The effectiveness of implementing Interprofessional Collaboration (IPC) in Community Health Centers regarding exclusive breastfeeding on knowledge, attitudes of mothers and achievements of exclusive breastfeeding

Yeyen Putriana* -  Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Indonesia, Indonesia
Risneni Risneni -  Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Indonesia, Indonesia
R Pranajaya -  Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Indonesia, Indonesia
Nelly Indrasari -  Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Indonesia, Indonesia

Permasalahan kesehatan ibu dan anak saat ini yang menjadi fokus program pemerintah adalah masalah stunting. Stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh pada anak balita . Angka kejadian stunting di Indonesia pada tahun 2021 masih berada di 24,4 % (Pusdatin, 2021). Banyak faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting.   Salah satunya adalah pemberian asi eklusif pada bayi 0-6 bulan. Asi ekslusif adalah dibutuhkan oleh bayi karena sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (S Novianita, 2022). Bayi yang mendapatkan asi eklusif mempunyai risiko lebih rendah terjadinya stunting (Sumiyati 2022)

Pemberian ASI ekslusif telah diprogram oleh pemerintah sejak tahun 2012 namun keberhasilan untuk pencapaian asi ekslusif berjalan lambat. Pada tahun 2021 pencapaian asi eklusif baru mencapai 71,58% untuk negara Indonesia, dan khusus untuk propinsi Lampung asi eklusif mencapai 74,93% pada tahun 2021 (Badan Pusat Statistik, 2022)  . Usaha untuk mencapai target pencapaian asi eklsusif banyak program pemerintah yang dilaksanakan di Puskesmas salah satunya dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada ibu hamil di kelas ibu hamil . Akan tetapi penyuluhan penyuluhan tersebut hanya terbatas pada bagian KIA . Setelah bayi lahir dan seterusnya ibu jarang berkontak dengan KIA untuk konsultasi permasalahan seputar asi setelah bayi lahir. Ibu dan bayi banyak berkontak dengan petugas kesehatan di puskesmas hanya untuk mendapatkan suntikan imunisasi dasar.  Akibatnya terjadi kegagalan pemberian asi ekslusif pada bayi karena adanya permasalahan-permasalahan yang tidak teratasi dalam masa menyusui. Idealnya adanya kerjasama antara bagian profesional dari bagian imunisasi ke bagian KIA agar dapat merujuk ibu dan bayi yang mengalami permasalahan seputar asi (asi sedikit, putting susu lecet dan sebagainya)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan interprofesional colaboration practice terhadap capaian asi ekslusif. 

Metode Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan one group pretest dan posttest. Populasi penelitian adalah ibu menyusui dengan usia bayi 1 bulan. Besar sample ditentukan dengan purposive random sampling. Intervensi berupa edukasi dan pendampingan tentang asi eklusif. Data dianalisis menggunakan univarat dan bivariat chi quadrat

Hasil : terdapat peningkatan  pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah mengikuti IPC  dan terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap capaian asi eklusiv

Kesimpulan :  IPC bagian KIA dan Imunisasi  dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan capain asi eklusiv

Saran : puskesmas dapat menerapkan IPC antara bagian KIA  dan Imunisasi untuk meningkatkan capaian asi eklusisiv 

 

 

Abstrac

 

Background: The current maternal and child health problem that is the focus of government programs is stunting. Stunting is a condition of failure to thrive in children under five. The incidence of stunting in Indonesia in 2021 will still be at 24.4% (RI, 2020). Many factors are related to the incidence of stunting.   One of them is exclusive breastfeedingg for babies 0-6 months. Exclusive breast milk is needed by babies because it is very important for the baby's growth and development (Novianita et al., 2022). Baby who receive exclusive breast milk have a lower risk of stunting (Arsin & Syafar, 2020).

Exclusive breastfeeding has been programmed by the government since 2012, but success in achieving exclusive breastfeeding has been slow. In 2021, the achievement of exclusive breast milk will only reach 71.58% for Indonesia, and specifically for Lampung province, exclusive breast milk will reach 74.93% in 2021 (Statistik, 2023) one way is by providing counseling to pregnant women in pregnancy classes. However, this outreach is only limited to the KIA section. After the baby is born and so on, mothers rarely contact MCH to consult on issues regarding breast milk after the baby is born. Mothers and babies have a lot of contact with health workers at community health centers just to get basic immunization injections.  As a result, there is failure to provide exclusive breastfeeding to babies due to problems that are not resolved during breastfeeding. Ideally, there should be collaboration between professional sections from the immunization section and the MCH section so that they can refer mothers and babies who experience problems related to breast milk (little breast milk, sore nipples and so on).

Purpose :  of this research is to determine the effect of implementing interprofessional collaboration practice on the achievement of exclusive breastfeeding.

Methods:  The design of this research is a quasi-experiment with a one group pretest and posttest design. The research population was breastfeeding mothers with babies aged 1 month. The sample size was determined by purposive random sampling. Intervention in the form of education and assistance regarding exclusive breastfeeding. Data were analyzed using univariate and bivariate chi quadrat

Results: there is an increase in knowledge and attitude of mothers before and after following IPC and there is a relationship between knowledge and attitude towards access to exclusive breastfeeding

Conclusion : Kia section IPC and immunization at community health centers influence the achievement of exclusive breastfeeding

 

Suggestion : Community health centers can implement IPC between the MCH and Immunization departments to increase the achievement of exclusive breastfeeding.

 

Key word[U1] [U2]  : IPC, Maternal and Child Health, Immunization, exclusive breastfeeding

 [U1]Add minimal 3 maksimal 5

 [U2]Pisaahkan latar belakang,tujuan,metode,kesimpulan,saran

Tambahkan abstrak bhs indonesia

  1. Angkut, C. (2020). Pendidikan Ibu Berhubungan Dengan Pemberian Asi Eksklusif. Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(3), 357–360. https://doi.org/10.33024/jkm.v6i3.2795
  2. Aritonang, J., Gurning, R., Br Brahmana, N. E., & Tarigan, Y. G. (2023). Pengaruh Edukasi Media Vidio Animasi Tentang Asi Eksklusif Terhadap Sikap Ibu Di Wilayah Puskesmas Limbong Tahun 2023. Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup, 8(1), 29–35. https://doi.org/10.51544/jkmlh.v8i1.4360
  3. Arsin, A. A., & Syafar, M. (2020). (2020). Determinants of stunting in children under five years of age in the Bone regency.
  4. Askar, M., & Hasfat, H. (2024). K. D. P. & I. B. T. K. N. M. P. (2024). KONSEP DAN PRAKTIK IPE & IPC BAGI TENAGA KESEHATAN.
  5. Assriyah, H., Indriasari, R., Hidayanti, H., Thaha, A. R., & Jafar, N. (2020). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Psikologis, Dan Inisiasi Menyusui Dini Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Sudiang. Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia: The Journal of Indonesian Community Nutrition, 9(1), 30–38. https://doi.org/10.30597/jgmi.v9i1.10156
  6. Hafid, F., Adhyanti, A., Cahyani, Y. E., Faisal, I., Nasrul, N., Ramadhan, K., & Taufiqurrahman, T. (n.d.). Program Pendampingan Keluarga Anak Baduta Stunting : Implementasi Interprofesional Collaboration ( IPC ) di Desa Beka , Marawola , Kabupaten Sigi Family Assistance Program for Stunted Children : Implementation of Interprofessional. 3(2), 44–50. https://doi.org/10.33860/jpmsh.v3i2.3804
  7. Haurissa, T. G., Manueke, I., & Kusmiyati. (2019). Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan), 6(2), 58–64. https://doi.org/10.47718/jib.v6i2.818
  8. Herman, A., Mustafa, M., Saida, S., & Chalifa, W. O. (2021). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif. Professional Health Journal, 2(2), 84–89. https://doi.org/10.54832/phj.v2i2.103
  9. Kusumawati, S. (2021). Hubungan Sikap Dan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI), 6(2), 116–120.
  10. Maharani, S. D. M., Lestari, E., & Destiana, A. L. (2022). Korelasi Antara Manajemen Konflik dengan Kolaborasi Interprofesi pada Pendidikan Interprofesi di Puskesmas. … Unissula (KIMU) Klaster …, 126–138.
  11. Manurung, J. S., Handini, M. C., Sitorus, M. E. J., Manurung, K., & Manurung, J. (2023). Implementasi Inter Professional Collaboration ( IPC ). Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(2), 1857–1870.
  12. Munawaroh, S., Pamungkasari, E. P., Budiastuti, V. I., Hastami, Y., Maftuhah, A., Hermasari, B. K., & Izzah, A. N. (2024). Edukasi Interprofessional Education and Collaboration ( IPEC ). 6(1), 73–79.
  13. Novianita, S., Fikawari, S., & Maris Baskara, S. (2022). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan ASI eklusifdi Wilayah Kerja Puskesmas Cipayung Kota Depok.
  14. Prasetyo, A. W. A. (2023). PERBEDAAN PERSEPSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP PRAKTIK KOLABORASI INTERPROFESI PADA PUSKESMAS DENGAN IMPLEMENTASI BAIK DAN IMPLEMENTASI BURUK. 4(1), 88–100.
  15. Rahayu, S., Djuhaeni, H., Nugraha, G. I., & Mulyo, G. (2019). Hubungan pengetahuan, sikap, perilaku dan karakteristik ibu tentang ASI eksklusif terhadap status gizi bayi. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 4(1), 28. https://doi.org/10.30867/action.v4i1.149
  16. RI, P. D. dan I. K. (2020). Situasi Stunting di Indonesia.
  17. Riyadi, A. A. N. K., Agustikawati, N., Yuliastuti, L. P., & Setianingsih, F. (2023). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Efektivitas Penanggulangan Stunting Melalui. November 2022.
  18. Sabriana, R., Riyandani, R., Wahyuni, R., & Akib, A. (2022). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11, 201–207. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.738
  19. Safitri, V. A., Pangestuti, D. R., & Kartini, A. (2021). Pengaruh Video Edukasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Bulu Lor 2021. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 20(5), 342–348. https://doi.org/10.14710/mkmi.20.5.342-348
  20. Statistik, B. P. (2023). Persentasi bayi Usia kurang dari 6 bulan, yang mendapat asi eklusif berdasarkan provinsi (2021-2023).
  21. Wijayanti, F., Margawati, A., & Rahfiludin, M. Z. (2023). Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Atasan tentang Pemberian ASI Eksklusif pada Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan. Journal of Telenursing (JOTING), 5(2), 2355–2362. https://doi.org/10.31539/joting.v5i2.7416

Open Access Copyright (c) 2024 JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)