PERBANDINGAN PENGARUH TEKNIK ENDORPHINE MASSAGE DENGAN KOMPRES HANGAT DALAM MENURUNKAN SKALA DISMENORE

Hani Septiani* -  STIKes Muhammadiyah Ciamis, Indonesia
Sri Wulan Ratna Dewi -  , Indonesia
COMPARISON OF THE EFFECT OF ENDORPHINE MASSAGE ENGINEERING WITH WARM COMPRESS IN REDUCING DISMENORE SCALE

 

Background dysmenorrhea or menstrual pain is the symptom most often complained of by women of reproductive age. Pain or pain that is cyclic along with menstruation is often felt like cramps in the stomach and can be accompanied by pain radiating to the back, with nausea and vomiting, headaches or diarrhea. Menstrual pain can last from a few hours to a day. Sometimes, these symptoms can last more than 1 day but rarely exceed 72 hours. Accompanying systemic symptoms include nausea, diarrhea, headache and emotional changes. In general, the management of menstrual pain is divided into two categories, namely pharmacologically and non-pharmacologically. non-pharmacological methods are a safer alternative and have no side effects. Non-pharmacological management is safer to use because it does not cause side effects of drugs.

Purpose to analyse the comparison of the decrease in dysmenorrhea by applying endorphin massage and warm compress technique.

Method This study used quasi experiment in which applied pretest-posttest control group design approach with total samples of 78. Respondent sampling was conducted by using purposive sampling. Menstrual pain variables were measured with Numerical Rating Scale. The analysis process used Mann Whitney and Kruskal Wallis test.

Results of the study show that there were a significant differences between endorphin massage and warm compress technique on the 1st, 2nd, and 3rd days of menstruation after being given a treatment for 15 minutes with the p-value of 0.000<α = 0.05.

Conclusion Endorphin massage technique is faster in reducing the scale of dysmenorrhea than warm compress. This technique is safe, easy, free of charge, has no side effect, and can be done with the closest person or by yourself.

Suggestion The results of the research can become a study material or reference for other researchers in subsequent studies and become a learning resource for readers, especially about endorphin massage as a non-pharmacological therapy to treat dysmenorrhea.

  

Keywords: endorphin massage, menstrual pain

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang dismenore atau  nyeri haid merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan oleh wanita usia reproduktif. Nyeri atau rasa sakit yang siklik bersamaan dengan menstruasi ini sering dirasakan seperti rasa kram pada perut dan dapat disertai dengan rasa sakit yang menjalar ke punggung, dengan rasa mual dan muntah, sakit kepala ataupun diare. Nyeri haid dapat berlangsung dalam beberapa jam sampai 1 hari. Kadang-kadang, gejala tersebut dapat  lebih  dari  1  hari  tapi  jarang  melebihi  72  jam.  Gejala  sistemik  yang menyertai berupa mual, diare, sakit kepala dan perubahan emosional. Secara umum penanganan nyeri haid terbagi dalam dua kategori yaitu secara farmakologi dan non farmakologi. metode non farmakologi menjadi alternatif yang lebih aman dan tidak ada efek samping. Manajemen nonfarmakologi lebih aman digunakan karena tidak menimbulkan efek samping obat-obatan.

Tujuan penelitian ini menganalisis perbandingan penurunan dismenore menggunakan teknik endorphine massage dibandingkan dengan kompres hangat.

Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest control grup design dengan jumlah sampel 78. Pengambilan sampel responden pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Variabel nyeri haid atau dismenore diukur dengan menggunakan Numerical Rating Scale(NRS). Analisis yang digunakan yaitu uji Mann Whitney.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara teknik endophine massage dengan teknik kompres hangat pada hari ke 1,2 dan 3 menstruasi setelah diberikan treatmen selama 15 menit dengan hasil nilai p-value 0.000 < α= 0,05.

Kesimpulan Teknik endorphine massage lebih cepat menurunkan skala dismenore dibandingkan dengan teknik kompres hangat. Teknik ini aman, mudah, tidak membutuhkan biaya dan tidak memiliki efek samping juga bisa dilakukan dengan orang terdekat ataupun sendiri.

Saran Hasil penelitian dapat mejadi salah satu bahan kajian atau referensi untuk peneliti lain dalam penelitian-penelitian selanjutnya serta menjadi baham pembelajaran bagi para pembaca terutama tentang endorphin massage sebagai terapi non farmakologi untuk mengatasi dismenore.

 

Kata kunci : endorphine massage, nyeri haid

 

Keywords : kebidanan

  1. Achmad S. Roswendi. Pengaruh hipnoterapi terhadap nyeri haid (dismenore) pada mahasiswa DIII Kebidanan stikes a.yani cimahi. Bandung . J Kesehatan Kartika. 2015.10(2).
  2. Anugraheni V dan Wahyuningsih A. Efektifitas kompres hangat dalam menurunkan intensitas nyeri dysmenorrhoea. J STIKES Baptis. Kediri.2013: 6(1)
  3. Aprilia. Teknik massage endorphine. Jakarta : Penerbit Gagas Media; 2010.
  4. Arifin S. Nyeri haid. Jakarta; EGC; 2008
  5. Arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta; 2009.
  6. Aryani y, masrul dan evareny L. Pengaruh Masase pada punggung terhadap intensitas nyeri kala I fase laten persalinan normal melalui peningkatan kadar endorphin. Padang; J Kes Andalas; 2015; 4(1)
  7. Aulia. Kupas tuntas menstruasi. Yogyakarta : Milestone; 2009.
  8. Dahlan MS. Statistik kesehatan untuk kedokteran dan kesehatan: deskriptif, bivariat, dan multivariat. Jakarta: Epidemiologi Indonesia; 2016.
  9. Deswita. Psikologi perkembangan remaja. Bandung: Rosdakarya; 2009
  10. Field T. Massage therapy. Med Clin Norrth Am. 2012;86:163-71
  11. Handayani Y E dan Rahayu L S. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Nyeri Menstruasi (Dismenorea) pada Remaja Putri di Beberapa SMA di Kabupaten Rokan Hulu. Rokan Hulu : J Maternity and Neonatal.2014;1(4)
  12. Hartati W Esti. Pengaruh teknik relaksasi front effleurage terhadap nyeri Dismenore. Semarang : J Riset Kesehatan ; 2015. 4(3)
  13. Hendrik. Problema haid. Solo:Tiga serangkai; 2006
  14. Judha M. Teori pengukuran nyeri dan nyeri persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika; 2012.
  15. Kasumayanti E. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Disminore di SMAN 5 Pekanbaru. Riau : J Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai.2015.
  16. Kuswandi lanny. Kehamilan dan persalinan dengan hypnobrithing. Jakarta PT : Bhuana ilmu populer kelompok gramedia; 2013.
  17. Laila N N. Buku pintar menstruasi. Yogyakarta : Bukubiru; 2011.
  18. M. Sopiyudin, D. Membaca dan menelaah jurnal uji klinis. Jakarta: Salemba Medika;2010.
  19. Marlinda, R. Purwaningsih. Pengaruh senam disminore terhadap penurunan disminore pada remaja putri di desa sidoarjo kecamatan pati. Semarang : J Keperawatan Maternitas;2013.1(2):118-123
  20. Marmi. Gizi dalam kesehatan reproduksi. Yogyakarta :Pustaka Pelajar: 2013
  21. Ningsih R. Efektivitas paket pereda nyeri pada remaja dengan dismenore. Bengkulu : J Kep Ind.2013 16(2);67-76.
  22. Novia I, Puspitasari N. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian dismenore primer. The Indonesia J of Public Healt. 2008;4(2):96-104
  23. Potter PA, Perry AG. Buku ajar fundamental keperawatan. Edisi ke-7, buku ketiga, Jakarta; EGC;2010
  24. Prawirohardjo, S.Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:2011
  25. Priscilla V, Dwi dan Lili. Perbedaan pengaruh teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat dalam menurunkan dismenore pada remaja sma negeri 3 padang. Padang : Ners J Keperawatan;2012.8(2):187-195.
  26. Proverawati, A & Misaroh S. Menarche : Menstruasi pertama penuh makna. Yogyakarta : Nuha Medika; 2009.
  27. Rahayu A. Pengaruh endorphine massage terhadap rasa sakit dismenore pada mahaiswa jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya : J Bidan “midwife journal” :2017: 3(2).
  28. Rahmadhayanti E. Pengaruh kompres hangat terhadap penurunan derajat nyeri haid remaja putri di SMA Karya Ibu Palembang. Palembang : J Kesehatan. 2017:8(3) :369-374
  29. Safitri R. Gambaran Skala Nyeri Haid Pada Usia Remaja, Bandung : Jurnal Keperawatan STIKes Aisyiyah Bandung; 2015. Hal : 25-9.
  30. Saguni F C A S, Madianung A, dan Masi G. Hubungan Dismenore dengan Aktivitas Belajar Remaja Putri di SMA Kristen 1 Tomohon. Manado : ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1, No. 1; 2013.
  31. Saguni F C A S, Madianung A, dan Masi G. Hubungan Dismenore dengan Aktivitas Belajar Remaja Putri di SMA Kristen 1 Tomohon. Manado : ejournal keperawatan (e-Kp).2013: 1(1).
  32. Sarwono S. Psikologi remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo :2011
  33. Supriatin E. Hubungan kecemasan remaja dengan kejadian dismenorea pada siswi SMP X Bandung. Bandung : J Ilmu Keperawatan.2014;11(1).
  34. Trimayasari D dan Kuswandi K. Hubungan usia menarche dan status gizi siswa smp kelas 2 dengan kejadian dismenore. Banten : J Obstretika Scientia.2014; ( 2) 2.
  35. Utari D M. Pengaruh pemberian ramuan jahe terhadap nyeri haid mahasiswi STIKES PMC Tahun 2015. Pekanbaru : J IPTEKS Terapan Research of Applied Science and Education; 2015.11(3): 257 -264.
  36. Varney H. Kriebs MJ., Gegor CL. Buku ajar asuhan kebidanan. 4th ed. Jakarta : EGC; 2008.
  37. Wiknjosastro, H. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)