HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN ORANG TUA DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS SEPATAN KABUPATEN TANGERANG

Lastri Mei Winarni* -  STIKes Yatsi Tangerang, Indonesia
Beti Prihandini -  PRODI S1 Keperawatan STIKes Yatsi, Indonesia
Febi Ratnasari -  PRODI S1 Keperawatan STIKes Yatsi Tangerang, Indonesia

Kejadian stunting merupakan permasalah pada gizi dan salah satunya dipengaruhi juga oleh faktor genetik (tinggi badan). Terjadi peningkatan kejadian stunting yang signifikan di Puskesmas Sepatan dimana tahun 2018 sebanyak 44 kasus dan tahun 2019 sebanyak 70 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan orang tua dan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting di Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang. Metode penelitian menggunakan case control design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita di Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang. Besaran sampel menggunakan rumus Yamane diperoleh sampel sebanyak 60 responden untuk masing-masing kasus dan kontrol dengan total sampel 120 responden. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan cara menelpon orang tua balita atau kader dan menanyakan sesuai dengan kuesioner. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian dari 120 orang tua pada balita, sebagian besar memiliki tinggi badan ayah dan ibu yang normal yaitu 93 responden (77,5%) dan 89 responden (74,2%). Balita sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebanyak 79 responden (65,8%). Terdapat hubungan antara tinggi badan ibu dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting dengan P value = 0,000 dan 0,007. Tidak terdapat hubungan tinggi badan ayah dengan kejadian stunting dengan P value = 0,190. Kesimpulan  ada hubungan antara tinggi badan ibu dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting di Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang. Disarankan perlunya edukasi secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pertumbuhan dan perkembangan balita sehingga mengetahui faktor yang mempengaruhi permasalahan pertumbuhan balita khususnya stunting sehingga mampu melakukan tindakan pencegahan kejadian stunting.

Keywords : ASI Eksklusif, Stunting, Tinggi Badan

  1. Amin, N. A., & Julia, M. (2016). Faktor sosiodemografi dan tinggi badan orang tua serta hubungannya dengan kejadian stunting pada balita usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 2(3), 170. https://doi.org/10.21927/ijnd.2014.2(3).170-177
  2. Azriful, A., Bujawati, E., Habibi, H., Aeni, S., & Yusdarif, Y. (2018). Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Al-Sihah: The Public Health Science Journal, 10(2), 192–203. https://doi.org/10.24252/as.v10i2.6874
  3. Barir, B., Murti, B., & Pamungkasari, E. P. (2019). The Associations between Exclusive Breastfeeding, Complementary Feeding, and the Risk of Stunting in Children Under Five Years of Age: A Path Analysis Evidence from Jombang East Java. Journal of Maternal and Child Health, 4(6), 486–498. https://doi.org/10.26911/thejmch.2019.04.06.09
  4. Cleaton-Jones, P., Richardson, B. D., Granath, L., Fatti, L. P., Sinwell, R., Walker, A. R., & Mogotsi, M. (2000). Nutritional status and dental caries in a large sample of 4- and 5-year-old South African children. South African Medical Journal.
  5. Kemenkes. (2018). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan : Stunting di Indonesia.
  6. Kementrian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
  7. Kramer, M. S., & Kakuma, R. (2002). The optimal duration of exclusive breastfeeding. Tropical Doctor, 32(1), 62–63. https://doi.org/10.1002/14651858.cd003517.pub2
  8. Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor penyebab anak stunting usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(3), 268–278. https://doi.org/10.26699/jnk.v5i3.art.p268-278
  9. Nasikhah, R., & Margawati, A. (2012). Prevalensi stunting di Jawa Tengah kejadian tertinggi di Kecamatan Semarang Timur. Journal of Nutrition College, 1(1), 176–184. ejournal-s1.undip.ac.id
  10. Ohyver, M., Moniaga, J. V, Yunidwi, K. R., & Setiawan, M. I. (2017). Logistic Regression and Growth Charts to Determine Children Nutritional and Stunting Status: A Review. Procedia Computer Science, 116, 232–241. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.10.045
  11. Psoter, W., Gebrian, B., Prophete, S., Reid, B., & Katz, R. (2008). Effect of early childhood malnutrition on tooth eruption in Haitian adolescents. Community Dentistry and Oral Epidemiology. https://doi.org/10.1111/j.1600-0528.2007.00386.x
  12. Ratu, N. C., Punuh, M. I., Malonda, N. S. H., Kesehatan, F., Universitas, M., & Ratulangi, S. (2010). USIA 24-59 BULAN DI KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PENDAHULUAN Gizi merupakan salah satu faktor yang tercapainya keberhasilan yang optimal bagi tumbuh kembang Periode emas stunting di Indonesia sendiri menurut hasil riset kesehatan dasar me. Jurnal Kesmas, 7(8), 1–8.
  13. Sastria, A. (2019). Faktor Kejadian Stunting Pada Anak Dan Balita. Jurnal Ilmiah Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya Vol. 14 No. 2 October 2019 Print ISSN 2085-3742 Online ISSN 2598-1021 Www.Journal.Stikeshangtuah-Sby.Ac.Id, 14(2), 100–108.
  14. Sulistianingsih, A., & Sari, R. (2018). ASI eksklusif dan berat lahir berpengaruh terhadap stunting pada balita 2-5 tahun di Kabupaten Pesawaran. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 15(2), 45. https://doi.org/10.22146/ijcn.39086
  15. Surmita, Noparini, I., Dewi, M., Witri Priawantiputri, & Fitria, M. (2019). Hubungan Tinggi Badan Orang Tua dan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Riset Kesehatan, 11(1), 387–391.
  16. Torlesse, H., Cronin, A. A., Sebayang, S. K., & Nandy, R. (2016). Determinants of stunting in Indonesian children: evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health, 16(1), 669. https://doi.org/10.1186/s12889-016-3339-8

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)