Identification Of Development In Babies Under Five Years (Toddlers)
Jumlah balita di Indonesia mencapai sekitar 31.8 juta jiwa pada tahun 2022 hal ini menjadikan tumbuh kembang balita sangat penting untuk diperhatikan karena menyangkut kualitas estafet generasi penerus bangsa. Menurut Dinas Kesehatan sebesar 85.779 (62,02%) anak usia prasekolah mengalami gangguan perkembangan. Data Riskesdas angka prevelansi stunded (hambatan pertumbuhan) pada balita di Nusa Tenggara Barat adalah sebesar 24,5 %. Data yang didapat dari Dinas kesehatan Kota Mataram pada tahun 2013 terdapat sebanyak 1.136 balita yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat 12,6% anak mengalami keterlambatan motorik halus.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan pada balita.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Desain penelitian yang di gunakan yaitu simple random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita sejumlah 95 anak balita.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita berjenis kelamin laki-laki 50 (53%), sebagian ibu berpendidikan junior high school 50 (52%) serta sebagian balita memiliki perkembangan sesuai 63 (66%).
Kesimpulan : Bahwa sebagian besar perkembangan pada balita adalah normal yaitu sesuai yang diperiksa menggunakan KPSP.
Saran : Diharapkan untuk ibu-ibu yang memiliki anak usia balita diharapkan mengunjungi puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya untuk dapat memantau perembangan anak dengan menggunaan KPSP yang dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan.
Kata Kunci : Balita, Perkembangan
ABSTRACT
The number of toddlers in Indonesia will reach around 31.8 million in 2022, making toddler growth and development very important to pay attention to because it concerns the quality of the next generation of the nation. According to the Health Office, 85,779 (62.02%) preschool children experience developmental disorders. Riskesdas data shows the prevalence of stunted (growth disorders) in toddlers in West Nusa Tenggara is 24.5%. Data obtained from the Mataram City Health Office in 2013 showed that 1,136 toddlers experienced growth and development disorders. West Nusa Tenggara (NTB) recorded 12.6% of children experiencing fine motor delays.
Objective: This study aims to identify development in toddlers.
Method: This study uses a descriptive quantitative research method. The research design used is simple random sampling. The population in this study were mothers who had 95 toddlers.
Results: The results of the study showed that most toddlers were male 50 (53%), some mothers had junior high school education 50 (52%) and some toddlers had appropriate development 63 (66%).
Conclusion: That most of the development in toddlers is normal, namely according to what was examined using KPSP.
Suggestion: It is hoped that mothers who have toddlers will visit community health centers or other health facilities to be able to monitor their children's development using the KPSP carried out by midwives or health workers.
Keywords : Toddler, Development
Keywords : Development, toddler
- Alfarizi, M. (2015) Hubungan status gizi dengan perkembangan balita usia 3-4 tahun pada 21 Posyandu di Kota Palembang. Jurnal Syifa’ Medikavol 6 No 1
- Anjarwati, B., & Widyaningsih, T. S. (2021). Penerapan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (Kpsp) Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Selama Masa Pandemi. Proceeding Widya Husada Nursing Conference
- Arikunto,S . (2010) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta. Rineka Cipta
- Aticeh dkk. (2015). Pengetahuan Kader Meningkatkan Motivasi Dalam Melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jurnal Ilmu dan Reknologi Kesehatan.71-76
- Depkes RI. (2010). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi DiniTumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
- Dewi, R.C., Oktiawati, A., & Saputri, L. . (2015). Teori Konsep dan Tumbuh Kembang : Bayi, Toodler, Anak dan Usia Remaja. Nuha Medika.
- E Yunita, D. L. (2019). Hubungan Pemberian Stimulasi Dini Dengan Perkembangan Motorik Pada Balita Di Desa Tanjung Berulak Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Tambusai, 1-8.
- Fatmawat, N. (2023). Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Prasekolah. Purbalingga, Jawa Barat, Indonesia: CV. Eureka Media Aksara.
- Hurlock, E. B. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
- Karina K danTatang. (n.d.). Aplikasi pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan metode Kuesioner PRA Skrining Perkembangan (KPSP) berbasis android pada Rumah Bersalin Rhaudatunnadya. 2018, 3(1), 15–20.
- Mansur, A. R. (2019). Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah. Andalas University Press.
- Marmi, K. R. (2015). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Pustaka Belajar.
- Oktiawati, A. dkk. (2017). Teori dan Konsep Keperawatan Pediatrik. CV. Trans Info Media.
- RI, D. (2010). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Indonesia.
- Sari, E. &. (2021). Analisis Deteksi Dini Tumbuh Kembang Pada Balita Dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Jurnal ’Aisyiyah Medika, 334–342. doi:10.36729
- Saptarini, I., Rizkianti, A., Arfines, P. P., Suparmi, & Maisya, I. B. (2021). Associations between Parental Depression and Early Childhood Development in Indonesia: A Cross-sectional Study. Journal of Preventive Medicine and Public Health, 54(6), 451–460. https://doi.org/https://doi.org/10.3961/jpmph. 21.158)
- Soetjiningsih, &. R. (2017). Tumbuh Kembang Anak . Jakarta: EGC.
- Sugeng, H. (2019). Gambaran Tumbuh Kembang Anak pada Periode Emas Usia 0-24 Bulan di Posyandu Wilayah Kecamatan Jatinangor. Jurnal Sistem Kesehatan, 4(3). https://doi.org/https://doi.org/10.24198/jsk.v4i 3.21240
- Warsito, O., Khomsan, A., Hernawati, N., & Anwar, F. (2012). Relationship between nutritional status, psychosocial stimulation, and cognitive development in preschool children in Indonesia. Nutrition Research and Practice, 6(5), 451–457
- Wong, D.L. at all. (2009). Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M., & Schwartz, P.Buku ajar keperawatan pediatrik (6th ed).Jakarta: EGC.
- Wulandari. (2009). Hubungan pola asuh Asah dan Asih dengan Tumbuh Kembang Anak Balita 1-3 Tahun. The Indonesian Journal of Public Health.