KADAR HB,LILA DAN BERAT BADAN IBU SAAT HAMIL BERISIKO TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN
DOI : 10.33024/jkm.v6i1.1769
ABSTRAK
Latar Belakang Anak dengan status gizi stunting akan mengalami gangguan pertumbuhan hingga masa remaja sehingga pertumbuhan anak lebih rendah dibandingkan remaja normal. Berdasarkan data Dinkes Pesawaran, Puskesmas Kalirejo merupakan salah satu wilayah kerja Puskemas dengan kejadian stunting tertinggi, yaitu sebanyak 203 anak pada tahun 2018. Tujuan penelitian diketahui Kadar HB, LILA, dan BB ibu saat hamil beresiko terhadap kejadian Stunting pada Anak usia 1-3 Tahun Metode Jenis penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 900 dan sampel sebanyak 60 responden, pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan (persentase) 10% dari jumlah populasi. Analisa data menggunakan analisa chi square. Hasil Dari 60 anak, 20 anak (33,3%) mengalami stunting, dari 60 ibu yang mengalami KE, 26 ibu (43,3%) mengalami anemia, 34 ibu (56,7%) tidak mengalami kenaikan BB, 27 anak (45,0%) dengan panjang badan tidak normal, 26 anak (43,3%) dengan berat badan tidak normal, nilai p-value <α 0,000, p-value <α 0,008, p-value <α 0.000, p-value <α 0.007, p-value <α 0.000 Kesimpulan terdapat hubungan riwayar LILA ibu saat hamil, riwayat hb ibu saat hamil, riwayat bb ibu saat hamil, panjang badan lahir, berat badan lahir dengan kejadian stunting. Saran Diharapkan bagi ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun dapat meningkatkan mutu kesehatan anak, yang diawali dengan penyediaan konsumsi yang layak bagi anak, selanjutnya ibu juga diharapkan dapat ikut berperan aktif, jika diselenggarakan penyuluhna terkait kejadian stunting pada anak.
Kata Kunci : KEK, Hemoglobin, BB Ibu, Panjang Badan Lahir, Berat Badan Lahir, Stunting
Latar Belakang Anak dengan status gizi stunting akan mengalami gangguan pertumbuhan hingga masa remaja sehingga pertumbuhan anak lebih rendah dibandingkan remaja normal. Berdasarkan data Dinkes Pesawaran, Puskesmas Kalirejo merupakan salah satu wilayah kerja Puskemas dengan kejadian stunting tertinggi, yaitu sebanyak 203 anak pada tahun 2018. Tujuan penelitian diketahui Kadar HB, LILA, dan BB ibu saat hamil beresiko terhadap kejadian Stunting pada Anak usia 1-3 Tahun Metode Jenis penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 900 dan sampel sebanyak 60 responden, pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan (persentase) 10% dari jumlah populasi. Analisa data menggunakan analisa chi square. Hasil Dari 60 anak, 20 anak (33,3%) mengalami stunting, dari 60 ibu yang mengalami KE, 26 ibu (43,3%) mengalami anemia, 34 ibu (56,7%) tidak mengalami kenaikan BB, 27 anak (45,0%) dengan panjang badan tidak normal, 26 anak (43,3%) dengan berat badan tidak normal, nilai p-value <α 0,000, p-value <α 0,008, p-value <α 0.000, p-value <α 0.007, p-value <α 0.000 Kesimpulan terdapat hubungan riwayar LILA ibu saat hamil, riwayat hb ibu saat hamil, riwayat bb ibu saat hamil, panjang badan lahir, berat badan lahir dengan kejadian stunting. Saran Diharapkan bagi ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun dapat meningkatkan mutu kesehatan anak, yang diawali dengan penyediaan konsumsi yang layak bagi anak, selanjutnya ibu juga diharapkan dapat ikut berperan aktif, jika diselenggarakan penyuluhna terkait kejadian stunting pada anak.
Kata Kunci : KEK, Hemoglobin, BB Ibu, Panjang Badan Lahir, Berat Badan Lahir, Stunting
- Achadi LA. (2012). Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak. Disampaikan pada Seminar Sehari dalam Rangka Hari Gizi Nasional ke 60. FKM UI, Maret 2012 Depok.
- Achadi LA. (2012). Status Gizi Ibu Dan Penyakit Tidak Menular Pada Dewasa. Universitas Indonesia: Depok. http://ilkom.journal. ipb.ac.id/index. php/jgizipangan/article/viewFile/7977/6259
- Anugraheni HS & Kartasurya MI. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Program Studi Ilmu Gizi Fakultass Kedokteran Universitas Diponegoro. Journal of Nutrition College, Volume 1. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/725
- Arifin dkk. (2013). Dalam jurnal Nadiyah; Briawan, D.; Martianto, D., 2014. Faktor risiko stunting pada anak usia 0-23 bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2014, 9(2): 125—132. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/8731
- Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
- Arisman,MB. (2010), Gizi Dalam kehidupan. Jakarta : EGC.
- Buletin Jendela. (2018). Data Dan Informasi Kesehatan. Kesehatan RI. www. Depkes.go.id/download. php?file=download/pusdatin/buletin/Buletin-SIK..
- Fatonah, (2010). Gizi dan Kesehatan Untuk Ibu Hamil. Erlangga: Jakarta.
- Heni, endah. 2015. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Usia 3-5 Tahun Di Puskesmas Miri – Sragen, Skripsi. http//Journal kesehatan. Org.kes: diakses tanggal 7 Januari, 2019). http://digilib. stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/22/01-gdl-endahhenim-1055-1-skripsi-x.pdf
- Istiany. (2014). Gizi Terapan. Remaja Rosdakarya Ofset: Bandung.
- Kemenkes RI, (2010). Keputusan menteri kesehatan RI No. 1995/Menkes/SK/ XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/buku-sk-antropometri-2010.pdf
- Kemenkes RI. (2014). Riskesdas dalam Angka Indonesia 2013 Buku 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, Jakarta.www.depkes.go.id/.../profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf
- Kementrian Kesehatan RI. (2016). Status Gizi Buruk Pada Anak. www.depkes.go.id/.../profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf
- Margawati. (2012). “Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24 – 36 Bulan Di Kecamatan Semarang Timur” https://ejournal3. undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/738
- Muriel., Vonaesch., Tondeur. (2017) “Factors Associated With STUNTING In Healthy Children Age 5 Years And Less Living In Banhui (RCA)”. PLOS ONE. https :/ doi. org/ 10.1371/ journal. pone.0182363.
- Notoatmodjo, Soekidjo. 2018. Metode Dan Riset Keperawatan.. Jakarta: Rineka Cipta.
- Oktarina. (2013). Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24—59 Bulan) Di Sumatera. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok. journal.ipb.ac.id › Home › Vol 8, No 3 (2013) › Oktarina
- Proverawati, A. & Ismawati, C. (2010). Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Muha Medika.
- Rochani, SKM.,MSc.,RD. dkk. (2018). Stop Stunting Dengan Konsuling Gizi. Jakarta : Penebar Plus.
- Shankar., Aryastami., Kusumawardani., Besral., Jahari., Achadi (2017) “Low Birth Weight Is The Most Dominant Predictor Related To Stunting Among Children Aged 12-23 Months in Indonesia”Journal Of MBC.
- Sjahmien, Moehji. (2017). Dasae-Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Pustaka Kemang.
- Sukarni, Icesmi K. (2013). Kehamilan Persalinan dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
- Supariasa. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
- UNECEF. (2015). Status Gizi Anak. https://www.unicef.org/indonesia/id/A6_-_B_Ringkasan_Kajian_Gizi.pdf
- Welina (2016) “Faktor risiko stunting pada anak umur 12-24 bulan” Hasil multivariat menunjukan bahwa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada anak umur 1224 bulan di Kecamatan Brebes. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/article/view/8752/7081.
- Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20 Gizi/buku-sk-antropometri-2010.pdf Kemenkes RI. (2014). Riskesdas dalam Angka Indonesia 2013 Buku 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, Jakarta.www.depkes.go.id/.../profilkesehatan-indonesia/profil-kesehatanindonesia-2014.pdf Kementrian Kesehatan RI. (2016). Status Gizi Buruk Pada Anak. www.depkes.go.id/.../profil-kesehatanindonesia/profil-kesehatan-indonesia2014.pdf Margawati. (2012). “Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24 – 36 Bulan Di Kecamatan Semarang Timur” https://ejournal3. undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/738 Muriel., Vonaesch., Tondeur. (2017) “Factors Associated With STUNTING In Healthy Children Age 5 Years And Less Living In Banhui (RCA)”. PLOS ONE. https :/ doi. org/ 10.1371/ journal. pone.0182363. Notoatmodjo, Soekidjo. 2018. Metode Dan Riset Keperawatan.. Jakarta: Rineka Cipta. Oktarina. (2013). Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24—59 Bulan) Di Sumatera. Fakultas
- Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok. journal.ipb.ac.id › Home › Vol 8, No 3 (2013) › Oktarina Proverawati, A. & Ismawati, C. (2010). Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Muha Medika. Rochani, SKM.,MSc.,RD. dkk. (2018). Stop Stunting Dengan Konsuling Gizi. Jakarta : Penebar Plus. Shankar., Aryastami., Kusumawardani., Besral., Jahari., Achadi (2017) “Low Birth Weight Is The Most Dominant Predictor Related To Stunting Among Children Aged 12-23 Months in Indonesia”Journal Of MBC. Sjahmien, Moehji. (2017). Dasae-Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Pustaka Kemang. Sukarni, Icesmi K. (2013). Kehamilan Persalinan dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika. Supariasa. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. UNECEF. (2015). Status Gizi Anak. https://www.unicef.org/indonesia/id/A6__B_Ringkasan_Kajian_Gizi.pdf Welina (2016) “Faktor risiko stunting pada anak umur 12-24 bulan” Hasil multivariat menunjukan bahwa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada anak umur 1224 bulan di Kecamatan Brebes. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/arti cle/view/8752/7081. Prawirohartono, EP & Hanifa, RN (2019) ; Kenali Penyebab Stunting pada Anak. https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenalipenyebab-stunting-anak/