Pengaruh Pijat Bayi terhadap pertumbuhan bayi baru lahir di Puskesmas Kota Bandung

Desi Hidayanti* -  Puskesmas Kota Bandung, Indonesia
Pijat bayi merupakan seni kuno yang telah dipraktikkan oleh banyak budaya tradisional, terutama di Asia dan Afrika, sebagai suatu kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun. Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, saat ini telah banyak ditemukan bukti ilmiah mengenai manfaat dari terapi sentuhan dan pijat pada bayi. Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi merupakan hasil interaksi faktor genetika dan lingkungan, termasuk stimulus/rangsangan taktil. Pengaruh positif stimulus berupa pijat pada proses tumbuh kembang telah lama diketahui, namun penelitian ilmiah tentang hal ini masih belum banyak dilakukan. Permasalahan gangguan pertumbuhan (growth faltering) anak di Indonesia dimulai sejak umur 1-6 bulan, untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan untuk mengurangi gangguan pertumbuhan tersebut. Diketahuinya pengaruh pijat bayi yang dilakukan oleh orang tua terhadap perubahan berat badan dan panjang badan pada bayi baru lahir. Rancangan penelitian ini adalah kuasi eksperimen (quasi experimental) dengan desain nonrandomized pretest-posttest control group design. Jumlah sampel yang digunakan adalah 80 responden dari puskesmas Ibrahim Aji dan puskesmas Puter. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariabel,  analisis  bivariabel  menggunakan  Chi-square, t-test dengan tingkat kemaknaan p<0,05 dan analisis multivariabel menggunakan regresi linier. Ada perbedaan bermakna pertumbuhan bayi pada kelompok yang dipijat dan tidak dipijat.  Penambahan berat badan pada kelompok yang dipijat selama 4 minggu oleh ibunya, lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak dipijat (p=0,0004). Penambahan panjang badan kelompok dipijat lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak dipijat (p=0,01). Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan bayi adalah status nutrisi, penyakit ISPA dan pendidikan ibu. Perlakuan pijat pada bayi baru lahir oleh ibu dapat meningkatkan pertumbuhan bayi, terlihat dari adanya penambahan berat badan dan panjang badan bayi. Status nutrisi, penyakit ISPA dan pendidikan ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi.
 
Kata kunci : Pijat bayi, pertumbuhan, bayi baru lahir.
  1. DAFTAR PUSTAKA 1. Adamson S. Teaching baby massage to new parents. Complement Ther Nurs Midwifery. 1996; 2(6): 151-159. 2. Rosalina I. Fisiologi pijat bayi. Trikarsa Multi Media. Bandung; 2007. 3. Roesli U. Pedoman pijat bayi, edisi revisi. Trubus Agriwidya. Jakarta; 2001. 4. Field TM. Touch therapy effects on development. Int J Behav Dev. 1998; 22(4); 779-797. 5. Ottenbacher KJ, Muller L, Brandt D, Heintzelman A, Hojem P, Sharpe P. The effectiveness of tactile stimulation as a form of early intervention: A quantitative evaluation. J Dev Behav Pediatr. 1987; 8: 68-76. 6. Field TM, Grizzle N, Scafidi F, Abrams S, Richardson S. Massage therapy for infants of depressed mothers. Infant Behav Dev. 1996; 19(1): 107-112. 7. Underdown A, Barlow J, Chung V, Stewart-Brown S. Massage intervention for promoting mental and physical health in infants aged under six months. Cochrane Database Syst Rev. 2006; (4): CD005038. 8. Vickers A, Ohlsson A, Lacy J, Horsley A. Massage for promoting growth and development of preterm and/or low birthweight infants. Cochrane Database of Syst Rev. 2004; (2): CD000390. 9. Zealey C. The benefit of infant massage: a critical review. Community Practitioner. 2005; 78(3): 98-102. 10. Murti B. Prinsip dan metode riset epidemiologi. Ed. Kedua, jilid pertama. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta; 2005. 11. Campbell DT, Stanley JC. Experimental and quasi experimental design for research. Rand McNally College
  2. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Bayi Baru Lahir 209 Di Puskesmas Kota Bandung
  3. Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 4, Oktober 2018
  4. Publishing Company. Chicago; 1966. 12. Lemeshow S, Hosmer Jr DW, Klar J, Lwanga SK. Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Alih bahasa Pramono, D. & Kusnanto, H. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta; 1997. 13. Field TM, Hernandez-Reif M, Diego M, Feijo L, Vera Y, Gil K. Massage therapy by parents improves early growth and development. Infant Behav Dev. 2004; 27(4): 435–442. 14. Rosalina I, Djais J, Solek P. Pengaruh pemijatan pada pertumbuhan bayi sampai usia empat bulan. (in-press). 1999. 15. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. EGC. Jakarta; 1995. 16. De Onis M, Onyango A, Borghi E, Siyam A. WHO child growth standards : length/height-for-age, weight-for-age, weight-for-length, weight-for-height and body mass index-for-age : methods and development. WHO. Switzerland; 2006. 17. Schroeder DG, Bloem MW. Nutrition and health in development countries. Humana Press. Totawa, New Jersey; 2001.
  5. Dewey KG, Heinig MJ, Nommsen LA, Peerson JM Lonnerdal B. Growth of breast-fed and formula-fed infants from 0 to 18 months: The DARLING study. Pediatrics. 1992; 89(6): 1035-41. 19. Hediger ML, Overpeck MD, Ruan WJ, Troendle JF. Early infant feeding and growth status of US-born infants and children aged 4-71 month: analysis from the third national health and nutrition examination survey, 1988-1994. Am J Clin Nutr. 2000; 72(2): 159-167. 20. Ware H. Effects of maternal education, women roles and child care on child mortality. In Mosley WH, Chen LC (eds). Child survival strategies for research, vol:10. Cambridge University Press, London; 1984. 21. Jump VK, Fargo JD, Akers JF. Impact of massage therapy on health outcomes among Orphaned infants in Ecuador results of a randomized clinical trial. Fam Community Health. 2006; 29(4): 314-319.

Open Access Copyright (c) 2019 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)