The Effect Of Cinnamon Tea Consumption On Dysmenorrhea Pain In Adolescent Girls
Latar Belakang: Dismenore merupakan gangguan fisik yang sangat menonjol pada wanita yang sedang mengalami menstruasi berupa gangguan nyeri atau kram pada perut. WHO menyatakan tahun 2018 didapatkan kejadian sebesar (90%) remaja mengalami dismenore. Angka kejadian dismenore pada remaja di Provinsi Lampung tahun 2007 diperkirakan 1,12%-1,35%. Nyeri haid jika tidak segera diatasi akan mempengaruhi fungsi mental sehingga mendesak untuk segera mengambil tindakan secara farmakologis atau non farmakologis. Salah satu penanganan non farmakologis untuk mengatasi dismenore adalah dengan menggunakan kayu manis.
Tujuan: pengaruh pemberian teh kayu manis terhadap nyeri dismenore pada remaja putri.
Metode: Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini adalah One Group Pretest-Postest Design. Dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2023. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 27 orang remaja putri dengan nyeri dismenore. Instrumen penelitian menggunakan Numeric Rating Scale dan lembar observasi. Teknik sampling menggunakan pra eksperimen. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan Uji Wilcoxon.
Hasil: Rata-rata nyeri dismenore remaja putri sebelum diberi teh kayu manis dengan mean 5,59. Kemudian rata-rata nyeri dismenore sesudah diberi teh kayu manis dengan mean 0,56. Sedangkan berdasarkan hasil uji statistic wilcoxon didapat nilai p-value 0,000 (<0,05).
Kesimpulan terdapat pengaruh pemberian teh kayu manis pada remaja putri.
Saran: Diharapkan bagi remaja putri yang mengalami nyeri dismenore dapat mengonsumsi teh kayu manis sebagai alternatif untuk mengurangi nyeri dismenore.
Kata kunci: Teh Kayu Manis, Dismenore, Remaja Putri
ABSTRACT
Background: Dysmenorrhea is a prominent physical disorder in women during menstruation, characterized by abdominal pain or cramps. According to the World Health Organization (WHO) in 2018, 90% of adolescents experience dysmenorrhea. The prevalence of dysmenorrhea among teenagers in Lampung Province was estimated to be between 1.12% and 1.35% in 2007. Untreated menstrual pain can affect mental function, necessitating prompt pharmacological or non-pharmacological interventions. One non-pharmacological approach to manage dysmenorrhea is the use of cinnamon.
Objective: the effect of cinnamon tea consumption on dysmenorrhea pain in adolescent girls.
Methods: This study employed a quantitative research design, specifically the One Group Pretest-Posttest Design. The research was conducted from January to June 2023. The sample consisted of 27 female adolescent experiencing dysmenorrhea. The research instruments used were the Numeric Rating Scale and observation sheets. Pre-experimental sampling technique was utilized, and data analysis included univariate and bivariate analysis using the Wilcoxon Test.
Results: The average dysmenorrhea pain score among adolescent girls before consuming cinnamon tea was 5.59, which reduced to 0.56 after consumption. The Wilcoxon test results yielded a p-value of 0.000 (<0.05), indicating a significant effect of cinnamon tea consumption on dysmenorrhea pain in grade female. It is recommended that adolescent girls experiencing dysmenorrhea consider consuming cinnamon tea as an alternative to alleviate dysmenorrhea pain.
Conclusion: There is an effect of giving cinnamon tea to young girls with the intensity of dismenorrhea pain with a p-value of 0.000 <0.05.
Suggestion: It is hoped that young women can consume cinnamon tea as an alternative non-pharmacological treatment for dysmenorrheal pain.
Keywords : Cinnamon Tea, Dysmenorrhea, Adolescent Girls
- Ayuningtyas, Fitria, Ika. (2021). Kebidanan Komplementer Terapi Komplementer Dalam Kebidanan.Yogyakarta: Pustaka Baru Press. 224 halaman
- Evayanti, Y., & Hidayat, S. A. (2019). The effect of cinnamon on pain among teenage girls with primary dysmenorrhea in Lampung Indonesia. Malahayati International Journal of Nursing and Health Science, 2(2), 59–65. https://doi.org/10.33024/minh.v2i2.2137
- Dahlan, Muhammad Sopiyudin. (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan menggunakan SPSS. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika. 52 halaman
- Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2012). Profil Kesehatan Lampung Tahun 2021. Bandar Lampung: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Tersedia di https://repository.poltekkes-tjk.ac.id/824/5/5.%20BAB%201.pdf. Diakses tanggal 6 Maret 2023
- Djollong, A. F. (2014). Tehnik Pelaksanaan Penelitian Kuantitatif (Technique of Quantitative Research). Istiqra’ : Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 2(1), 86–100. https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/view/224
- Jaafarpour, M., Hatefi, M., Najafi, F., Khajavikhan, J., & Khani, A. (2015). The Effect of Cinnamon on Menstrual Bleeding and Systemic Symptoms With Primary Dysmenorrhea. Iranian Red Crescent Medical Journal, 17(4). https://doi.org/10.5812/ircmj.17(4)2015.27032
- Maharianingsih, N. M., & Poruwati, N. M. D. (2021). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Kayu Manis terhadap Intensitas Nyeri Dismenore Primer pada Remaja. Jurnal Ilmiah Medicamento, 7(1), 55–61. https://doi.org/10.36733/medicamento.v7i1.1262
- Rosyida, Cahya, Ayu, Desta. (2022). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.Yogyakarta: Pustaka Baru. 224 halaman
- Sri, N. M., Lestari, D., Penjaskesrek, J., Olahraga, F., & Kesehatan, D. (2013). PENGARUH DISMENOREA PADA REMAJA. In Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun.
- Sulistyorinin. (2017). Buku Ajar Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Rihanna. Tersedia di http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4945/2/BAB%20I.pdf . Diakses tanggal 8 Maret 2023