Identification Of Labor Pain In Mothers In The Active Phase Of First Labor
Latar Belakang: Persalinan adalah proses alamiah yang akan dihadapi oleh setiap ibu hamil, di mana terjadi pengeluaran hasil konsepsi berupa bayi dan plasenta dari rahim ibu. Pada saat terjadi kontraksi, maka mulut rahim akan melebar sehingga mendorong bayi keluar. Tulang pubis menerima tekanan kuat dari rahim, yang menyebabkan nyeri pada persalinan. Banyak penyulit dan komplikasi yang menyebabkan kematian ibu dan bayi dapat dihindarkan jika persalinan dikelola dengan baik.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nyeri persalinan pada ibu bersalin kala 1 fase aktif.
Metode: Metode penelitian ini adalah desktiptif. Penelitian akan dilaksanakan di Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 ibu bersalin kala 1. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, diolah secara univariat, dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Hasil: Hasil menunjukkan sebagian besar usia pada kategori tidak beresiko yaitu 17 responden (85%) dan 3 responden (15%) pada usia beresiko, Sebagian besar paritas pada kategori primipara yaitu 14 responden (70%) dan 6 responden (30%) dengan multipara, serta sebagian besar ibu bersalin mengalami nyeri sedang pada persalinan kala I yaitu sebanyak 14 responden (70%), 4 responden (20%) dengan nyeri berat dan 2 responden (10%) dengan nyeri ringan.
Kesimpulan: Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar ibu mengalami nyeri dalam persalinan kala I dengan skala nyeri sedang.
Saran: Tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan terbaik selama persalinan kala I, sehingga ibu dalam proses persalinannya lebih tenang, rileks dan tidak menimbulkan nyeri persalinan yang terlalu berlebihan.
Kata Kunci : Kala I Fase Aktif, Nyeri, dan Persalinan
ABSTRACT
Background: Childbirth is a natural process that every pregnant woman will face, where the results of conception in the form of a baby and placenta are released from the mother's womb. When contractions occur, the cervix will widen, pushing the baby out. The pubic bone receives strong pressure from the uterus, which causes pain during labor. Many complications that cause maternal and infant death can be avoided if labor is managed properly.
Objective: This study aims to identify labor pain in mothers giving birth in the first active phase.
Method: This research method is descriptive. The research will be conducted at the Health Center in the working area ofWest Lombok Regency, West Nusa Tenggara. The sample in this study was 20 mothers in the first stage of labor. Data were collected using a questionnaire, processed univariately, and presented in the form of a frequency distribution table.
Results: The results showed that most of the ages were in the non-risk category, namely 17 respondents (85%) and 3 respondents (15%) in the risk age, Most of the parity in the primipara category were 14 respondents (70%) and 6 respondents (30%) with multipara, and most of the mothers in labor experienced moderate pain in the first stage of labor, namely 14 respondents (70%), 4 respondents (20%) with severe pain and 2 respondents (10%) with mild pain.
Conclusion: The results show that most mothers experience problems in the first stage of labor, namely problems with labor pain with moderate pain.
Suggestion: Health workers can provide the best service during the first stage of labor, so that the mother is calmer, more relaxed during the labor process and does not experience excessive labor pain.
Keywords: Stage I Active Phase, Pain, and Labor
Keywords : Pain During First Stage of Labor
- Adam, J., & Umboh, J. (2015). Hubungan Antara Umur, Parietas dan Pendampingan Suami Dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Deselarasi di Ruang Bersalin RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. JIKMU, 5(2a), 406–413.
- Afritayeni. (2017). Hubungan Umur, Paritas dan Pendamping Persalinan dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I. Journal Endurance, 2(1), 178–185.
- Afroh, F., Judha, M., & Sudarti. (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan. Nuha Medika.
- Aisyiyah, N., Sari, Y. M., & Waluyo, A. (2024). Hubungan Umur , Paritas , Pengetahuan dan Pendampingan Suami Dengan Skala Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif di Praktik Mandiri Bidan Tahun 2023. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 14(3), 250–259.
- Amin., N. F., Garancang., S., & Abunawas, K. (2023). Konsep Umum Populasi Dan Sampel Dalam Penelitian. Jurnal Pilar, 14(1), 15–31.
- Ayu, N. G. M., & Supliyani, E. (2019). Karakteristik Ibu Bersalin Kaitannya Dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Di Kota Bogor. Jurnal Kebidanan, 3(4), 204–210.
- Choirunissa, R., Widowati, R., & Nabila, P. (2021). Peningkatan Pengetahuan Tentang Terapi Birth Ball Untuk Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan Di Klinik P Kota Serang. Journal of Community Engagement in Health, 4(1), 219–224.
- Cunningham., F. G., Clark., S. L., Hankins., G. D. V., Gilstrap., L. C., MacDonald., P. C., & Norman. (2014). Obstreti Williams (21st ed.). EGC.
- Darmawan, F. H., & Wahyuni, A. T. (2015). Persalinan Hypnobirthing di BPM Onih Sri Hartati Kota Bandung Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Kartika, 10(3).
- Dartiwen. (2023). Analisis Komparasi Tingkat Nyeri Persalinan Antara Primipara dan Multipara. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 14(1), 84–91.
- Dewi., P. I. S., Aryawan., K. Y., Ariana., P. A., & Nandarini, N. A. P. E. (2020). Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten pada Ibu Inpartu Menggunakan Birth Ball Exercise. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 456–465.
- Gau., M. L., Chang., C. Y., S. H. Tian, S.-H., & Lin, K. C. (2011). Effects of birth ball exercise on pain and self-efficacy during childbirth: A randomized controlled trial in Taiwan. Midwifery 27, e293–e300.
- Hamdiah., H., Tanuadike., T., & Sulfianti, E. (2020). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung Ibu Hamil Trimester III Di Klinik Etam Tahun 2019. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 3(1).
- Hariyani., F., Murti., N. N., & Wijayanti., E. (2019). Hubungan Usia, Paritas dan Kelas Ibu Hamil dengan Komplikasi Persalinan di RSKB Sayang Ibu Balikpapan. Mahakam Midwifery Journal, 2(5), 361–374.
- Irawati, I., Muliani., M., & Arsyad, G. (2019). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Ibu Inpartu Kala Satu Fase Aktif. Jurnal Bidan Cerdas (JBC), 2(3).
- Kuswanti, I. (2014). Asuhan Kebidanan. Pustaka Pelajar.
- Lailiyana. (2019). Perbedaan Intensitas Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III Yang Dilakukan Back Exercise Dengan Dan Tanpa Kinesio Tapping Di Praktik Mandiri Bidan Dince Safrina Kota Pekanbaru Tahun 2019. Jurnal Ibu Dan Anak, 7(2), 25.
- Lestari, I., Abadi, A., & Purnomo, W. (2020). Pengaruh Deep Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Dan Kecepatan Pembukaan Pada Ibu Bersalin Primigravida. The Indonesian Journal of Public Health, 9(1), 37–50.
- Magfuroh, A. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
- Maryuni. (2020). Hubungan Karakteristik Ibu Bersalin dengan Nyeri Persalinan. Journal of Health Science and Physiotherapy, 2(1), 116–122. https://doi.org/10.35893/jhsp.v2i1.42
- Muriati, D., Khusnul P, G., & Putri, R. (2024). Efektivitas Penggunaan Birth Ball dan Gentle Yoga Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala 1 Fase Aktif di RSU Andhika Jakarta Selatan Tahun 2024. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 4(3), 6190–6203.
- Nainggolan, R., & Harahap, R. Y. (2024). Paritas Ibu Bersalin Dengan Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif di Klinik Harapan Bunda Kecamatan Padang Bolak. Jurnal Ners, 8(1), 456–460.
- Noviyanti, A., & Jasmi, J. (2022). Faktor Fisik dan Psikologis Ibu Bersalin dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I pada Ibu Primipara. Jurnal Kesehatan, 13(3).
- Pasongli., S., Rantung., M., & Pesak., E. (2014). Efektifitas Counterpressure Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Normal Di Rumah Sakit Advent Manado. Jurnal Ilmiah Bidan, 2(2).
- Prawirohardjo, S. (2020). Ilmu Kebidanan. PT. Bina Pustaka.
- Priharyanti, W. (2015). Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Pengurangan Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Primigravida di Ruang Bougenville RSUD Tugureji Semarang. Jurnal Keperawatan Maternitas, 3, 59–67.
- Rikandi, M. (2018). Hubungan Paritas Dengan Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Di Bidan Praktek Mandiri Padang. JIK - Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(2), 86–92. https://doi.org/10.33757/jik.v2i2.121
- Solehati, T., Sholihah, A. R., Rahmawati, S., Marlina, Y., & Kosasih, C. E. (2024). Terapi Non-Farmakologi untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Sectio Caesarea: Systematic Review. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 14(1), 91–106.
- Sondakh, J. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi baru Lahir. Erlangga.
- Supliyani, E. (2017). Pengaruh Masase Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Di Kota Bogor. Jurnal Bidan, 3(1), 22–29.
- Susanti, S., & Utami, I. T. (2022). Pengaruh Teknik Relaksasi Pernafasan Terhadap Respon Nyeri Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif. Human Care Journal, 7(2).
- Taqwin. (2020). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Ibu Bersalin Kala I Fase Laten Di Praktik Bidan Mandiri Anatapura. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 12(2), 102–108. https://doi.org/10.33860/jik.v12i2.19
- Walter, M. H., Abele, H., & Plappert, C. F. (2021). The Role of Oxytocin and the Effect of Stress During Childbirth: Neurobiological Basics and Implications for Mother and Child. Frontiers in Endocrinology, 12, 1–10. https://doi.org/10.3389/fendo.2021.742236