FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS HAID PADA PENDERITA TUBERCULOSIS (TB) PARU DENGAN TERAPI OAT DI KOTA PEKANBARU

Husna Farianti Amran -  Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Payung Negeri Pekanbaru, Indonesia
Dona Martilova* -  Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Payung Negeri Pekanbaru, Indonesia

Latar Belakang : Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Di Indonesia kasus TB mengalami peningkatan setiap tahunnya. Setiap orang baik laki-laki maupun perempuan berisiko terkena TB. Penyakit TB paru dapat dicegah dan diobati. Pengobatan TB dengan menggunakan Obat Anti TB (OAT). Setiap penggunaan Obat Anti TB (OAT) menimbulkan efek samping, beberapa efek samping terjadi sesuai dengan tipe obat yang dikonsumsi. Efek samping yang paling sering adalah gangguan neorologi, ginjal, saluran cerna, masalah kulit dan alergi. Bahkan Pada beberapa perempuan penggunaan OAT dapat menyebabkan gangguan haid. Perempuan yang terinfeksi TB melaporkan perubahan pada masa haid.

Tujuan : menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus haid pada wanita penderita TB Paru di Kota Pekanbaru. Adapun faktor tersebut meliputi Jenis OAT, Usia, jangka waktu penggunaan OAT, dan Status gizi.

Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan design korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh wanita penderita TB Paru yang mengkonsumsi OAT yang berjumlah 243 orang dan diambil sampel 53 orang dengan menggunakan teknik stratified random sampling dari 5 Puskesmas yang ada di kota Pekanbaru. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Data dianalisa dengan teknik analisa data univariat dengan menggambarkan masing-masing variable dan teknik analisa data bivariate dengan pendekatan uji korelasi Chi-Square (X2).

Hasil Penelitian: terdapat hubungan yang signifikan antara lama penggunaan OAT dan siklus haid wanita penderita TB Paru dengan P value sebesar 0,023 (P<0,05), tidak terdapat hubungan signifikan antara Jenis OAT yang dikonumsi wanita TB Paru dengan siklus haid dengan P value sebesar 0,525 (P > 0,05). terdapat hubungan yang signifikan antara usia reproduksi dan siklus haid wanita penderita TB Paru dengan P value sebesar 0,002 (P < 0,05). diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dan siklus haid wanita penderita TB paru dengan P value sebesar 0,031 (P < 0,05).

Simpulan : penelitian ini faktor yang mempengaruhi siklus haid wanita TB paru dengan terapi OAT adalah lama penggunaan OAT, usia, dan status gizi.

 

Kata kunci : Wanita TB paru, OAT, lama penggunaan OAT, jenis OAT, Usia, Status gizi

 
  1. Adebayo OA., E. a. (2018). First-Line Antituberculosis Drugs Disrupt Endocrine Balance And Induce Ovarian And Uterine Oxidative Stress In Rats.
  2. Al-Chalabi, A. S. (2012). Effect of Antituberculosis, (Rifampicin & Isoniazide) on Female Reproductive System Performance in Adults Rats. Kuva Journal For Veterinary Medical Sciences, 3(2).
  3. Bobak, M. I. et. a. (2009). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi. Alih Bahasa: Maria A. Wijayarini. Jakarta: EGC.
  4. Budiyanto. (2002). Obesitas dan Perkembangan Anak. Jakarta: Grafindo Perkasa.
  5. Depkes RI. (2007). Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberkulosis.
  6. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2017). Rekapan Data Tuberkolusis Puskesmas Kota Pekanbaru. Pekanbaru.
  7. E Leistra, E. a. (2013). Validity Of Nutritional Screening With MUST And SNAQ In Hospital Outpatients.
  8. Fallahian M, T. M. (2006). Menstrual disorder in nongenital tuberculosis.
  9. Ghosh K, J. C. (2011). Tuberculosis and femae reproductive health. Journal of Postgraduate Medicine. Journal of Postgraduate Medicine., 57(4), 303–317.
  10. Gunawan, A. dkk. (2017). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Pasien Terhadap Pengobatan Tuberculosis Paru Di Lima Puskesmas Se- Kota Pekanbaru. JOM FK, 4(No 2 Oktober).
  11. Gupta KB, Gupta R, Atreja A, Verma M, V. S. (2009). Tuberculosis and Nutrition. Lung India.
  12. Harahap, H, Widodo, S, dan Mulyati, S. (2005). Penggunaan berbagai cut-off Indeks Massa Tubuh Sebagai indikator obesitas terkait penyakit degeneratif di Indonesia, Gizi Indonesia.
  13. Hassan. (2010). Impact Of Pulmonary Tuberculosis On Menstrual Pattern And Fertility.Pubmed. NCBI.
  14. Papathakis P, P. E. (2008). Nutrition aud Tuberculosis: A Revierv of the Literature and Considerations for TB Control Programs. Chapter 3, Malnutrition, Immunity, and TB. United States Agency Lbr International Development, Washington, 11.
  15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 67. Retrieved from https://doi.org/10.1108/IJEM-11-2013-0164//
  16. Putri, Wa, D. (2016). Gambaran Status Gizi Pada Pasien Tuberkulosis Paru (TB Paru) Yang Menjalani Rawat Inap Di RSUD Arifin Achmad. JOM FK, 3(No.2, Oktober).
  17. Sukandar. (2014). ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFI.

Open Access Copyright (c) 2019 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)