaxis education be focused? A comparative study between the public and healthcare workers on knowledge of first aid management methods of epistaxis. J Laryngol Otol. 137: 408-412.
Kementerian Kesehatan. 2024. Mimisan, Bagaimana Penanganannya?. Diakses 16 Mei 2024 dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3071/mimisan-bagaimana-penanganannya.
Mahzara, N.K., Mawkili, A.A., and Muafa, K. 2023. Knowledge, Attitude, and Practice of First Aid for Epistaxis Among the General Population in the Jazan Region of Saudi Arabia. Cureus. 15(9): 447-477.
Marbun E.M. 2017. Etiologi, Gejala, dan Penatalaksanaan Epistaksis. Jurnal Kedokteran Meditek. 23(62) : 71-76.
Pilgrim, J., & Bledsoe, C. 2011. Learning through facebook: A potential tool for educators. Delta Kappa Gamma Bulletin. 78(1): 38-42.
Reyre A, Michel J, Santini L, Dessi P, Vidal V, Bartoli JM, Moulin G, Varoquaux A. 2015. Epistaxis: The role of arterial embolization. Diagn Interv Imaging. 96(7-8):757-73. Doi: 10.1016/j.diii.2015.06.006.
Salehudin, Muhammad. 2019. The Influence of Creative Learning Assisted by Instagram to Improve Middle School Students’ Learning Outcomes of Graphic Design Subject. Journal for the Education of Gifted Young Scientists. 7(4) : 849-865.
Tunkel DE, Anne S, Payne SC, Ishman SL, Rosenfeld RM, Abramson PJ, Alikhaani JD, Benoit MM, Bercovitz RS, Brown MD, Chernobilsky B, Feldstein DA, Hackell JM, Holbrook EH, Holdsworth SM, Lin KW, Lind MM, Poetker DM, Riley CA, Schneider JS, Seidman MD, Vadlamudi V, Valdez TA, Nnacheta LC, Monjur TM. 2020. Clinical Practice Guideline: Nosebleed (Epistaxis). Otolaryngol Head Neck Surgery. 162:S1-S38. Doi: 10.1177/0194599819890327.
DOI: https://doi.org/10.33024/jakk.v2i2.16443
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Universitas Malahayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.