KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BAYI

Yenny Aulya* -  Universitas Nasional, Indonesia
Suprihatin Suprihatin -  Program Studi Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan ,Universitas Nasional, Indonesia
Siti Badriah Ahmad -  Program Studi Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan ,Universitas Nasional, Indonesia

Supp. File(s): Instrumen Riset

Background: Based on WHO (Word Health Organization) report, Acute Respiratory Infection is still a major health problem in the world. This disease is a major cause of infectious disease morbidity and mortality worldwide. 59% of the visit rates at Zaenab Medika Clinic is Acute Respiratory Infection.

Objective: This study aims to analyze the incidence of Acute Respiratory Infection among infants in Zaenab Medika Clinic district Bekasi.

Methodology: This research is an analytic epidemiological study with a cross-sectional study design. The sample in this study were 88 infants. The sampling technique uses accidental sampling technique. The research instrument consisted of questionnaires, luxmeter, rollmeter, KMS. The questionnaire was tested for validity and reliability with a Cronbach's alpha coefficient of 0.972. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis, the Chi-Square test to prove whether there was a relationship between variables.

Results:  The results of the bivariate analysis, it was that there was one independent variable related to the incidence of Acute Respiratory Infection in infants at the Zaenab Medika Clinic in Bekasi Regency, namely the physical environment of residence with a p value = 0.027. While the unrelated variables are maternal education, exclusive breastfeeding, and nutritional status.

Conclusions: There is a Significant relationship between the physical environment of the residence and the incidence of Acute Respiratory Infection in infants.

Suggestion Mothers who have babies with Acute Respiratory Infection are expected to pay more attention to the physical environment of the residence in accordance with the home health requirements of the Republic of Indonesia's Ministry of Health.

 

Keywords: Physical environment of residence, maternal education, exclusive breastfeeding, nutritional status

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Berdasarkan laporan WHO (Word Health Organization), Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia penyakit ini menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi di seluruh dunia. Sebanyak 59% dari angka kunjungan di Klinik Zaenab Medika adalah penyakit ISPA.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian ISPA pada bayi di Klinik Zaenab Medika Kabupaten Bekasi

Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi analitik dengan desain studi cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 88 bayi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner, luxmeter, rollmeter, KMS. Kuesioner telah diuji validitas dan reabilitas dengan nilai koefisien cronbach’s alpha 0,972. Data dianalisis menggunkan analisis univariat dan bivariat yaitu uji Chi-Square untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antar variabel.

Hasil Penelitian:  Hasil analisis bivariat di ketahui bahwa terdapat satu variabel independen yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada bayi di Klinik Zaenab Medika Kabupaten Bekasi, yaitu lingkungan fisik tempat tinggal dengan nilai p=0,027. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan yaitu Pendidikan ibu, ASI ekslusif, dan Status gizi          .

Kesimpulan: Ada hubungan Signifikan antar Lingkungan fisik tempat tinggal dengan kejadian ISPA pada bayi. Saran Ibu yang memiliki bayi dengan ISPA di harapkan lebih memperhatikan Lingkungan fisik tempat tinggal sesuai dengan persyartan kesehatan rumah kementrian kesehatan republik indonesia.

 

Kata kunci: Lingkungan fisik tempat tinggal, pendidikan ibu, ASI ekslusif, Status Gizi

Supplement Files

  1. Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
  2. Ardianasari, E., 2016. Buku Pintar Mencegah dan Mengobati Penyakit Bayi & Anak. Jakarta: Bestari. diakses 20 Juli 2019.
  3. Akinyemi, J. O., & Morakinyo, O. M., 2018. Household environment and symptoms of childhood acute respiratory tract infections in Nigeria, 2003-2013: a decade of progress and stagnation. BMC Infectious Diseases, 18(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12879-018-3207-5, diakses 28 Mei 2019.
  4. Assegaf. F, Petrus. R, Marni., 2012. Analisis Faktor Resiko Kejadian ISPA DitinjauDari Status Rumah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri.Jurnal IKESMA Volume 11 Nomor 1 September 2015,167-168.
  5. Achmadi, U.F., 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Universitas Indonesia Pres. Jakarta.
  6. Benih, C., 2008. Penanggulangan dan Pengobatan ISPA. http://www.benih.net/lifestyle/gayahidup/ispainfeksisaluranpernapasanakut-penanggulangan-dan-pengobatannya.html, diakses 25 Maret 2019.
  7. Citra, P., 2012. Hubungan Lingkungan Dalam Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Atang Jungket Kecamatan Bies Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Skripsi,FKM UI, Depok.
  8. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL). 2012. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan akut. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
  9. Dinata, A., 2007. Aspek Teknis dalam Penyehatan Rumah. http://miqrasehat.blogspot.com/2007/07/aspek-teknis-dalam-penyehat-rumah.html, diakses 28 Maret 2019.
  10. Depkes R.I., 2002. Penyakit ISPA, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
  11. Depkes. RI., 2004. Pedoman pemberantasanpenyakit infeksi saluran pernafasan akut untuk penanggulangan pneumonia pada balita. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24284/1/RAHMAYATUL%20FILLACANO-fkik.pdf. diakses 29 Juli 2019.
  12. Depkes R.I., 2011. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. diakses 10 Juli 2019.
  13. Depkes R.I., 2017. profil kesehatan indonesia. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf, diakses 1 Mei 2019.
  14. Dinkes R.I., 2018. Program pengendalian ISPA. Dinas Kesehatan Republik Indonesia, Bekasi.
  15. Gunarni, A., Vincentius, S., Mujiono. 2012. “Study Tentang Sanitasi Rumah dan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Gemarang Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi”. E-ISSN: 2443-0218 Volume 3 Nomer 2.
  16. Gertrudis T, 2010, Hubungan Antara Kadar Partikulat (PM10) Udara Rumah Tinggal Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Sekitar Pabrik Semen PT Indocement,Citeurep,tahun 2010, Tesis,Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Depok.
  17. Harsono. R., H Rahmawat D., 2016. Gangguan Pernafasan Pada Anak: ISPA, Nuha Medika: Yogyakarta, 2-5.
  18. Hidayat, A.Z. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba medika. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitsream/123456789/25671/1/SITI%20NAMIRA%20fkik.pdf. diakses 21 Juli 2019.
  19. Iskandar, 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.
  20. Kemenkes R.I., 2002. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 1537 ./A/Menkes/SK/XII/2002 tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasn Akut untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
  21. Kemenkes R.I., 2011. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia no. 1077/MENKES/PER/V/2011 tentang pedoman penyehatan udara dalam ruang rumah. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
  22. Kemenkes R.I., 2012. Modul Tatalaksana Standar Pneumonia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
  23. Kemenkes R.I., 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indoneesia. Jakarta.
  24. Kemenkes R.I., 2017. Data dan Informasi profil kesehatan indonesia http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2017.pdf, diakses 1 Mei 2019.
  25. Kristiyansari, W. 2009. ASI Menyusui & Sadari. Nuha Medika. Yogyakarta. diakses Juli 2019.
  26. Khrisna, A. 2013. Mengenali Keluhan Anda.Jakarta: Informasi Medika. diakses Juli 2019.
  27. Keman, S., 2005. Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman. Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Surabaya.
  28. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI). 2010. Indonesia Macroeconomic Outlook 2010. Jakarta: Grasido. diakses 24 Mei 2019.
  29. Leli, F., 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun. Skripsi. Program Study Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara, Medan.
  30. Mairuhu, V., Birawida, A. B., & Manyullei, S. 2008. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Pulau Barrang Lompo Kecamatan Ujung Tanah Subdistrc Makassar City. Hasanudian University Repository, Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin: 1-8.
  31. Maryunani, A., 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media. diakses 14 Juli 2019.
  32. Maulidiyah, D.A.P., Retno, A. 2017. Hubungan Usia Balita Dan Sanitasi Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Di Desa Tumapel Kabupaten Mojokerto, 95-106.
  33. Muhedir 2002. Hubungan faktor-faktor lingkungan rumah dengan kejadian penyakit ISPA pada Anak balita di Kecamatan Jambi Selatan tahun 2002, Tesis, FKM UI, Depok.
  34. Nurhidayah, I., 2007. Hubungan antara Karakteristik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) pada Anak di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Skripsi. Bandung: Universitas Padjadjaran Fakultas Ilmu
  35. Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT.Rineka Cipta. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Asdi Mahasatya. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Rineka Cipta.
  36. Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:PT.Rineka Cipta. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24284/1/RAHMAYATUL%20FILLACANO-fkik.pdf. diakses Juli 2019.
  37. Oktaviani, D.F., Purba IG. 2010. Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Perilaku Kelurga Terhadap Kejadian ISPA Pada Anak Balita di Kelurahan Cambai Kota Prambulih Tahun 2010. Jurnal Pembangunan Manusia. 4(12).
  38. Pujiastuti, P., Soemirat, J. And Dirgawati, M. 2013.Karakteristik Anorganik PM10 Di Udara Ambien Terhadap Mortalitas dan Morbiditas Pada Kawasan Industri di Kota Bandung, Reka Lingkungan,1 (1), pp. 1-11.
  39. Pore, P.D., Ghattargi, Chandrashekhar H., & Rayate, Madhavi V. 2010. Study of Risk Factors of Acute Respiratory Infection (ARI) in Underfives in Solapur. National Journal of Community Medicine, 1 (2): 63-66.
  40. Supriaptini. 2007. Faktor-Faktor pencemaran udara dalam rumah yang berhubungan dengan kejadian ispa pada balita di indonesia.Jurnal ekologi kesehatan,vol.9.
  41. Soemirat, SJ. 2000. Mortality and Morbidity as Related to Air Polution. A Paper. University of Minnesota.
  42. Sinaga, Kristina, E.R. 2012. Kualitas Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Warakas Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara 2011, Skripsi, FKM UI,Depok.
  43. Sulistiyoningsih, H. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu. Yogyakarta. diakses Juli 2019.
  44. Shibata, T., Wilson, J. L., Watson, L. M., LeDuc, A., Meng, C., La Ane, R., ... & Maidin, A. 2014. Childhood acute respiratory infections and household environment in an eastern indonesian urban setting. International Journal of Environmental Research and Public Health, 11(12), 12190-12203.https://doi.org/10.3390/ijerph111212190, diakses 28 Mei 2019.
  45. Sekaran, U. 2014. Research Methods For Business (Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat.
  46. Suryanto, 2003. Hubungan Sanitasi Rumah dan Faktor Intern Anak Balita dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita. Skripsi. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
  47. Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Hal. 63-68.https://www.asikbelajar.com/variabel-penelitian-menurut-sugiyono, diakses 28 Maret 2019.
  48. Sutomo, B., & Anggraini, D.Y. 2010. Menu Sehat Alami Untuk Batita & Balita. Jakarta: Demedia.
  49. Sunyataningkamto, Z., I., RT A., I, B., Surjono, A., Wibowo, T., Lestari, E. D. and Wastoro, D. 2004 ‘The Role of Indoor Air Pollution and Other Factors in The Incidence of Pneumonia in Under-Five Childer’, Paediatrica Indonesiana, 44 (1), pp.25-29.
  50. Tesepu, R. 2016. Epidemiologi Lingkunga: teori dan aplikasi, Edited by U. Rahmawatu and N. Syamsiah, Jakarta: Bumi Medika, diakses 30 Mei 2019.
  51. Trisnawati, Y., Kuswati K. 2013. “Analisis Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik yang Berpengaruh Terhadap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita Tahun 2013”. Jurnal Kebidanan Vol.V No.01.
  52. World Health Organization (WHO) 2007. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang Cenderung menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pedoman Internal WHO, Available at:http://apps.who.int.iris/bitstream/10665/69707//14/WHO_CDS_EPR_2007.6_ind.pdf, diakses 26 Maret 2019.
  53. World Health Organization (WHO) 2012. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana. Jakarta: Bakti Husada.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25671/1/SITI%20NAMIRA%20fkik.pdf. diakses 21 Juli 2019.
  54. World Health Organization (WHO) 2014. Infection Prevention and Control of Epidemic-and Pendemic-prone Acute Respiratory Infection in Health Care, WHO Inatitutional Repository, 1-156.
  55. World Health Organization (WHO) 2015. Protocol For The Investigation of Acute Respiratory IIIness Outbreaks of Unknown Etiology. Brazzaville: Integrated Disease Surveillance Programme Health Security and Emergencies Cluster, Word Health Organization Regional Officer for Africa.
  56. World Health Organization (WHO) 2016. Children: Reducing Mortality, Media center: fact sheet. http://www.who.int/mediacentre//factsheets/fsl178/en/, diakses pada 1 Mei 2019.
  57. World Health Organization (WHO) 2016. Map and Spatial Information Technologies (Geographical Information Systems) in Health and Environment Decision-Making. Scientific data and assesment tools, The Health and Environment Linkages Initiative (HELI). http://www.who.int/heli/tools/maps/en/, diakses pada 1 Mei 2019.

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)