HUBUNGAN ANTARA KREDIBILTAS KADER DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN DI POSYANDU

Didah Didah* -  Prodi Kebidanan FK Unpad, Indonesia
Sri Astuti -  Prodi Kebidanan FK Unpad, Indonesia
Arfina Arfina -  Prodi div Kebidanan FK Unpad, Indonesia

Background : Posyandu (Integrated Service Post in Indonesian) activities are highly dependent on its cadre, in which they play a pivotal role in helping the Posyandu activities. Posyandu’s cadre also plays a pivotal role to attract the community to come to the Posyandu. The success of Posyandu could be seen in their toddlers and infants visitation rate. The visitation number of Jatinangor Community Health Center (or, “Puskesmas Jatinangor” in Indonesian) in 2017 is 64.7%, which is still lower than both the National target and the Community Health Centertarget it self. Therefore, it is necessary for the cadre to contribute in increasing the visitation rate.

Purpose : This study was to determine the relationship between the role of posyandu cadres with the number of visits for infants and toddlers at the posyandu in the working area of the Jatinangor Health Center.

Method :  Study is correlational analysis with the cross sectional approach with a population of 383 active cadres. The sampling method that was used in this study is the multistage random sampling and 192 samples was obtain from the calculation. This study using a questionnaire with bivariate analysis with spearman rank test.

Result : The results showed there is a correlation between the cadre’s role towards the visitation rate (p = 0.000).

Conclusion :  the study showed that there is a significant correlation between the cadre’s role towards the toddlers and infants visitation rate at Jatinangor Community Health Center.

Suggestions for posyandu cadres to continue to improve their roles and functions during posyandu service activities so that the coverage of MCH targets increases according to what has been targeted

.

Keywords: The Toddlers and Infants Visitation Rate, Posyandu Cadre, The Cadre Role

 

ABSTRAK

 

Latar belakang : Pelaksanaan kegiatan posyandu bergantung kepada peran kader, dimana kader merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan posyandu. Kader memiliki peran yang besar dalam menggerakkan masyarakat untuk datang ke posyandu. Keberhasilan posyandu sendiri dapat dilihat dari jumlah cakupan kunjungan bayi dan balita. Cakupan kunjungan balita di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor tahun 2017 sebesar 64,7%. Jumlah tersebut masih kurang dari target puskesmas maupun nasional sehingga diperlukanlah peran kader untuk meningkatkan kunjungan bayi dan balita ke posyandu.

Tujuan : Penelitian untuk mengetahui hubungan peran kader posyandu dengan jumlah cakupan kunjungan bayi dan balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Jatinangor.

Metode :  Penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional dengan populasi sebanyak 383 kader posyandu yang aktif. Teknik pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling dengan besar sampel sebanyak 192 orang. Data yang diambil menggunakan kuesioner dengan  menggunakan analisis bivariat dengan  uji Spearman rank.

Hasil :  Penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara peran kader dengan jumlah cakupan kunjungan bayi dan balita dengan nilai p=0,000.

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader dengan jumlah cakupan kunjungan bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor.

Saran bagi kader posyandu agar terus meningkatkan peran dan fungsi nya pada saat kegiatan pelayanan posyandu agar cakupan sasaran KIA meningkat sesuai dengan yang telah di targetkan.

 

Kata Kunci: Cakupan Kunjungan Bayi dan Balita, Kader Posyandu, Peran Kader

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Pegangan Kader Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011.
  3. Nazri C, Yamazaki C, Kameo S, Herawati DMD, Sekarwana N, Raksanagara A, et al. Factors influencing mother’s participation in Posyandu for improving nutritional status of children under-five in Aceh Utara district, Aceh province, Indonesia. BMC Public Health. 2016;16(1).
  4. Hutami Isnaini Rizka, Ardianto Endro.Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang.Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015;1(2)
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.
  6. Dinas Kesehatan Jawa Barat. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016. Bandung: Dinkes Jabar; 2016.
  7. Evaluasi Program Kesehatan Ibu dan Anak UPT Puskesmas Jatinangor. Jatinangor: 2017.
  8. Rohimah Engkun, Kustiyah Lilik, Hernawati Neti. Pola Konsumsi, Status Kesehatan dan Hubungannya dengan Status Gizi dan Perkembangan Balita. Jurnal Gizi Pangan. 2015;10(2):93-100
  9. Djamil Achmad. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Balita Menimbang Anaknya Ke Posyandu. Jurnal Kesehatan. 2017;8(1):127-134.
  10. Sesen Elif. Role Theory and Its Usefulness in Public Relations.European Journal of Business and Social Sciences. 2015;4(1):136-143.
  11. Bitton A, Ratcliffe HL, Veillard JH, Kress DH, Barkley S, Kimball M, et al. Primary Health Care as a Foundation for Strengthening Health Systems in Low- and Middle-Income Countries. Journal of General Internal Medicine. 2016;32(5):566-571.
  12. Sihombing Kanda, Kandarina Istiti BJ, Sumarni. Peran Lurah, Petugas Kesehatan, dan Kader dalam Partisipasi Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Cakupan D/S Terendah dan Tertinggi di Kota Jambi. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. 2015;3(2):87-97.
  13. Rahayu Resa, Yuniar Nani, Farzan Amrin. Peran Kader Posyandu dalam Upaya Peningkatan Pemanfaatan Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 2017;2(6).
  14. Roqiyuddin Muhammad. Sikap Pengurusdan Kader tentang Fungsi Manajemen Posyandu sebagai Salah Satu Determinan ReKementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Pegangan Kader Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
  15. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011.
  16. Hutami Isnaini Rizka, Ardianto Endro.Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang.Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015;1(2)
  17. Nazri C, Yamazaki C, Kameo S, Herawati DMD, Sekarwana N, Raksanagara A, et al. Factors influencing mother’s participation in Posyandu for improving nutritional status of children under-five in Aceh Utara district, Aceh province, Indonesia. BMC Public Health. 2016;16(1).
  18. Dinas Kesehatan Jawa Barat. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016. Bandung: Dinkes Jabar; 2016.
  19. Rohimah Engkun, Kustiyah Lilik, Hernawati Neti. Pola Konsumsi, Status Kesehatan dan Hubungannya dengan Status Gizi dan Perkembangan Balita. Jurnal Gizi Pangan. 2015;10(2):93-100
  20. Rahayu Resa, Yuniar Nani, Farzan Amrin. Peran Kader Posyandu dalam Upaya Peningkatan Pemanfaatan Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 2017;2(6).
  21. Sihombing Kanda, Kandarina Istiti BJ, Sumarni. Peran Lurah, Petugas Kesehatan, dan Kader dalam Partisipasi Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Cakupan D/S Terendah dan Tertinggi di Kota Jambi. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. 2015;3(2):87-97.
  22. Roqiyuddin Muhammad. Sikap Pengurusdan Kader tentang Fungsi Manajemen Posyandu sebagai Salah Satu Determinan Rendahnya Kunjungan Balita (D/S). Bandung: FK Unpad. 2012.
  23. Subagyo Widyo, Mukhadiono, Wahyuningsih Dyah. Peran Kader dalam Memotivasi Ibu Balita Berkunjung ke Posyandu. Jurnal Keperawatan Soedirman. 2015;10(3).
  24. Djamil Achmad. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Balita Menimbang Anaknya Ke Posyandu. Jurnal Kesehatan. 2017;8(1):127-134.
  25. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.
  26. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat; 2007.
  27. Evaluasi Program Kesehatan Ibu dan Anak UPT Puskesmas Jatinangor. Jatinangor: 2017.
  28. Walyani Elisabeth Siwi. Materi Ajar Lengkap Kebidanan Komunitas. Jakarta: Pustaka Baru Press. 2014.
  29. Bitton A, Ratcliffe HL, Veillard JH, Kress DH, Barkley S, Kimball M, et al. Primary Health Care as a Foundation for Strengthening Health Systems in Low- and Middle-Income Countries. Journal of General Internal Medicine. 2016;32(5):566-571.
  30. Sesen Elif. Role Theory and Its Usefulness in Public Relations.European Journal of Business and Social Sciences. 2015;4(1):136-143.
  31. Tjahjono Herry.Culture Based Leadership. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. 2011
  32. Hayati Aslis Wirda. Gizi Bayi. Jakarta: EGC. 2009.
  33. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. PMK No.66 tentang Pemantauan Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.
  34. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Glosarium Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Pusat Data dan Informasi; 2006.
  35. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010.
  36. Pinasang Vera Novita, Rantung Maria, Keintjem Femmy.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurangnya Kunjungan Anak Balita Di Posyandu. Jurnal Ilmiah Bidan. 2015;3(2).
  37. Suryani Linda. Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru. Journal Of Midwifery Science. 2017:1(2)
  38. Malahayati Nelly. Hubungan Peran Kader dan Dukungan Keluarga terhadap Rendahnya Kunjungan Bayi dan Balita ke Posyandu di Desa Buket Selamat Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur Tahun 2015. 2015.
  39. Imas Linda G. Morra, Rist C. Ray. The Road To Results:Designing ang Conducting Effective Development Evaluation. Washington DC: The Wolrd Bank. 2009.
  40. Sujarweni V. Wiratna. Statistik untuk Kesehatan. Yogyakarta: Gava Media. 2015.
  41. Chasanah Siti Uswatun, Syaila Yesa. Hubungan Peran Kader Posyandu dalam Meningkatkan Kesehatan dengan Status Gizi Balita di Desa Tegaltirto Berbah Sleman. MIKKI. 2017;5(1)
  42. Chung MHL, Hazmi H, Cheah WL. Role Performance of Community Health Volunteers and Its Associated Factors in Kuching District, Sarawak. Journal of Environmental and Public Health. 2017;1-9.
  43. Sakbaniyah SNL, Herawati Susi, Mustika DN. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan Kepatuhan Kunjungan Balita ke Posyandu Di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Jurnal Kebidanan. 2013:2(1):39-44.
  44. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013.
  45. ndahnya Kunjungan Balita (D/S). Bandung: FK Unpad. 2012.
  46. Chung MHL, Hazmi H, Cheah WL. Role Performance of Community Health Volunteers and Its Associated Factors in Kuching District, Sarawak. Journal of Environmental and Public Health. 2017;1-9.
  47. Subagyo Widyo, Mukhadiono, Wahyuningsih Dyah. Peran Kader dalam Memotivasi Ibu Balita Berkunjung ke Posyandu. Jurnal Keperawatan Soedirman. 2015;10(3).

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)