FAKTOR STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI UPT. PUSKESMAS GEDUNG SURIAN, LAMPUNG BARAT

Yayang Khomsatun Khoiriah* -  D4 Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
Yulistiana Evayanti -  D4 Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
Ratna Dewi Putri -  D4 Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
Dainty Maternity -  D4 Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
ABSTRACT
 
Background:  Stunting is a condition of chronic malnutrition that occurred during the critical period of the process of growing and flowers ranging from the fetus.  Stunting cases in West Lampung Regency competed in 3 consecutive years 2015-2017, by the year 2015 the number reached 28.5%, stunting on 2016 reached 33.2% and in the year 2018 rose to 37.3% of the work-area of The Technical Service Unit of Gedung Surian Central Health  with prevalence stuning reached 35.8% in 2018. Purpose:  in this research is to know the factors that relate to a Stunting on Toddler age 12-59 months in The Technical Service Unit of Gedung Surian Central Health, West Lampung.   Method:  The design of this research is a survey technique using the analytic approach of Cross sectional Imaging in applications using statistical data (SPSS).   Result:  Obtained from the processing of data using SPSS applications showed that the factors that led to the occurrence of stunting is;  Birth length with the value P-Value reaches the value of 0.039, Odd-Ratio of 3.7;  Birth weight with value P-Value reach 0.000, Odd-Ratio value of 0.607; and the educational level of the mother with the value P-Value reached 0.005 Odd-Ratio of 5.00 Conclutions: The conclusions are the relationship between birth length, birth weight, and mother's education level with the incidence of stunting in children aged 12-59 months.  Suggesstion: The incidence of stunting can be prevented by providing balanced nutrition during pregnancy and and the role of the health department to support people's knowledge to pay more attention to the nutritional adequacy of children.:
 
Keywords: Stunting, birth weight, birth length, Mother’s known, a growing toddler.
 
ABSTRAK
 
Latar Belakang: Stunting Merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada periode kritis dari proses tumbuh dan kembang mulai dari janin.  Kejadian stunting di Kabupaten Lampung Barat mengalami kenaikan pada 3 tahun berturut-turut 2015-2017, yaitu pada tahun 2015 angka stunting mencapai 28,5%, pada 2016 mencapai 33,2% dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 37,3% Wilayah kerja Puskesmas Gedung Surian dengan prevalensi stunting mencapai 35,8% tahun 2018. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Balita usia 12-59 Bulan di UPT. Puskesmas Gedung Surian Lampung Barat.   Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross sectional, Populasi balita umur 12-59 bulan dengan risiko stunting sebanyak 500, sampel 84, teknik sampling menggunakan quota sampling, pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data sekunder, uji statistik menggunakan Chi-Square.   Hasil: Uji statistik menunjukan faktor yang berhubungan dengan stunting antara lain Panjang badan lahir dengan kejadian stunting nilai (P-Value = 0,039 ; OR = 3.7);  Berat badan lahir nilai (P-Value = 0,000 ; OR = 0,607);  Tingkat pendidikan ibu dengan nilai (P-Value = 0,005 ; OR = 5,00);   Kesimpulan: Simpulan ada hubungan panjang badan lahir, berat badan lahir, dan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan.  Saran : Kejadian stunting dapat dicegah dengan pemberian gizi seimbang pada masa kehamilan dan dan peran serta dinas kesehatan mendukung pengetahuan masyarakat agar lebih memperhatikan kecukupan gizi balita.  
 
Kata kunci: Stunting, Berat badan lahir, Panjang badan lahir, Tingkat pendidikan ibu, Pertumbuhan balita
  1. DAFTAR PUSTAKA Amaliah, N., Sari, K., & Suryaputri, I. Y. (2016). Panjang Badan Lahir Pendek Sebagai Salah Satu Faktor Determinan Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak Usia 6-23 Bulan Di Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Indonesian Journal of Health Ecology, 15(1), 43-55.
  2. Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Dainty Maternity, S. S. T., Keb, M., & Anjani, A. D. (2018). ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH. Penerbit Andi. Fathonah, S. (2016). Gizi dan Kesehatan untuk Ibu Hamil. Jakarta: Erlangga. García Cruz, L., Gonzalez Azpeitia, G., Reyes Suarez, D., Santana Rodríguez, A., Loro Ferrer, J., & Serra-Majem, L. (2017). Factors associated with stunting among children aged 0 to 59 months from the central region of Mozambique. Nutrients, 9(5), 491. Kementrian Keuangan. (2018). Penanganan Stunting Terpadu Tahun 2018. Jakarta : Direktur Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Kesehatan, K., Penelitian, B., & Kesehatan, P. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. Jakarta [ID]: Balitbangkes Kementerian Kesehatan. Kemenkes RI, 2010. Keputusan menteri kesehatan RI No. 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Kemenkes RI, 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indinesia. Data dan Informasi Kesehatan, ISSN 2088-270 X. Pusat Data dan Informasi Kesehatan. McNaughton, D. (2011). From the womb to the tomb: Obesity and maternal responsibility. Critical Public Health, 21(2), 179-190. Nadiyah, N., Briawan, D., & Martianto, D. (2014). Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 0— 23 Bulan Di Provinsi Bali, Jawa Barat, Dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Pangan, 9(2). Notoatmodjo , S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Pritasari Kirana. 2018. Upaya Percepatan Penurunan Stunting : Evaluasi Pelaksanaan Tahun 2018 & Rencana Tindak Lanjut 2019. Bogor :Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Sugiyono. (2017). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta Proverawati, A. (2017). Anemia dan Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika Ramadani dan Ella Nurlaella Hadi, 2010. Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Kota Padang, Sumatera Barat.
  3. KESMAS, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 4, No. 6. Rochani, SKM.,MSc.,RD.dkk.2018. Stop Stunting Dengan Konseling Gizi. Jakarta: Penerbit Plus. Sarma, H., Khan, J. R., Asaduzzaman, M., Uddin, F., Tarannum, S., Hasan, M. M., & Ahmed, T. (2017). Factors influencing the prevalence of stunting among children aged below five
  4. years in Bangladesh. Food and nutrition bulletin, 38(3), 291-301 Satriawan, E. (2018). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024. Jakata: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Sulistyawati, A. (2014). Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Salemba Medika Winarsih. (2018). Pengantar Ilmu Gizi dalam Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka

Open Access Copyright (c) 2020 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)