Developmental Identification In Toddler

Nurul Fatmawati* -  Midwifery Study Program Undergraduate Program STIKES Yarsi Mataram, Indonesia
Yesvi Zulfiana -  Midwifery Study Program Undergraduate Program STIKES Yarsi Mataram, Indonesia

Latar Belakang : Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan   atau   fungsi   semua   sistem   organ   tubuh akibat  bertambahnya  kematangan  fungsi  sistem  organtubuh.  Perkembangan  bersifat reversible (dapat  balik) serta kualitatif. Pada tahun 2018, 149 juta anak di bawah usia lima tahun menderita stunting, 49 juta  anak di bawah usia lima tahun menderita kurus dan 40 juta anak di bawah usia lima tahun menderita gizi buruk. Pada tahun 2018, 22% dari seluruh anak balita mengalami stunting, dan pada tahun 2018 jumlah anak balita yang kelebihan berat badan meningkat sebesar 45% di Afrika dan 33% di Asia sejak tahun 2000. Tumbuh Kembang Anak Angka pertumbuhan dan keterlambatan tumbuh kembang  di Indonesia masih  cukup tinggi, yakni berkisar 5-10%. Populasi anak di Indonesia berjumlah sekitar 83 juta orang atau sekitar 33% dari total penduduk, dan jumlah anak tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan pada batita.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Desain penelitian yang di gunakan yaitu simple random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki batita sejumlah 55 anak batita.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar batita berjenis kelamin laki-laki, sedangkan untuk status gizi sebagian besar bersatus gizi normal dan sebagian besar perkembangan batita menunjukkan sesuai.

Kesimpulan dan saran : Bahwa sebagian besar perkembangan pada batita adalah normal. Salah satu cara untuk melihat perkembangan pada batita adalah dengan menggunakan KPSP.KPSP adalah alat  atau instrumen yang dapat digunakan untuk  mengetahui apakah tumbuh kembang anak normal atau tidak normal. Sehingga ibu dapat melihat atau memantau bagaimana perkembangan anaknya.

 

Kata Kunci : Perkembangan, Batita

 

ABSTRACT

 

Background: Development is an increase in the ability or function of all body organ systems due to increasing maturity in the function of the body's organ systems.  Development is reversible and qualitative. In 2018, 149 million children under the age of five suffered from stunting, 49 million children under the age of five suffered from wasting and 40 million children under the age of five suffered from malnutrition. In 2018, 22% of all children under five experienced stunting, and in 2018 the number of children under five who were overweight increased by 45% in Africa and 33% in Asia since 2000. Child Growth and Development Rates of growth and developmental delays in Indonesia still quite high, namely around 5-10%. The population of children in Indonesia is around 83 million people or around 33% of the total population, and the number of children continues to increase every year.

Objective: This research aims to identify development in toddlers.

Method: This research uses descriptive quantitative research methods. The research design used was simple random sampling. The population in this study were mothers who had 55 toddlers.

Results: The results of the study show that the majority of toddlers are male, while the nutritional status of most of them is normal nutritional status and the majority of toddlers' development shows appropriate.

Conclusions and suggestions: That most of the development in toddlers is normal. One way to see development in toddlers is to use KPSP.

 

Keywords : Development, Toddler

 

  1. Anjarwati, B., & Widyaningsih, T. S. (2021). Penerapan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (Kpsp) Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Selama Masa Pandemi. Proceeding Widya Husada Nursing Conference.
  2. Asnaniar WOS, L. M. (2017). Hubungan Lingkar Kepala Dengan Perkembangan Motorik Anak Usia 1−24 Bulan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi Makassar. Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 227−31.
  3. Chamidah. (2013). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Rineka Cipta.
  4. Depkes RI. (2010). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi DiniTumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
  5. Fatmawati, N. (2023). Asuhan Neontus Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah. CV. EUREKA MEDIA AKSARA.
  6. IR Kusuma, H Salimo, E. S. (2017). Path Analysis on the Effect of Birthweight, Maternal Education, Stimulation, Exclusive Breastfeeding, and Nutritional Status on Motoric Development in Children Aged 6-24 Months in Banyumas District, Central Java. Journal of Maternal and Child Health, 02(01), 64–75. https://doi.org/10.26911/thejmch.2017.02.01.07
  7. Karina K danTatang. (n.d.). Aplikasi pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan metode Kuesioner PRA Skrining Perkembangan (KPSP) berbasis android pada Rumah Bersalin Rhaudatunnadya. 2018, 3(1), 15–20.
  8. Kemenkes, 2014. (2014). Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1524, 365.
  9. Lyndon Saputra. (2014). Pengantar Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita (B. A. Publisher (ed.)).
  10. Meita Dhamayanti. (2006). Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP) Anak. Sari Pediatri, 8(1), 9–15.
  11. Oktiawati, A. dkk. (2017). Teori dan Konsep Keperawatan Pediatrik. CV. Trans Info Media.
  12. Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, Dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak (2014).
  13. Riset Kesehatan Dasar. (2018). Potret Kesehatan Indonesia.
  14. Rosela E, Hastuti TP, T. H. (2017). Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Usia 1 sampai 5 Tahun Di Kelurahan Tidar Utara. J Keperawatan Soedirman (The Soedirman J Nursing), 12(1), 27–37.
  15. Saptarini, I., Rizkianti, A., Arfines, P. P., Suparmi, & Maisya, I. B. (2021). Associations between Parental Depression and Early Childhood Development in Indonesia: A Cross-sectional Study. Journal of Preventive Medicine and Public Health, 54(6), 451–460. https://doi.org/https://doi.org/10.3961/jpmph.21.158)
  16. Soetjiningsih. (2012). Kebutuhan Gizi Balita.
  17. Soetjiningsih dan Ranuh. (2015). Tumbuh Kembang Anak. EGC.
  18. Sugeng, H. (2019). Gambaran Tumbuh Kembang Anak pada Periode Emas Usia 0-24 Bulan di Posyandu Wilayah Kecamatan Jatinangor. Jurnal Sistem Kesehatan, 4(3). https://doi.org/https://doi.org/10.24198/jsk.v4i3.21240
  19. Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
  20. Tjandrajani A, Dewanti A, B., & AA, W. J. (2012). Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri, 13(6), 373–377.
  21. UNICEF. (2016). Investasi pada Perkembangan Anak Usia Dini Penting untuk Membantu Anak dan Masyarakat.
  22. Warsito, O., Khomsan, A., Hernawati, N., & Anwar, F. (2012). Relationship between nutritional status, psychosocial stimulation, and cognitive development in preschool children in Indonesia. Nutrition Research and Practice, 6(5), 451–457. https://doi.org/10.4162/nrp.2012.6.5.451

Open Access Copyright (c) 2024 JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)