GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI PADA BALITA STUNTING USIA 24-59 BULAN

Neng Fitri* -  Program Pendidikan Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Didah Didah -  Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Puspa Sari -  Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Sri Astuti -  Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Sefita Aryuti Nirmala -  Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Indonesia

Supp. File(s): Instrumen Riset

ABSTRACT DESCRIPTION OF MOTHER'S KNOWLEDGE SUPPLYING ASI AND MP-ASI FOR STUNTING CHILDREN AGE 24-59 MONTHS.

 

Background: Stunting is the impaired growth and development that children experience from poor nutrition, repeated infection, and inadequate psychosocial stimulation. Stunting cause barriers to growth and development in children. One of the factors associated with stunting is food intake. National prevalence data shows that of 34 provinces in Indonesia there are 20 provinces with 100 districts with stunting prevalence above the average national prevalence. Sumedang has a stunting prevalence of 41.08% and is included in the 100 districts that have the highest stunting rate in Indonesia which is the focus of the government of 10 villages in Sumedang, including Cijeruk Village.

Purpose: This research aim to  determine the description of maternal knowledge about the history of breastfeeding and breastfeeding in stunting toddlers aged 24-59 months, in the village of Cijeruk, Pamovery District, Sumedang Regency.

Methods: This research used to descriptive method with cross sectional approach. Sampling in this study using total sampling. The sample size in this study were 56 toddlers aged 24-59 months of Stunting in Cijeruk Village. Knowledge data was divided into 2 groups, namely knowledge about breastfeeding and supplementary feeding. Data was obtained through a questionnaire filled in by the mother. Results: The results of this research is showed that the mother's knowledge about breastfeeding in stunting toddlers had good knowledge (16,0%),sufficient knowledge (75%), lack of knowledge (8,94%) the mother's knowledge about giving MPASI to stunting toddlers had good knowledge (30,35%) sufficient knowledge (60.71%) lack knowledge (8,94%). Conclusion: The mother's knowledge of breastfeeding and complementary foods in stunting toddlers has sufficient knowledge.Suggestion It is hoped that more strengthening counseling in complementary feeding of breastfeeding should emphasize more on adequate nutrition and protein intake by utilizing existing natural resources and strengthening the importance of growth and development checks and nutritional counseling for pregnant women so that postpartum provide exclusive breastfeeding for up to 6 months.  

Keywords:  Knowledge,mother, Breastfeeding, Complementary Foods, Toddler, Stunting.

 

Latar Belakang: Data prevalensi nasional menunjukan bahwa dari 34 provinsi di Indonesia terdapat 20 Provinsi 100 Kabupaten dengan prevalensi stunting di atas rata-rata prevalensi nasional. Sumedang memiliki prevalensi stunting sebesar 41,08% dan termasuk dalam 100 kabupaten yang memiliki angka stunting tertinggi di Indonesia yang menjadi fokus pemerintah 10 Desa di Sumedang,  Termasuk Desa Cijeruk sebanyak 22,2%. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak dari gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Stunting dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Salah satu faktor yang berkaitan dengan stunting adalah asupan makanan berupa pemberian ASI dan pemberian MP-ASI mulai dari menentukan,memilih,mengolah sampai dengan menyajikan menu gizi sehari-hari sesuai dengan kebutuhan dan usianya.

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk  mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian ASI dan MPASI pada balita stunting usia 24-59 bulan, di Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan pendekatan Cross sectional. Teknik Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 orang balita usia 24-59 bulan Stunting di Desa Cijeruk Yang telah memenuhi kriteria inklusi.Instrumen  Pengumpulan data menggunakan kuesioner, data dianalisis menggunakan univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data pengetahuan dibedakan menjadi 2, yaitu pengetahuan pemberian ASI dan pengetahuan pemberian MP-ASI. Data diperoleh melalui kuesioner yang diisi sendiri oleh ibu.

Hasil: bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian ASI pada balita stunting memiliki pengetahuan yang baik (16,06%)  cukup (75%)  kurang (8,94%) dan pengetahuan ibu tentang pemberian MPASI pada balita stunting memiliki pengetahuan yang baik (30,35%) cukup (60,71%) kurang (8,94%).

Kesimpulan: Pada penelitian ini pengetahuan ibu tentang pemberian ASI dan pengetahuan MP-ASI pada balita stunting mayoritas memiliki kategori pengetahuan cukup.

Saran Diharapkan lebih menguatkan konseling dalam pemberian makanan pendamping ASI harus lebih ditekankan lagi dalam asupan nutrisi dan protein yang cukup dengan mamanfaatkan sumber daya alam yang ada dan penguatan pentingnya pemeriksaan tumbuh kembang dan konseling gizi ibu hamil agar pascapersalinan memberikan ASI Ekslusif  hingga 6 bulan.

 

Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu, ASI, MPASI, Balita, Stunting.

Supplement Files

  1. Al Rahmad Ah. Pemberian Asi Dan Mp-Asi Terhadap Pertumbuhan Bayi Usia 6–24 Bulan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2017;17(1):8-14.
  2. Aridiyah Fo, Rohmawati N, Ririanty M. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Wilayah Pedesaan Dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting On Toddlers In Rural And Urban Areas). Pustaka Kesehatan. 2015;3(1):163-70.
  3. Astuti S. Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Dharmakarya. 2018;7(3):185-8.
  4. Destyana Rm, Angkasa D, Nuzrina R. Hubungan Peran Keluarga Dan Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian Asi Di Desa Tanah Merah Kabupaten Tangerang. Indonesian Journal Of Human Nutrition. 2018;5(1):41-50.
  5. Djauhari T. Gizi Dan 1000 Hpk. Saintika Medika. 2017;13(2):125-33.
  6. Hendrawati S. Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Penatalaksanaan Stunting Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatinangor. Dharmakarya. 2018;7(4):274-9.
  7. Indrawati S. Hubungan Pemberian Asi Esklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun Di Desa Karangrejek Wonosari Gunungkidul: Universitas' Aisyiyah Yogyakarta; 2017.
  8. Irianti B, Sari Ep. Karakteristik Ibu Memberikan Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Pada Bayi Usia 0–6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru Tahun 2018. Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal Of Midwifery Sciences). 2019;8(2):106-12.
  9. Kementrian Desa Pdt, Dan Imigrasi. Jakarta 2017; 2017
  10. Langi Gk, Harikedua Vt, Purba Rb, Pelanginang Ji. Asupan Zat Gizi Dan Tingkat Pendapatan Keluarga Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 3-5 Tahun. Jurnal Gizido. 2019;11(2):51-6.
  11. Maywita E. Faktor Risiko Penyebab Terjadinya Stunting Pada Balita Umur 12-59 Bulan Di Kelurahan Kampung Baru Kec. Lubuk Begalung Tahun 2015. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/Bb Medan. 2018;3(1):56-65.
  12. Ni’mah K, Nadhiroh Sr. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia. 2016;10(1):13-9.
  13. Olsa Ed, Sulastri D, Anas E. Hubungan Sikap Dan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Baru Masuk Sekolah Dasar Di Kecamanatan Nanggalo. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018;6(3):523-9
  14. S.Astuti, Susanti Ai, R.Nurparidah. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan Evie Kemala Dewi Ra, Editor2017.
  15. Sebayang W, Gultom, Destyana Yohana, Dkk. Perilaku Seksual Remaja. Yogyakarta: Deepublish; 2018.
  16. Setiawan E, Machmud R, Masrul M. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018;7(2):275-84
  17. Sumedang Bk. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang Sumedang Bps Kabupaten Sumedang 2020
  18. Sumedang Bpsk. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang Sumedang Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang; 2019.
  19. Sumedang Pk. Rkpd (Rencana Kerja Pemerintah Daerah). Sumedang 2019.
  20. Sjawie Wa, Rumayar Aa, Korompis Ge. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado. Kesmas. 2019;8(7).
  21. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Program Bantuan Pemerintah Untuk Individu,Keluarga, Dan Kelompok Tidak Mampu Menuju Bantuan Sosial Terintegrasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 2017
  22. Tristanti I, Kudus Sm. Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping Asi Bagi Bayi Umur 6-12 Bulan Ditinjau Dari Karakteristik Ibu. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan. 2018;9(1):66.
  23. Yandri Naldi As, Purnomo Ponco N. Hubungan Pengetahuan Hipotermi Dengan Perilaku Penanganan Awal Hipotermi Pada Mahasiswa Pencinta Alam Di Unswagati Dan Iain Syekh Nurjati Kota Cirebon. Jurnal Kedokteran & Kesehatan. 2018;Vol 4, No 2.
  24. Yuliati E, Dewi Dc, Editors. Gambaran Pengetahuan Ibu Dengan Balita Stunting Tentang Pemberian Makan Bagi Balita Di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu; 2019.
  25. Worang R, Sarimin S, Ismanto Ay. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Pada Balita Di Desa Taraitak Satu Kecamatan Langowan Utara Wilayah Kerja Puskesmas Walantakan. Jurnal Keperawatan. 2014;2(2).

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)