Factors Influencing The Implementation Of “Isi Piringku” Complementary Feeding For Infants Aged 6–23 Months In The Prevention Of Stunting

Nur Aliah* -  Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon, Indonesia
Erni Ratna Suminar -  Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon, Indonesia
Nisa Rizki Nurfita -  Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon, Indonesia
Siti Nurani -  Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon, Indonesia
Zahra Fadila -  Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon, Indonesia

 

Latar Belakang: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standar. Stunting disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis. Pemberian MPASI isi piringku pada bayi 6-23 bulan dapat menjadi jalan keluar untuk mengatasi stunting jika diaplikasikan sesuai dengan pedoman yang benar. 

Tujuan penelitian: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi dalam pemberian MPASI isi piringku pada bayi 6-23 bulan. 

Metode penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional dan pengambilan sampel dengan accidental sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi 6-23 bulan di Wilayah Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon sebanyak 346 orang, dengan jumlah sampel 114 orang.

Hasil analisis data dengan uji chi square didapatkan hasil terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, jumlah anak, pendapatan keluarga dan media informasi dengan pemberian MPASI isi piringku. p-value pengetahuan (0,000), jumlah anak (0,008), pendapatan keluarga (0,000) dan media informasi (0,000).

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian MPASI sesuai pedoman isi piringku pada ibu dengan bayi usia 6–23 bulan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jumlah anak (paritas), pendapatan keluarga, paparan media informasi, serta pengetahuan ibu. 

Saran: Diharapkan agar tenaga kesehatan dan kader posyandu meningkatkan edukasi gizi kepada ibu melalui penyuluhan maupun media informasi yang mudah dipahami. 

 

Kata Kunci : Faktor-Faktor; MPASI; Isi Piringku; Bayi; Stunting. 

 

ABSTRACT

 

Background: Stunting is a growth and developmental disorder in children caused by chronic malnutrition and recurrent infections, characterized by a child’s length or height being below the standard. Stunting occurs due to prolonged inadequate nutritional intake resulting from the provision of food that does not meet nutritional requirements. It has the potential to hinder brain development, with long-term consequences such as cognitive delays, low learning capacity, and an increased risk of chronic diseases. The implementation of complementary feeding based on the “Isi Piringku” guidelines for infants aged 6–23 months can serve as an effective strategy to prevent stunting when applied appropriately.

The objective of this study is to identify the factors that influence the implementation of complementary feeding based on the “Isi Piringku” guidelines among mothers with infants aged 6–23 months.

The research employed a correlational analytic method with a cross-sectional approach, and the sampling technique used was accidental sampling. The study population consisted of all mothers with infants aged 6–23 months in the Harjamukti District, Cirebon City, totaling 346 individuals, with a sample size of 114 respondents.

The results of data analysis using the Chi-square test showed a significant relationship between knowledge, number of children, family income, and information media with the practice of complementary feeding based on the “Isi Piringku” guidelines. The p-values were as follows: knowledge (0.000), number of children (0.008), family income (0.000), and information media (0.000).

Conclusion: The results of the study indicate that the implementation of complementary feeding in accordance with the “Isi Piringku” (My Plate) guidelines among mothers with infants aged 6–23 months is influenced by several factors, including the number of children (parity), family income, exposure to information media, and maternal knowledge.

Suggestion: It is recommended that healthcare workers and posyandu (community health post) cadres enhance nutrition education for mothers through counseling sessions and easily understandable information media.

 

Keyword : Factors; MPASI; Isi Piringku; Baby; Stunting.

Keywords : Factor; MPASI; Isi Piringku; Baby; Stunting.

  1. Aisyah, N. A., et al. (2023). Efektivitas Isi Piringku Sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan Gizi Pada Anak. Retrieved from https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/jikm/article/view/4878
  2. Aliah, N., et al. (2024). Knowledge of balanced nutrition and nutritional status of pregnant women in efforts to prevent stunting. Retrieved from https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/view/17183
  3. Alliyah, P. A. (2024). Edukasi makanan pendamping ASI tepat untuk cegah stunting pada balita. Retrieved from https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JARAS/article/view/21145
  4. Aprillia, Y. T., et al. (2020). Pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI). Retrieved from https://pdfs.semanticscholar.org/28e3/40eef33c510ae5dd9f43468d49970f8551c0.pdf
  5. Badan Pusat Statistik Kota Cirebon. (2023). Jumlah balita stunting menurut kecamatan di Kota Cirebon. Retrieved from https://cirebonkota.bps.go.id/id/statistics-table/1/NzQwOCMx/jumlah-balita-stunting-menurut-kecamatan-di-kota-cirebon--orang---2023.html
  6. Bangun, R., et al. (2023). Hubungan pengetahuan dan tingkat pendapatan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) pada ibu baduta di Kelurahan Purnama wilayah kerja Puskesmas Purnama. Retrieved from https://repository.universitaspahlawan.ac.id/4108/1/9.%20Hubungan%20Pengetahuan%20Dan%20Tingkat%20Pendapatan%20Dengan%20Pemberian%20Makanan%20Pendamping%20Asi%20%28Mpasi%29%20Pada%20Ibu%20Baduta%20Di%20Kelurahan%20Purnama%20Wilayah%20Kerja%20Puskesmas%20Purnama.pdf
  7. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2022). Pentingnya MPASI bergizi bantu anak cegah stunting. Retrieved from https://www.bkkbn.go.id/berita-pentingnya-mpasi-bergizi-bantu-anak-cegah-stunting
  8. Fajar, O. H., et al. (2025). The Relationship Between the Level of Knowledge and Attitude of Toddler Mothers About Complementary Foods (MP-ASI) "Isi Piringku" (My Plate) and Stunting Prevention Measures in Toddlers in the Limboto Community Health Center Work Area, Gorontalo Regency. Retrieved from https://www.jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/JKS/article/view/8321
  9. Geovani, F. (2021). Hubungan pengetahuan isi piringku dengan status gizi di SD Swasta Patria Al–Ittihadiyah Percut Sei Tuan. Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. Retrieved from http://repository.uinsu.ac.id/13460
  10. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH). (2014). Peraturan Menteri Kesehatan No. 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang. Retrieved from https://jdih.baliprov.go.id/produk-hukum/peraturan/abstrak/
  11. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Isi piringku kini kaya protein hewani untuk cegah stunting. Retrieved from https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting
  12. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Mencegah stunting. Retrieved from https://promkes.kemkes.go.id/gejala-stunting-yang-harus-diwapadai
  13. Khasanah, L. (2022). Analisis determinan kejadian stunting di Kabupaten Cirebon. Retrieved from https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/9657/
  14. Manoppo, M. W. (2023). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI pada anak usia 6–24 bulan. Retrieved from file:///C:/1.%20Pekerjaan/PDP%202025/Laporan/Artikel%20yg%20relevan/945-13-4906-1-10-20231029.pdf
  15. Mohammad, M. I., Hermanda, A. M., Karmanto, B., & Khasanah, L. (2023). Mapping the distribution of prevalence and risk factors for stunting using the Cirebon City Geographic Information System: Data report. Health Information: Jurnal Penelitian, 15(3), e925. Retrieved from https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp/article/view/925
  16. Notoatmodjo, S. (2018). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  17. P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Stunting, ancaman generasi masa depan Indonesia. Retrieved from https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-diabetes-melitus-dan-gangguan-metabolik
  18. Rangga, P., et al. (2024). Edukasi Pedoman Makan “Isi Piringku” untuk Gizi Seimbang pada Balita. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/394476938_Edukasi_Pedoman_Makan_Isi_Piringku_untuk_Gizi_Seimbang_pada_Balita
  19. Tsega, T. D., et al. (2024). The effect of parity on time to initiate complementary feeding (Awi Zone, Northwest Ethiopia). Retrieved from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10936086/
  20. Utama, L. J., Sembiring, A. C., Nur, A., & Gz, S. (2021). Konsep dasar ekonomi pangan dan gizi.

Open Access Copyright (c) 2025 JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)