Analysis Of Factors Affecting Stunting In Toddlers
Latar Belakang: Stunting pada balita memerlukan perhatian khusus karena menghambat perkembangan fisik dan mental anak, yang secara tidak langsung terkait dengan risiko penyakit dan kematian.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi insidensi stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Klenang, Kabupaten Probolinggo.
Metode: Studi ini menggunakan desain kasus-kontrol kuantitatif. Variabel independen meliputi faktor individu (Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), riwayat ASI eksklusif, penyakit menular pada balita, status imunisasi), faktor ibu (status gizi ibu, usia ibu saat hamil, paritas, jarak kelahiran), dan faktor lingkungan (sumber air bersih, akses ke toilet). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah insidensi stunting. Populasi penelitian meliputi 359 ibu dan balita di wilayah kerja Puskesmas Cakar, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional random sampling, menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Analisis menggunakan uji regresi logistik.
Hasil: Sebagian besar balita dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) mengalami stunting, 44 (52,4%). 71 (84,5%) di antaranya diberikan ASI eksklusif. 83 (98,8%) balita stunting tidak menderita penyakit menular. 73 (86,9%) balita stunting telah mendapatkan imunisasi lengkap. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (nilai P 0,000 < 0,05), pemberian ASI eksklusif (nilai P 0,017 < 0,05), dan status imunisasi (nilai P 0,046 < 0,05) secara signifikan mempengaruhi stunting. Status penyakit menular (P-value 0,556 < 0,05) tidak mempengaruhi stunting.
Kesimpulan: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan faktor dominan yang mempengaruhi stunting akibat asupan nutrisi yang tidak memadai selama kehamilan dan riwayat berat badan lahir rendah.
Saran: Tenaga kesehatan harus meningkatkan pendidikan dan konseling bagi ibu hamil, ibu balita, dan calon orang tua tentang stunting, gizi, pengasuhan anak, dan pencegahan penyakit menular, melalui posyandu terpadu, kader kesehatan, dan media digital.
Kata kunci: Faktor ibu, faktor individu, faktor lingkungan, stunting
ABSTRACT
Background: Toddler stunting requires special attention because it inhibits the physical and mental development of children which will indirectly be related to the risk of illness and death.
Objective: The purpose of the study: to analyze the factors that influence the incidence of stunting in toddlers in the working area of the Klenang Health Center, Probolinggo Regency.
Method: This study used a quantitative case-control design. The independent variables were individual factors (LBW, history of exclusive breastfeeding, toddler infectious diseases, immunization status), maternal factors (maternal nutritional status, maternal age during pregnancy, parity, birth spacing), and environmental factors (source of clean water, access to toilets). The dependent variable in this study was the incidence of stunting. The population was all 359 mothers and toddlers in the Cakar Community Health Center work area, Banyuanyar District, Probolinggo Regency. Proportional random sampling was used, with a questionnaire as the instrument. Analysis used a logistic regression test.
Results: The majority of toddlers with LBW experienced stunting, 44 (52.4%). 71 (84.5%) were exclusively breastfed. 83 (98.8%) of the stunted toddlers did not have infectious diseases. 73 (86.9%) of the stunted toddlers had complete immunizations. Low birth weight (LBW) (P-value 0.000 < 0.05), exclusive breastfeeding (P-value 0.017 < 0.05), and immunization status (P-value 0.046 < 0.05) significantly affected stunting. Infectious disease status (P-value 0.556 < 0.05) did not influence stunting.
Conclusion: Low birth weight (LBW) is the most dominant factor influencing stunting due to inadequate nutritional intake during pregnancy and a history of low birth weight.
Suggestion: Health workers should increase education and counseling for pregnant women, mothers of toddlers, and expectant parents about stunting, nutrition, parenting, and infectious disease prevention, through integrated health posts (Posyandu), health cadres, and digital media.
Keywords: Environmental factors, individual factors, maternal factors, stunting
- Adyas, A., Dika, & Karbito. (2019). BBLR diprediksi Faktor Utama Kejadian Stunting di Provinsi Lampung: Warning untuk Ibu Bekerja dan Penerapan Pola Asuh. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 11(4), 325–335.
- Adzura, M., Fathmawati, & Yulia. (2021). Hubungan Sanitasi, Air Bersih dan Mencuci Tangan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 21(1), 79–89. https://doi.org/10.32382/SULOLIPU.V21I1.2098
- Albayani, M. I., Ahmad Dedi Mardani, R., & Arifin, Z. (2020). Hubungan Berat Badan Lahir Bayi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 8(1), 42–46. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2599742&val=24461&title=Hubungan Berat Badan Lahir Bayi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungsari Kabupaten Lombok Barat
- Cahyani, R., Abidin, U. W., & Liliandriani, A. (2019). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mapilli Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. Journal Peqguruang, 1(1), 10–15. https://doi.org/10.35329/JP.V1I1.610
- Fitriani, L., & Ofan, H. (2021). Umur dan Paritas Berhubungan dengan Stunting pada Anak 0-59 Bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat (J-KESMAS), 7(2), 148–153.
- Kalsum, U., & Islakhiyah, I. (2022). Status Gizi Prahamil Ibu sebagai Faktor Dominan Kejadian Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di Kabupaten Kerinci. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 12(2), 437–450. http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/view/159
- Kemenkes, R. I. (2018). Riset Kesehatan Dasar 2018.
- Khairani, N., & Effendi, S. U. (2020). Analisis Kejadian Stunting pada Balita Ditinjau dari Status Imunisasi Dasar dan Riwayat Penyakit Infeksi. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), 228–234. https://doi.org/10.31004/PREPOTIF.V4I2.1030
- Nisa, S. K., Lustiyati, E. D., & Fitriani, A. (2021). Sanitasi Penyediaan Air Bersih dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(1), 17–25. https://doi.org/10.15294/JPPKMI.V2I1.47243
- Novayanti, L. H., Armini, N. W., & Mauliku, J. (2021). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Umur 12-59 Bulan di Puskesmas Banjar I Tahun 2021. Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery), 9(2), 132–139. https://doi.org/10.33992/JIK.V9I2.1413
- Nurhidayati, T., Rosiana, H., & Rozikhan. (2020). Usia Ibu Saat Hamil Dan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-3 Tahun. Midwifery Care Journal, 1(5), 122–126.
- Paraneetharan. (2022, November 23). Pekan ASI Sedunia. Islamic medical association and network of Indonesia. https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0,5&q=Paraneetharan.+(2022).+Pekan+ASI+Sedunia.+Islamic+medical+association+and+network+of+Indonesia.+23+November+2022.+URL+:+https://imani-prokami.or.id/pekan-asi-sedunia/
- Permadi, A. R., & Arini, S. Y. (2023). Faktor risiko stunting pada balita (0-5 tahun) dengan riwayat BBLR di Desa Mayangrejo Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 3270–3276. https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%252C5&q=Permadi%252C+A.+R.%252C+%2526+Arini%252C+S.+Y.+%25282023%2529.+Faktor+risiko+stunting+pada+balita+%25280-5+tahun%2529+dengan+riwayat+BBLR+di+Desa+Mayangrejo+Kabupaten+Bojonegoro.+Jurnal+Kesehatan+Tambusai%252C+4%25283%252
- Purnamasari, M., & Rahmawati, T. (2021). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 24-59 Bulan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 290–299. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.490
- Pusmaika, R., Novfrida, Y., Juliana Simatupang, E., Djami, M. E., Sumiyati, I., & Kebidanan Bina Husada Tangerang, A. (2022). Hubungan Usia Ibu Saat Hamil dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Tangerang. Indonesian Health Issue, 1(1), 49–56. https://doi.org/10.47134/INHIS.V1I1.11
- Putri, A. A., & Salsabila, S. (2023). Dampak Penyakit KEK pada Ibu Hamil. Jurnal Kreativitas Ilmiah Mahasiswa, 1(3), 246–253.
- Rustam, E., Rahayu, A., Surasno, D. M., & B. Toduho, N. (2023). Analisis Intervensi Sensitif dan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Soasio Kota Tidore Kepulauan Tahun 2022. JURNAL BIOSAINSTEK, 5(2), 71–77. https://doi.org/10.52046/BIOSAINSTEK.V5I2.1648
- Sr. Anita Sampe SJMJ, Toban, R. C., & Madi, M. A. (2020). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 448–455. https://doi.org/10.35816/JISKH.V11I1.314
- Subroto, T., Novikasari, L., & Setiawati, S. (2021). Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-59 Bulan. Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(2), 200–206. https://doi.org/10.33024/JKM.V7I2.4140
- Sumartini, E. (2022). Studi Literatur : Riwayat Penyakit Infeksi Dan Stunting Pada Balita. Jurnal Kesehatan Mahardika, 9(1), 55–62. https://doi.org/10.54867/JKM.V9I1.101
- Susilawati, E., Yanti, & Helina, S. (2022). Bidan, ASI Eksklusif, Dan Stunting: Peran Bidan Sebagai Garda Terdepan Pendukung Keberhasilan ASI Eksklusif Pada Ibu Menyusui Sebagai Langkah Pencegahan Stunting. Taman Karya.
- Sutriyawan, A., Kurniawati, R. D., Rahayu, S., & Habibi, J. (2020). Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Balita: Studi Retrospektif. Journal Of Midwifery, 8(2), 1–9. https://doi.org/10.37676/JM.V8I2.1197
- Trisutrisno, I., Anggereni, K., Indryani, & Nurdin, I. (2024). Penerapan Program Stunting di Indonesia: Narrative Review. Jurnal Suara Kesehatan, 10(2), 51–64.
- Trisyani, K., Fara, Y. D., Mayasari. Ade Tyas, & Abdullah. (2020). Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting. Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH), 1(3), 189–197.
- Unicef. (2022). Pekan Menyusui Sedunia: UNICEF dan WHO serukan dukungan yang lebih besar terhadap pemberian ASI di Indonesia seiring penurunan tingkat menyusui selama pandemi COVID-19. https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Unicef%2C+2022.+Pekan+Menyusui+Sedunia.+Diakses%3Awww.unicef.org%2F+indonesia%2Fid%2F+press-releases%2Fpekan-menyusui-sedunia+tanggal+22+November+2022.&btnG=
- Wahyuni, I. (2020). Analisis Faktor Masalah Pertumbuhan: Status Gizi, Stunting pada Anak Usia < 5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam, 8(1), 51–70. https://doi.org/10.36998/JKMM.V8I1.82
- Wijayanti, F., Pramulya S, I., & Saparwati, M. (2020). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-60 Bulan. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 35–41. https://doi.org/10.34035/JK.V12I1.545
- Wulandari, A., & Kurniawati, H. F. (2023). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stunting: Studi Kasus pada Puskesmas di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Buletin Ilmu Kebidanan Dan Keperawatan (BIKK), 2(01), 51–58. https://doi.org/10.56741/bikk.v2i01.180
- Zuhrotunida, Sriyanah, N., Wulansari, M., Kartadarma, S., & Indriani, R. (2024). Hubungan Status Imunisasi dan Sikap Responsive Feeding Terhadap Kejadian Stunting. Ensiklopedia of Journal, 6(2), 344–352. https://doi.org/10.33559/EOJ.V6I3.2224