Faktor Biologi Dan Lingkungan Terhadap Disfungsi Seksual Wanita

Fitri Sofiatin* -  UNIVERSITAS LAMPUNG, Indonesia
Sutyarso Sutyarso -  Bagian Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Indonesia
Susianti Susianti -  Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Indonesia

ABSTRAK

 

Latarbelakang:Disfungsi seksual diperkirakan mempengaruhi 22-43% wanita di seluruh dunia. Faktor yang berkontribusi adalah faktor biologi dan lingkungan. Faktor penentu biologi meliputi usia, status menopause yaitu lama mengalami menopause dan usia menarche. Faktor lingkungan yang berkaitan yaitu paritas, usia pasangan (suami), tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan wanita, lama hubungan pernikahan, riwayat medis, penggunaan obat-obatan dan penggunaan kontrasepsi. Sehingga perlu diketahui apakah terdapat hubungan antara faktor biologi dan lingkungan khususnya di Kota Bandar Lampung.

Metode: Penelitian observasional non-eksperimental yang menggunakan rancangancross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung selama satu bulan dimulai sejak dikeluarkannya izin dari komite etik penelitian. Data disfungsi seksual didapatkan dari kuesioner Female Sexual Function Index (FSFI) dan kuesioner terkait karakteristik faktor biologi dan lingkungan. Data kemudian diolah dan dianalisis menggunakan program statistic dengan uji Chi Square sebagai analisis bivariat.

Hasil: Angka disfungsi seksual pada wanita sebanyak 102 (46,6%) responden.Terdapat hubungan antara usia responden, usia pasangan/suami responden dan lama pernikahan responden terhadap kejadian disfungsi seksual (p<0,05 dengan OR 1,488; 1,415; dan 1,428).

Simpulan:Terdapat hubungan antara faktor biologis yaitu usia ibu serta factor lingkungan seperti usia pasangan/suami dan lama pernikahan dengan disfungsi seksual pada wanita.

Saran: Pengambilan data seperti riwayat medis dapat dilakukan dengan spesifik dengan pemeriksaan medis yang mendukung, responden penelitian tidak mengetahui secara pasti riwayat medis karena tidak melakukan pemeriksaan secara rutin.

 

Kata kunci:Faktor Biologi, DisfungsiSeksual, FaktorLingkungan, Wanita

 

  1. DAFTAR PUSTAKAja
  2. Balon R. Burden of sexual dysfunction. J Sex Marital
  3. Ther I. 2016;0715(January):0–13.
  4. American Psychiatric Association. DSM-5 Diagnostic
  5. and statistical manual of mental disorders.
  6. Texas: Psychiatric Publishing; 2013.
  7. Mccabe MP, Sharlip ID, Lewis R, Atalla E, Balon R,
  8. Fisher AD, et al. Risk Factors for Sexual
  9. Dysfunction Among Women and Men : A
  10. Consensus Statement From the Fourth
  11. International Consultation on Sexual
  12. Medicine 2015. J Sex Med [Internet].
  13. ;13(2):153–67.
  14. Badan Pusat Stastik. Data Kependudukan Kota
  15. Bandar Lampung 2011-2015. Bandar
  16. Lampung; 2015.
  17. Maaita ME, Khreisat BM, Tasso OA, Otom NN,
  18. Aljaafreh BM, Abuassaf GM. Prevalence and
  19. associated risk factors of female sexual
  20. dysfunction among Jordanian women. J Fam
  21. Med Prim Care. 2018;0(0):1–5.
  22. Mernone L, Fiacco S, Ehlert U, Gordon JL.
  23. Psychobiological Factors of Sexual
  24. Functioning in Aging Women – Findings From
  25. the Women 40 + Healthy Aging Study. Front
  26. Psychol. 2019;10(March):1–13.
  27. Kingsberg SA, Althof S, Simon JA, Bradford A, Bitzer
  28. J, Carvalho J, et al. Female Sexual
  29. Dysfunction — Medical and Psychological
  30. Treatments , Committee 14 Overview of
  31. Assessment. J Sex Med [Internet].
  32. ;14(12):1463–91. Available from:
  33. https://doi.org/10.1016/j.jsxm.2017.05.018
  34. Küçükdurmaz F, Efe E, Malkoç Ö, Kolus E, Amasyalı
  35. AS, Resim S. Prevalence and correlates of
  36. female sexual dysfunction among Turkish
  37. pregnant women. Turk J Urol. 2016;42(3):178–
  38. Jaafarpour M, Khani A, Khajavikhan J & Suhrabi Z.
  39. Female Sexual Dysfunction : Prevalence and
  40. Risk Factors. Journal of Clinical and Diagnostic
  41. Research. 2013. 7(12): 2877–2880.
  42. Diehl A, Lopes R, Laranjeira R. Female sexual
  43. dysfunction in patients with sub- stance-related
  44. disorders. Clinics. 2013;68(2):205–11.
  45. Worly B, Gopal M, Arya L. International Journal of
  46. Gynecology and Obstetrics Sexual dysfunction
  47. among women of low-income status in an
  48. urban setting. Int J Gynecol Obstet.
  49. ;111(3):241–4.
  50. Zettira Z, Nisa K. Analisis Hubungan Penggunaan
  51. Kontrasepsi Hormonal dengan Disfungsi
  52. Seksual pada Wanita Analysis of the
  53. Relationship of Hormonal Contraceptive Use in
  54. Women with Sexual Dysfunction. Majority.
  55. ;4(7):103–8.
  56. Ramadhani HS, Sutyarso, Susianti. Perbandingan
  57. Domain Disfungsi Seksual Pada Wanita
  58. Akseptor Kontrasepsi Hormonal Di Puskesmas
  59. Gisting Kabupaten Tanggamus Comparison of
  60. Domain Sexual Disfungsi On Women
  61. Hormonal Contraception Acceptor In
  62. Puskesmas Gisting Tanggamus District.
  63. Majority. 2018;7(3):62–7.

Open Access Copyright (c) 2020 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)