Analysis Of Factors Of Diabetes Mellitus Type 2 Incidence

Henri Setiawan* -  Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Indonesia
Devita Febriani Putri -  Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Indonesia
Khoidar Amirus -  Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Indonesia
DOI : 10.33024/jkm.v11i7.21041

Supp. File(s): Research Instrument Research Instrument

Latar Belakang: Prevalensi DM tipe 2 terus mengalami peningkatan setiap tahun. Menurut WHO jumlah penderita di Indonesia akan menglami peningkatan dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta ditahun 2030. Provinsi Lampung tahun 2021 belum mencapai target yang telah ditetapkan dalam penurunan kasus DM. Pada tahun 2020 capaian sebesar 68,32%. Puskesmas Gedong Air pada tahun 2022 kejadian DM sebanyak 1768 penderita dan tahun 2023 sebanyak 1126 penderita. Tujuan penelitian untuk Analisis Faktor Kejadian Diabetes Melitus TIPE 2 Di Wilayah Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung.

Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi seluruh masyarakat yang berobat yang berusia ≥ 25 tahun sampai usia ≤ 40 tahun pada bulan mei- juni tahun 2024. Sampel berjumlah 180 orang dengan teknik purposive sampling. Analisis data dengan univariat, bivariat (chi-square), dan multivariat (regresi logistic berganda).

Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa Responden yang mengalami diabetes mellitus tipe 2 sebanyak 67.7%, yang memiliki aktifitas fisik sedang sebanyak 63.3%, yang memiliki pola makan baik sebanyak 59.6%, yang menderita obesitas sebanyak 56.9% dan tidak menderita obesitas sebanyak 43.1% serta yang menderita hipertensi sebanyak 47.9% dan tidak hipertensi 52.1%. Terdapat hubungan pola makan (p-value 0.010), aktivitas fisik (p-value 0.026), obesitas (p-value 0.000) hipertensi (p-value 0.000) dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2. Variabel yang paling mendominan kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 yaitu variable obesitas (p-value 0.000) OR 5.366.

Saran: Diharapkan masyarakat menerapkan gaya hidup yang lebih baik dengan memperbaiki pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik.

 

Kata kunci : Diabetes Mellitus, Pola Makan, Aktifitas Fisik, Hipertensi, Obesitas

 

ABSTRACT

 

Background: The prevalence of type 2 DM continues to increase every year. According to WHO, the number of sufferers in Indonesia will increase from 8.4 million in 2000 to 21.3 million in 2030. Lampung Province in 2021 has not reached the target that has been set in reducing DM cases. In 2020 the achievement was 68.32%. In 2022, the Gedong Air Health Center had 1768 DM sufferers and in 2023 there were 1126 sufferers. The purpose of the study was to Analyze Factors for the Incidence of Type 2 Diabetes Mellitus in the Gedong Air Health Center Area, Bandar Lampung.

Method: Quantitative research type with a cross-sectional design. The population of all people who seek treatment aged ≥ 25 years to ≤ 40 years in May-June 2024. The sample was 180 people with a purposive sampling technique. Data analysis with univariate, bivariate (chi-square), and multivariate (multiple logistic regression).

Results: This study shows that respondents who experience type 2 diabetes mellitus are 67.7%, who have moderate physical activity are 63.3%, who have a good diet are 59.6%, who suffer from obesity are 56.9% and do not suffer from obesity are 43.1% and who suffer from hypertension are 47.9% and do not have hypertension 52.1%. There is a relationship between diet (p-value 0.010), physical activity (p-value 0.026), obesity (p-value 0.000) hypertension (p-value 0.000) with the incidence of type 2 diabetes mellitus. The most dominant variable in the incidence of Type 2 Diabetes Mellitus is the obesity variable (p-value 0.000) OR 5.366.

Suggestion: It is expected that the community will implement a better lifestyle by improving diet and increasing physical activity

 

Keywords: Diabetes Mellitus, Diet, Physical Activity, Hypertension, Obesity.

 

Supplement Files

  1. Alfian R. and Putra A.M.P. (2017). Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS) Terhadap Pasien Diabetes Mellitus, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 176–183
  2. Alfiyah, S.W. (2011). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Diabetes Melitus Pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang Tahun 2010. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semaran
  3. Aryaldy Zulkarnaini.(2022). Aktivitas Fisik, Pola Makan, dan Konsumsi Makanan Glikemik Tinggi Meningkatkan Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2.JKM. Vol. 15, No. 2,
  4. Affisa, Shinta Nuur. (2018). Faktor- Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Laki-Laki Di Kelurahan Demangan Kota Madiun. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia. Diakses melalui http://repository.stikesbhm.ac.id
  5. Arikunto.(2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
  6. American Diabetes Association (ADA). (2012). Medical advice for people with diabetes in emergency situations. American Diabetes Association Journal
  7. ADA (American Diabetes Association). (2018). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.
  8. American Diabetes Association.(2018).Nutrition Recommendations and Interventions for Diabetes. Diabetes Care, vol. 41, no. 2, pp. S14-S80, , doi:10.2337/dc17-2305.
  9. American Diabetes Association. (2023). Diabetes Care: A Clinical Practice Guide. 2023 Edition. Alexandria, VA: American Diabetes Association.
  10. Almatsier S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
  11. AHA (american Heart Association). (2017). Hypertension : The Silent Killer : Updated JNC-8 Guideline Recommendations. Alabama Pharmacy Association.
  12. Anri.(2022). Pengaruh Indeks Massa Tubuh, Pola Makan, Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2. Journal of Nursing and Public Health Vol. 10 No. 1
  13. BALITBANGKES. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementrian Kesehatan
  14. Dinkes, L. (2021). profil kesehatan provinsi lampung 2021. Germas, 44Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. (2023). Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung Tahun 2023. https://dinkes.lampungprov.go.id/2023/
  15. Diabetes UK ( 2010). Diabetes in the UK: Key Statistics on Diabetes
  16. Dipiro J.T., Talbert R.L., Yee G.C., Matzke G.R., Wells B.G. and Posey L.M.. (2017) Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 10th ed., McGraw-Hill EducationCompanies,
  17. Inggris.Dewi Prasetyani.(2017). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diabetes Melitus (Dm) Tipe 2. Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA).Vol.X.No.2
  18. Dwi Ario, M. (2014). Effect of Nicotine in Cigarette for Type 2 Diabetes Mellitus. J Majority, 3(7), 75-80
  19. Fatimah, R.N. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. Jakarta: J MAJORITY. Vol. 4, No. 5:93-99
  20. Guyton AC, Hall JE. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Indonesia: Penerbit Elsevier (Singapore).
  21. Hadi Maksum, Y., Kebidanan, J., & Kemenkes Tanjungkarang, P. (2018). Obesitas Sebagai Faktor Risiko yang Paling Berpengaruh terhadap Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 (Studi Kasus Kontrol) Obesity as the Dominant Risk Factor Influence on the Incidence of Type 2 Diabetes Mellitus (Case Control Study). Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 11(2), 83–91.
  22. Hidayah. (2012). Kesalahan-kesalahan Pola Makan Pemicu Seabrek Penyakit Mematikan.Jogjakarta :BukuBiru
  23. Halim, Chintya. (2017). Pengaruh Perilaku Merokok terhadap Kadar Glukosa Darah: Tinjauan Jumlah Batang Rokok yang Dihisap Pada Pria Perokok Bersuku Tionghoa Indonesia. Diakses melalui https://repository.usd.ac.id
  24. IDF. (2021). International Diabetes Federation. In Diabetes Research and Clinical Practice (Vol. 102, Issue 2). https://doi.org/10.1016/j.diabres.2013.10.013
  25. IDF. (2013). Diabetes Atlas, Sixth Edition. Retrieved from International Diabetes Federation: www.eatlas.idf.org.com.
  26. Irawan, Dedi.(2010). Prevalensi dan faktor resiko kejadian diabetes mellitus tipe 2 di daerah urban Indonesia (Analisa data sekunder Riskesdas @007). Thesis Universitas Indonesia.
  27. Kemenkes RI. (2010). Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
  28. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2013). Diabetes melitus penyebab kematian nomor 6 di dunia: kemenkes tawarkan solusi cerdik melalui Posbindu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. P4-5
  29. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktrat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat.
  30. Kemenkes RI. (2014). Hipertensi. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementrian kesehatan RI.; (Hipertensi):1-7
  31. Kementerian Kesehatan RI .(2016). Pedoman Umum Pencegahan dan Pengendalian DM Tipe 2. 1sedn. Jakarta : Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
  32. Kementerian Kesehatan Repubelik Indonesia. (2018). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2018
  33. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  34. Khadziyatul Fildah Rusdina.(2017).Hubungan merokok dengan kejadian toleransi glukosa terganggu di Indonesia tahun 2013.Skripsi. FK UIN syarif Hidayatulah
  35. Lorita Doru.(2023). Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Birobuli Kota Palu. JURNAL Kolaboratif Sains. Volume 6.2
  36. Lemesshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J&Lwanga, S.K.(1997). Besar sample dalam penelitian kesehatan. Jogjakarta : Gajahmada University Press
  37. Lia Amalia.(2022). Hubungan Overweight Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Utara. Jambura Journal of Epidemiology
  38. Masi, Gresty N. M., and Ns Mulyadi. (2017). Hubungan Pola Aktivitas Fisik an Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado.Jurnal Keperawatan5(1)
  39. Musyayadah Ramadhan.(2017). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Mellitus di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Rumah Sakit Unhas. Skripsi. Fakultas Kesehatan. Masyarakat
  40. Misnadierly. (2007). Obesitas Sebagai Faktor Resiko Berbagai penyakit. Jakarta: Pustaka Obor Populer
  41. Maynardo Innocencio Aethelstone.(2017). Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terkait Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Remaja Di Kecamatan Gedongtengen Yogyakarta.Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma
  42. Nabil. (2012). Panduan Hidup Sehat Mencegah dan Mengobati Diabetes Mellitus. Yogyakarta: Solusi Distribusi
  43. Notoadmodjo. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
  44. Nurwijayanti. (2018).Pola Makan,Kebiasaan Sarapan dan Status Gizi Berhubungan Dengan Prestasi Belajar Siswa SMK di Kota Kediri. J Care.;6(1):54–63
  45. Nasekhah Et Al.(2016). Hubungan Kelelahan Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Persadia Salatiga.Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang
  46. Oktaviani Wati. (2011). Hubungan Pola Makan dengan Gastritis Pada Mahasiswa S.1 Keperawatan Program A Fikes UPN Veteran. Jakarta : Skripsi, FKIK UPN Veteran
  47. Oktarida Syam, Avina,., dkk. (2014). Hubungan Kondisi Stres Dengan Kejadian DM Pada Anggota Polri Di Polresta Bandar Lampung. Jurnal Keperawatan x(2)1907-0357
  48. Paulus, (2012). Gambaran Tingkat Pengetahuan Faktor Risiko Diabetes Melitus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Skripsi, Sarjana Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok
  49. PERKENI. (2021). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2021. Endokrinologi Indonesia, vol. 47, no. 1, pp. 1-52, 2021.
  50. Pratiwi, P. D., I. G. A. D. Sarihati, dan I. G. A. A. P. Swastini. (2021). Gambaran Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita Hipertensi di Puskesmas II Mendoyo. Jurnal Kesehatan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Denpasar, 10(1), 75–82
  51. Patien, S. (2016). Diabetes Melitus (Kencing Manis). Hospitals Authority: Departemen Kedokteran dan Terapi.
  52. Purwati, S. (2010). Perencanaan Menu untuk Penderita Kegemukan. Jakarta: PT. Penebar Swadaya
  53. Puput Puspitawati. (2016). Kajian Ketepatan Pemilihan dan Dosis Obat Antihipertensi Pada Penderita Hipertensi. J Farm.;1:1–22
  54. Potter, A & Perry, A. (2014). Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses, dan praktik, vol.2, edisi keempat, EGC, Jakarta
  55. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia .(2012).Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan,
  56. Rumiyati. (2008). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Lima Wilayah DKI Jakarta Tahun 2006. Tesis. Depok: FKMUI
  57. Restyana N.R. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. Artikel. Medical Faculty. Lampung University
  58. Ronika Sipayung.(2018). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Perempuan Usia Lanjut Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2017. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran, dan Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 1
  59. Rahma, N.(2013). Hubungan Antara Pola Makan Dan Stres Dengan Kejadian Penyakit Gastritis Di Rumah Sakit Umum Massenrempulu Enrekang. Jurnal STIKES NaniH asanudin.Vol 1 No. 6
  60. Susilawati dan Rahmawati, R. (2021).Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2019, ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 6(1), hal. 15–22. doi: 10.22236/arkesmas.v6i1.5829
  61. Shinta Nuur Affisa.(2018). Faktor- Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Laki-Laki Di Kelurahan Demangan Kota Madiun.
  62. Suryanti.(2021). Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makasar. Jurnal Promotif Preventif. Vol. 4 No. 1
  63. Sudarsono NC. (2015). Indikator Keberhasilan Pengelolaan Aktivitas Fisik Pada Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2. EJKI, Vol 3 (1): 70-76
  64. Soegondo, S., (2011). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini dalam: Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., Editor. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu bagi dokter maupun edukator diabetes. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  65. Soewondo,P., dan Pramono, A.L.(2011). Prevalence, craracteristic and predictors of pre diabetes mellitus in Indonesia . Vol20.no.4
  66. Sulistyoningsih. H. (2012). Ilmu Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta: Graha Ilmu
  67. Sheps, SG. (2005). Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. PT Intisari Mediatama. Jakarta. 26,158
  68. Sarasaty, R. F., (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Kelompok Lanjut Usia Di Kelurahan Sawah Baru Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan Tahun 2011
  69. Timah, Stefanus. (2019). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Islam Sitty Maryam Kecamatan Tuminting Kota Manado. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis14(3):209–13.
  70. Ugahari, L. E., Mewo, Y. M., & Kaligis, S. H. M. (2016). Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Pekerja Kantor. Jurnal E-Biomedik, 4(2), 1–6
  71. Usman, J., D. Rahman, and N. Sulaiman. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Pada Pasien Di RSUD Haji Makassar. Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat 2(1):16–22
  72. Venkatachhalam, J.Rajesh, M.Singsh, et al. (2012).Smoking and diabetes.: A case control study in a Rural Area Of Kancheepuram Ditrict of Tamil Nadu. IOSR J. Dent. Med. Sci. JDMS Vol. 3.8-21
  73. WHO. (2000). Obesity: Preventing and managing the global epidemic. Report of a WHO Consultation. Geneva: World Health Organization
  74. World Health Organization. (2004). Appropriate body mass index for Asian populations: Report of a WHO Expert Consultation. Geneva: World Health Organization
  75. World Health Organization. (2023). Obesity and overweight. Fact sheets. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
  76. WHO.(2003). Adherence To Long-Term Therapies, WHO Library Cataloguing, Switzerland
  77. Wan Rizky Chairunnisa .(2020). Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kota Medan Tahun 2020. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
  78. Widayatun, Tri. R. (2018). Ilmu Prilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto Walls, A. C., Park, Y. J., Tortorici, M. A., Wall, A., Mcguire, A. T. & Veesler, D. (2020). Structure, Function, and Antigenicity of the SARS-CoV-2 Spike Glycoprotein. Cell, 181, 281-292.e6
  79. Xi-tao Xie, Liu,Q, Jie Wu, Makoto W. (2009) Impact of cigarette smoking in type 2 diabetes development. 30 (6). 784–787
  80. Yohana Alpionita.(2017). pengaruh perilkau merokok terhadap kadar gula drah: ditinjau lamanya merokok pada perokok pria Ras kulit hitam di Papua Indonesia.Skripsi. Universitas Sanata Dharma

Open Access Copyright (c) 2025 JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy		Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees		Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)