Relationship Between Complementary Feeding Practices And Stunting Incidence

Eka Novianti* -  Program Studi Kebidanan , Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia
Lolita Sary -  Program Studi Kebidanan , Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia
Nita Evrianasari -  Program Studi Kebidanan , Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia
Fijri Rachmawati -  Program Studi Kebidanan , Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia

Latar Belakang  : Data Survei Status Gizi Indonesi (SSGI) oleh Kementrian Kesehatan RI tahun 2022 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6%, di Provinsi Lampung sebesar 15,2%, di Kabupaten Way Kanan sebesar 18,4%, di Kecamatan Negeri Agung sebesar 7,84% serta di wilayah kerja UPT Puskesmas Negeri Agung 8,25%. Survey pendahuluan yang peneliti lakukan pada bulan Februari 2023 belum semua ibu menerapkan praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai dengan rekomendasi WHO yaitu tepat waktu dalam pemberian MP-ASI, kualitas makanan MP-ASI yang adekuat, keamanan dalam menyiapkan dan menyimpan MP-ASI, dan responsif feeding.  Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui hubungan praktik pemberian makanan pendamping ASI dengan kejadian stunting.

Metode : Metode yang digunakan  adalah observasi analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan data primer. Sampel dalam penelitian ini 211 responden dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling, dimana pengumpulan data  menggunakan kuesioner kemudian dianalisa  dengan uji chi-square.

Hasil : Dari hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan yang signifikan ketepatan waktu dalam pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting (p value 0,000), terdapat hubungan makanan pendamping ASI yang adekuat dengan kejadian stunting (p value 0,000),  terdapat hubungan yang signifikan keamanan pemberian MPASI yang adekuat dengan kejadian stunting (p value 0,000), terdapat hubungan yang signifikan responsive feeding dengan kejadian stunting (p value 0,000), balita dengan stunting menunjukkan dampak buruk terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kualitas sumber daya manusia. Dari sektor kesehatan perlu adanya peningkatan upaya preventif dan promotif mengenai praktik pemberian MP-ASI sesuai dengan standar agar dapat memperbaiki status gizi anak dan mencegah dampak dari stunting. Stunting bukan hanya masalah sektor kesehatan, intervensi yang tepat dengan penanganan dini dan bertanggung jawab melalui berbagai lintas sektor terkait.

Kesimpulan : Terdapat hubungan praktik pemberian makanan pendamping ASI dengan kejadian stunting.

 

Kata kunci : Stunting, Praktik Pemberian MP-ASI,tepat waktu, adekuat, aman,responsive feeding

 

ABSTRACT

 

Background: The Indonesian Nutritional Status Survey (Survei Status Gizi Indonesia) conducted by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2022 indicated a prevalence of stunting in Indonesia at 21.6%. In Lampung Province, it was 15.2%; in Way Kanan Regency, 18.4%; in Negeri Agung District, 7.84%; and in the working area of UPT (Technical Implementation Unit) Negeri Agung Public Health Center, 8.25%. A preliminary survey conducted by the researcher in February 2023 revealed that not all mothers were implementing appropriate complementary feeding practices in accordance with WHO recommendations. These recommendations include timely initiation of complementary feeding, adequate quality of complementary foods, safe preparation and storage of complementary foods, and responsive feeding. The aim of this research was to determine the relationship between complementary feeding practices and the incidence of stunting.

Method: The method used was analytical observation with a cross-sectional approach using primary data. The sample in this research comprised 211 respondents selected through an accidental sampling technique. Data was collected using a questionnaire and subsequently analyzed using the chi-square test.

Results: From the research results, it was found that there was a significant relationship between the timely initiation of complementary feeding and stunting incidence (p-value 0.000). There was a significant association between appropriate complementary feeding practices and stunting incidence (p-value 0.000). Moreover, a significant relationship was observed between the safe provision of adequate complementary foods and stunting incidence (p-value 0.000) and a significant correlation between responsive feeding and stunting incidence (p-value 0.000). Stunted toddlers demonstrated adverse effects on growth, development, and human resource quality. In the healthcare sector, there is a need for an increase in preventive and promotive efforts regarding appropriate complementary feeding practices in accordance with standards. This is essential for improving children's nutritional status and preventing stunting's impacts. Stunting is not merely a healthcare sector issue; it demands appropriate interventions through early and responsible management across various interconnected sectors.

Conclusion: There is a correlation between the practice of providing complementary foods alongside breastfeeding and the occurrence of stunting.

 

Keywords: Stunting, Complementary Feeding Practices timely, adequate, safe, responsive feeding

  1. Afroh Fauziah, Giyawati Yulilania Okinarum Fenomena Riwayat Pemberian Makanan Pendamping Asi ((MP-ASI)) Dan Pola Makan Anak Dalam Penanggulangan Malnutrisi Untukpencegahan Stunting Di Kota Yogyakarta. Jurnal Jarlit, Vol. 16. 2022
  2. Any Virginia, Sugeng Maryanto, Riva Mustika Anugrah. Hubungan Pemberian (MP-ASI) Dan Usia Pertama Pemberian (MP-ASI) Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Universitas Ngudi Waluyo. Juli. 2019
  3. Candra MKes (Epid), D. A. (2020). Pencegahan dan Penanggulangan Stunting. InEpidemiologiStunting.https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awrxw_53QaJhPmUA3w_LQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzQEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1638052344/RO=10/RU=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F80670%2F1%2FBuku_EPIDEMIOLOGI_STUNTING_KOMPLIT.pdf/RK=2/RS=BFSY8aq0Lx1bha7MtII8PgwQwYU-
  4. Dewi, E. K., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi Dan Seng Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 6-23 Bulan. Amerta Nutrition, 1(4), 361. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i4.7137
  5. Farida Arintasari1, Ian Rossalia Pradita Puteri. Analisis Stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Dengan Perilaku Responsive Feeding Dan Pemberian Therapy Massage Eating Difficulties Untuk Menunjang Tumbuh Kembang. Journal of TSCNers Vol.7 No.1 Tahun 2022. ESSN: 2503-2453
  6. Hanindita, M. (2020). Mommyclopedia: 78 Resep (MP-ASI). In Gramedia Pustaka Utama Jakarta (pp.4–22). https://www.google.co.id/books/edition/Mommyclopedia_78_Resep_(MP-ASI)/huPsDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=78+resep+(MP- ASI)&printsec=frontcover
  7. Hasanah, S. (2016). HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN MP ASI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA (BALITA BAWAH 2 TAHUN) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUNG DALAM. 15(2), 1–23.
  8. Hendraswari, C. A., Purnamaningrum, Y. E., Maryani, T., Widyastuti, Y., & Harith,S. (2021). The determinants of stunting for children aged 24-59 months in Kulon Progo District 2019. Kesmas, 16(2), 71–77. https://doi.org/10.21109/KESMAS.V16I2.3305
  9. IDAI. (2015). Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. UKK Nutrisi Dan Penyakit Metabolik, Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  10. Ilmu, J., & Journal, K. (2019). HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN MP ASI DINI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA. 8.
  11. Julianti, E., & Elni. (2020). Determinants of stunting in children aged 12-59 months. Nurse Media Journal of Nursing, 10(1), 36–45. https://doi.org/10.14710/nmjn.v10i1.25770
  12. Kemendagri. (2020). Penyampaian data Rekapitulasi Desa Lokus Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi tahun 2021.
  13. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, 20.
  14. Kementerian PPN/ Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting, November, 1–51. https://www.bappenas.go.id
  15. Kementerian Kesehatan RI. (2020). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kementerian Kesehatan , cetakan tahun 2020
  16. Khasanah, D. P., Hadi, H., & Paramashanti, B. A. (2016). Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 4(2), 105. https://doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(2).105-111
  17. Margawati, A., Fithra Dieny, F., Widyastuti, N., Nuryanto, Ms., & Nur Azkiyati Faizah, Mg. (2019). Pendidikan Gizi Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Ibu Balita dalam Pencegahan Stunting.
  18. Mendes, S., & Muhammad Saleh Nuwa. (2020). Stunting dengan Pendekatan Framework WHO. CV. Gerbang Media Aksara, 53(9), 1689–1699.
  19. Ni Putu Aryani, Baiq Ricca Afrida, Susilia Idyawati, Nurul Hikmah Annisa. Fooding Pattern On Stunting Toddlers. Jurnal Keperawatan. Volume 14 Nomor S1, Maret 2022
  20. Nirmalasari, N. O. (2020). Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreming, 14(1), 19–28. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2372
  21. Noverian Yoshua Prihutama, Farid Agung Rahmadi, Galuh Hardaningsih. Pemberian Makanan Pendamping Asi Dini Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun. Jurnal Kedokteran Diponegoro. Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
  22. Nurfitri, M., Andhini, D., & Rizona, F. (2021). Hubungan Pengetahuan Responsive Feeding Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan. Seminar Nasional Keperawatan “Strategi Optimalisasi Status Kesehatan Mental Masyarakat Dengan Perawatan Paliatif Di Era Pandemi Covid 19” Tahun 2021, 99–104.
  23. Pacheco, C. D. R., Picauly, I., & Sinaga, M. (2017). Health, Food Consumption, Social Economy, and Stunting Incidency in Timor Leste. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(2), 261–269. https://doi.org/10.15294/kemas.v13i2.11248
  24. Pratiknya, Ahmad Watik, Oktarina, Herdiyansyah , Dadang. (2020, Desember).Statistik untuk penelitian Kedokteran Pendekatan rancangan Terpadu. Depok : PT. Rajagrafindo Persada.
  25. Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Anggraini, L. (2018). Study guide - Stunting dan upaya pencegahannya. In Buku stunting dan upaya pencegahannya.
  26. Risna, Galuh Septamarini, Nurmasari Widyastuti, Rachma Purwanti. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Responsive Feeding Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo, Semarang. Journal of Nutrition College, Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019, Halaman 9-20
  27. Selvi Rahmawati, Anggraeni Janar Wulan, Nurul Utami. Edukasi Pemberian Makanan Pendamping Asi ((MP-ASI)) Sehat Bergizi Berbahan Pangan Lokal Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Kalisari Kecamatan Natar Lampung Selatan. 2021
  28. Tri Siswati. (2018). Stunting Husada Mandiri.
  29. Utari Handayani, Fitri Fujiana, Murtilita. Pemberian Makanan Pendamping Asi Dini Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal ProNers, No. 1, 2021
  30. Wangiyana, N. K. A. S., Karuniawaty, T. P., John, R. E., Qurani, R. M., Tengkawan, J., Sptisari, A. A., & Ihyauddin, Z. (2020). Praktik Pemberian (MP-ASI) Terhadap Risiko Stunting Pada Anak Usia 6-12 Bulan Di Lombok Tengah. The Journal of Nutrition and Food Research, 43(2), 81–88.
  31. WHO, UNICEF, USAID, et al. l. (2010). Indicators for Assessing Infant and Young Child Feeding Practices. In World Health Organization: Vol. WHA55A55/.http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44306/9789241 599290_eng.pdf?sequence=1%0Ahttp://whqlibdoc.who.int/publications/200 8/9789241596664_eng.pdf%5Cnhttp://www.unicef.org/programme/breastfe eding/innocenti.htm%5Cnhttp://innocenti15.net/declaration.
  32. WHO. (2018). Reducing stunting in children: equity considerations for achieving theGlobalNutritionTargets2025. https://www.who.int/publications/i/item/9789241513647%0AAccessed on 18th February 2022

Open Access Copyright (c) 2025 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)