EFEKTIVITAS ASI EKSKLUSIF PADA PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI

Melati Julizar* -  STIKes Getsempena Lhoksukon, Indonesia
Muslim Muslim -  STIKes Getsempena Lhoksukon, Indonesia

ABSTRACT THE EFFECTIVENESS OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING ON INFANT GROSS MOTOR DEVELOPMENT

 

 

Background: The coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia has not reached the expected rate, which is around 80%. Exclusive breastfeeding is very important for the baby's growth and development. Babies who are exclusively breastfed and with good nutritional status have normal gross motor development. Breastfeeding exclusively supports the baby's growth, improves brain cell development, language development, and motor development of the baby because breast milk contains various nutrients that can promote growth and brain development. This study aims to analyze the effectiveness of exclusive breastfeeding on infant gross motor development in Syamtalira Aron, Aceh Utara.

Methods: This study used a comparative design with a cross sectional approach. The number of research respondents was 92 respondents, with a total sampling technique. Exclusive breastfeeding data and gross motor development were collected using a Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP).

Results: In this study, it is known that the frequency distribution of exclusive breastfeeding was 37 people (37.5%), and 55 people (62.5%) were not exclusively breastfed. The data analysis used the Mann Whitney U. The results of the bivariable study showed that the exclusive breastfeeding group had a minimum value of 7 and a maximum value of 10. While the non-ASI group had a median score of 7 with a minimum value of 6 and a maximum of 10, the average rating of the exclusive breastfeeding group was 66.50 higher than the non-ASI group with a value of 33.05 and a p-value of 0,000.

Conclusion: Exclusive breastfeeding is better than non-exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months for infant development.

Suggestion: it is hoped that further researchers can research using a qualitative approach so that they can find out more deeply and get accurate information about exclusive breastfeeding and it is hoped that mothers who have babies can exclusively breastfeed for six months.

 

Key words: Exclusive breastfeeding; Gross motor development of infants

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Cakupan ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan, yaitu sekitar 80%. ASI eksklusif sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Bayi yang mendapat ASI eksklusif dan berstatus gizi baik mempunyai perkembangan motorik kasar normal. Pemberian ASI secara eksklusif mendukung pertumbuhan bayi, meningkatkan perkembangan sel otak, perkembangan bahasa, dan perkembangan motorik bayi karena ASI mengandung berbagai nutrien yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas Asi Eksklusif pada perkembangan motorik kasar bayi di Syamtalira Aron, Aceh Utara.

Metode: Penelitian ini menggunakan design komparatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden penelitian yaitu 92 responden, dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Data ASI Eksklusif dan perkembangan motorik kasar diambil dengan menggunakan kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP).

Hasil: Pada penelitian ini diketahui distribusi frekuensi pemberian ASI Eksklusif sebanyak 37 orang (37,5%), dan tidak ASI eksklusif sebanyak 55 orang (62,5%). Analisis data menggunakan Mann Whitney U. Hasil penelitian bivariabel menunjukkan median kelompok ASI Eksklusif 9 dengan nilai minimal 7 dan nilai maksimal 10. Sedangkan kelompok Tidak ASI nilai median 7 dengan nilai minimal 6 dan maksimal 10, rata-rata peringkat kelompok ASI Eksklusif 66,50 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok Tidak ASI dengan nilai 33,05 serta nilai pvalue 0,000.

Kesimpulan: Pemberian ASI Eksklusif lebih baik dari pada yang tidak diberi ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan untuk perkembangan bayi.

Saran : diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga dapat menggali lebih dalam dan didapatkan informasi yang lebih akurat mengenai Asi Eksklusif dan diharapkan bagi ibu yang memiliki bayi agar dapat memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan.

 

Kata kunci: ASI Eksklusif; Perkembangan motorik kasar bayi

Keywords : ASI Eksklusif; Perkembangan Motorik Kasar Bayi

  1. Adhim, M. (2020). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 6–24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Turen (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).
  2. Ali, Syed Sadat, et al. (2014). The Impact of Nutrition on Child Development at 3 Years in a Rural Community of India. International Journal of Preventive Medicine, 5 (4).
  3. Azhari, A., & Wahyuni, S. (2019). Hubungan Antara Pemberian ASI Eksklusif dan Non Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 6-12 Bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Makam Haji (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
  4. Arifah, D. A. (2013). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Sangkrah Surakarta.
  5. Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. (2017). Profil kesehatan Aceh: Dinkes Aceh.
  6. Erisna, A., Jasmi, J., & Alyensi, F. (2018). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Perkembangan Motorik Batita Di Kelurahan Limbungan Baru Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita Kota Pekanbaru Tahun 2017. Jurnal Ibu Dan Anak, 6(1), 10-16.
  7. Fauziyah, Y. (2015). Hubungan antara Status Pemberian ASI dengan Perkembangan Motorik Kasar pada Bayi Usia 7-12 Bulan di Desa Tohudan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. [Skripsi Ilmiah]. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.
  8. IBI. (2018). Pekan ASI Se-Dunia (World Breastfeeding Week). Diunduh dari: https://www.ibi.or.id/id/article_view/A20180808002/pekan-asi-se-dunia-world-breastfeeding-week.html#:
  9. INFODATIN. (2015). Situasi dan Analisa Asi Eksklusif. Diunduh dari: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-asi.pdf.Tanggal 21 Januari 2020.
  10. Kementrian Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI 2018.
  11. Khamzah, S. (2012). Segudang Keajaiban ASI. Jogjakarta: Flashbooks.
  12. Kholifah, S. N., Fadillah, N., As’ari, H., & Hidayat, T. (2014). Perkembangan motorik kasar bayi melalui stimulasi ibu di kelurahan kemayoran Surabaya. Jurnal Sumber Daya Manusia Kesehatan, 1(1).
  13. Muslihatun, Nur W. (2011). Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya.
  14. Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
  15. Nurjanah, S. (2015). ASI Eksklusif Meningkatkan Perkembangan Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Banyu Urip Surabaya. Journal of Health Sciences, 8(2).
  16. Nurlaila, N., Riyatun, K., & Iswati, N. (2017). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Pada Bayi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 13(2).
  17. Riyanti, F., & Hanifah, L. (2014). Hubungan pemberian asi eksklusif dengan perkembangan bayi usia 6–12 bulan di desa carikan juwiring klaten tahun 2013. Jurnal Kebidanan Indonesia: Journal of Indonesia Midwifery, 5(2).
  18. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diunduh dari: http://stikep-ppnijabar.ac.id/images/RISKESDAS_LAUNCHING_301018_edit271018_nowo_Edit-Kaban_01.pdf Tanggal 17 Januari 2020.
  19. Saputra, Y. (2016). Pekan ASI Sedunia. Diunduh dari: http://www.rappler.com/indonesia/142238-pekan-asi-sedunia-indonesia-masih-rendah Tanggal 15 Januari 2020.
  20. Utami, R. W. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 6-24 Bulan Di Klinik Baby Smile.

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)