The Relationship Of Maternal Knowledge And Attitude To Stunting

Endah Dwi Pratiwi* -  Citra Bangsa University, Indonesia
Yeri Delsia Nenogasu -  Universitas Citra Bangsa, Indonesia

Supp. File(s): Research Instrument

Latar belakang: Stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek dimana penyebab utamanya adalah kekurangan nutrisi. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), defisit stunting adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD (pendek) dan kurang dari -3SD (sangat pendek) (TNP2K, 2017). Berdasarkan data BPS tahun 2023 angka kejadian stunting tahun 2022 dan 2021 di Kabupaten Kupang adalah 22% dan 20%. Selanjutnya berdasarkan data dinas kabupaten kupang, angka kejadian stunting Kecamatan Nekamese sebesar 26,7% pada periode February 2023. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian stunting di kecamatan nekamese masih tinggi berdasarkan cut of Kementerian Kesehatan adalah >20%.

Tujuan: untuk Mengetahui hubungan Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Stunting Di Desa Oben Kecamatan Nekamese tahun 2023.

Metode: cross sectional yaitu menekankan waktu pengukuran atau observasi data kedua variable pada saat waktu pengkajian data.

Hasil: Hasil dari penelitian ini yaitu nilai signifikansi melalui uji Chi-Square Test untuk variable pengetahuan dengan variabel stunting adalah sebesar (0.004). Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari (0.05), artinya ada hubungan yang signifikan antara  pengetahuan dengan kejadian stunting. Untuk variable sikap dengan variabel stunting adalah sebesar (0.018). Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari (0.05), artinya ada hubungan yang signifikan antara  sikap dengan kejadian stunting.K

Simpulan: dari penelitan menunjukkan adanya hubungan signifikan pada pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian stunting di desa oben kecamatan nekamese kabupaten kupang.

Saran: Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang makanan bergizi yang dibutuhkan

 

Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Stunting

 

ABSTRACT

 

Background: Stunting is a condition where children experience growth disorders that cause their bodies to be shorter where the main cause is nutritional deficiencies. According to the Ministry of Health (Kemenkes), the stunting deficit is children under five with a z-score of less than -2SD (short) and less than -3SD (very short) (TNP2K, 2017). Based on BPS data in 2023, the incidence of stunting in 2022 and 2021 in Kupang Regency is 22% and 20%. Furthermore, based on data from the Kupang Regency Office, the stunting rate of Nekamese District is 26.7% in the February 2023 period. This shows that the incidence of stunting in Nekamese sub-district is still high based on the cut of the Ministry of Health is >20%.

Objective: to determine the relationship between knowledge and maternal attitudes towards stunting in Oben Village, Nekamese District in 2023.

Method: cross sectional, which emphasizes the time of measurement or observation of data of both variables at the time of data review.

Results: The result of this study is the significance value through the Chi-Square Test test for knowledge variables with stunting variables is (0.004). The significance value is smaller than (0.05), meaning that there is a significant relationship between knowledge and the incidence of stunting. For the attitude variable with the stunting variable is (0.018). The significance value is smaller than (0.05), meaning that there is a significant relationship between attitudes and the incidence of stunting.K

Conclusion: from research shows a significant relationship on the knowledge and attitudes of mothers towards stunting in Oben Village, Nekamese District, Kupang Regency.

Suggestion: It is expected for health workers to be able to educate the public about the nutritious food needed

 

Keywords: Knowledge, Attitude, Stunting

 

Supplement Files

Keywords : Knowledge, Attitude, Stunting

  1. Abyan, M. A. . E. D. R. . & A. I. (2021). Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Berserat Dengan. Malahayati Nursing Journa, 3(4), 578–586.
  2. Andriani, W. O. S., Rezal, F., & Nurzalmariah, W. ST. (2020). Perbedaan pengetahuan, sikap, dan motivasi ibu sesudah diberikan program mother smart grounding (msg) dalam pencegahan stunting di wilayah kerja puskesmas puuwatu kota kendari tahun 2017. Jimkesmas, 2(6), 1–9.
  3. Ariani, A.D. et al. (2021) ‘Stunting Dan Asupan Protein Berhubungan Dengan Fungsi Kognitif Balita’, Journal of Nutrition College, 10(4), pp. 273–284. Available at: https://doi.org/10.14710/jnc.v10i4.31186.
  4. Bakri, D. U., Adenin, S. S., & Wahid, I. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Perdarahan Postpartum Pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 10(2), 546–560. https://doi.org/10.33859/dksm.v10i2.512
  5. Banowo, A. S., Ph, S. K. M., Fernandes, N. F., & J, M. K. S. K. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Bawah Lima Tahun ( Balita ) ( Literature Review). Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1).
  6. Endah, M. F., Theresia, M., & Wahyuningsih, H. P. (2017). Hubungan indeks massa tubuh ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah di rsud wonosari gunungkidul. Kesehatan Ibu Dan Anak, Volume 11, hal. 8-15.
  7. Fahmi, Z. Y. (2020). Indeks Massa Tubuh Pra-Hamil sebagai Faktor Risiko Terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 842–847. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.412
  8. Ayu, D., Rosyida, C., & Latifah, A. (2020). Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pencegahan Stunting Melalui Pelatihan Senam Bayi. MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 102–107.
  9. Handayani, S., Kapota, W. N., & Oktavianto, E. (2019). Hubungan Status Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Batita Usia 24-36 Bulan Di Desa Watugajah Kabupaten Gunungkidul. Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan, 14(4), 287. https://doi.org/10.35842/mr.v14i4.226
  10. Harikatang, M. R., Mardiyono, M. M., Babo, M. K. B., Kartika, L., & Tahapary, P. A. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan Kejadian Balita Stunting Di Satu Kelurahan Di Tangerang. Jurnal Mutiara Ners, 3(2), 76–88.
  11. Kamilia, A. (2019). Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting pada Anak. Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 6(2), 311–315.
  12. Kemenkes. (2023). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kemenkes, 1–7.
  13. Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
  14. Tobing, M. L., Pane, M., Harianja, E., Badar, S. H., Supriyatna, N., Mulyono, S., TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN, & TNPK. (2021). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(1), 238–244. http://www.tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/Binder_Volume1.pdf
  15. WHO, UNICEF, & Group, W. B. (2018). Levels And Trends in Child Malnutrition.

Open Access Copyright (c) 2023 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)