PENILAIAN PERILAKU CUCI TANGAN, PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN DAN DETEKSI STUNTING MENGGUNAKAN KARTU MENUJU SEHAT

Antarini Antarini -  Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, Indonesia
Eka Safitri Yanti* -  Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, Indonesia

HANDWASHING BEHAVIOR ASSESSMENT, DEVELOPMENTAL DEVIATION AND STUNTING DETECTION USING CARD TOWARDS HEALTHY

 

Background: School-age children are a critical age group because at that age they are prone to health problems related to personal hygiene such as diarrhea, toothache, skin diseases and so on. Apart from personal hygiene issues, one of the risks of health problems that can cause growth and development problems for Kindergarten-aged children is nutrition. It is important for child development deviations to be detected early so that it can be quickly corrected for subsequent age development. Anthropometrically, assessing the nutritional status of school-age children can use the weight and height. A tool for monitoring the development of nutritional status of kindergarten children is Kartu Menuju Sehat (KMS). Every child who is measured for height can immediately know their nutritional status. This study looked at a description of hand washing behavior, developmental deviations and stunting detection in kindergarten children.

Purpose To assess hand washing behavior, developmental deviation and stunting detection in kindergarten children through KMS monitoring.

Methods: The type of research used in this research was descriptive research. The research method used was a survey with a cross sectional approach. A total of 29 kindergarten children were assessed for hand washing behavior using WHO guidelines and assessed for stunting status using KMS Dinding.

Results: The results of the study were mostly boys (51.7%) with ages 2 - 4 years, which is 62.1%. The results of the practice of washing children's hands using hand washing guidelines from the WHO obtained data as much as 21 children (75%) had been implemented well (6 - 7 steps) and less well by 7.1%. Early detection of child deviations using the Developmental Pre-Screening Questionnaire was 16 children (55.2%) according to development, but there were 9 children (31%) doubting results and 4 children (13.8%) likely to experience deviations. The results of measurements using KMS Dinding in kindergarten showed that there were 6.9% of children's measurement results in yellow, light green 86.2% and dark green of 6.9%.

Conclusion: KMS Dinding can detect stunting in kindergarten children, there are children who may experience deviations and most children have washed their hands properly according to WHO guidelines

Suggestion provide motivation for students to get used to washing hands using soap in the school and home environment, in order to prevent diseases caused by dirty hands. The school is expected to continue to carry out early detection of children's growth and development so that improvements can be made immediately if a deviation is found in the child's growth and development

 

Keywords: Hand Washing, Developmental Deviation, Nutritional Status

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia tersebut rentan terkena masalah kesehatan terkait personal hygiene misalnya diare, sakit gigi, penyakit kulit dan sebagainya. Selain masalah personal hygiene, salah satu risiko masalah kesehatan yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak usia Taman Kanak-Kanak (TK) adalah masalah gizi. Penyimpangan perkembangan anak penting untuk dideteksi secara dini agar dapat dengan cepat dilakukan koreksi terhadap perkembangan usia selanjutnya . Secara antropometri penilaian status gizi anak usia sekolah dapat menggunakan indeks Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB). Alat untuk memantau perkembangan status gizi anak TK adalah Kartu Menuju Sehat (KMS). Setiap anak yang diukur TB dapat segera diketahui status gizinya. Penelitian ini melihat gambaran perilaku cuci tangan, penyimpangan perkembangan dan deteksi stunting pada anak taman kanak-kanak.

Tujuan: Menilai perilaku cuci tangan, peyimpangan perkembangan dan deteksi stunting pada anak taman kanak-kanak melalui pemantauan KMS.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian yang yang digunakan adalah survey dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 29 anak TK dinilai perilaku cuci tangan menggunakan pedoman WHO dan dinilai status stunting menggunakan KMS Dinding.

Hasil: Hasil penelitian sebagian besar yaitu anak berjenis kelamin laki-laki (51,7%) dengan usianya adalah usia 2 - 4 tahun yaitu sebesar 62,1%. Hasil praktik mencuci tangan anak dengan menggunakan pedoman cuci tangan dari WHO diperoleh data sebanyak 21 anak (75%) telah melaksanakan dengan baik (6 – 7 langkah) dan kurang baik sebesar 7,1%. Deteksi dini penyimpangan anak dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) sebanyak 16 anak (55,2%) sesuai dengan perkembangan, namun terdapat 9 anak (31%)  meragukan dan 4 anak (13,8%) kemungkinan mengalami penyimpangan. Hasil pengukuran menggunakan KMS dinding pada sekolah TK menunjukkan bahwa terdapat sebesar 6,9% hasil pengukuran anak berada pada warna kuning, hijau muda 86,2% dan hijau tua sebesar 6,9%.

Kesimpulan: KMS Dinding dapat mendeteksi terjadinya stunting pada anak TK, terdapat anak yang kemungkinan mengalami penyimpangan dan sebagian besar anak telah mencuci tangan dengan baik sesuai dengan pedoman WHO

Saran memberikan motivasi pada siswa untuk membiasakan diri cuci tangan menggunakan sabun di lingkungan sekolah dan rumah, guna mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh tangan yang kotor. Pihak sekolah diharapkan terus dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak agar dapat segera dilakukan upaya perbaikan jika ditemukan kondisi penyimpangan pada tumbuh kembang anak

 

Keywords: Cuci Tangan, Penyimpangan Perkembangan, Status Gizi

Keywords : Status Gizi, KPSP, Cuci Tangan

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Allender, J. A., Rector, C., & Warner, K. (2010). Community and Public Health Nursing: Promoting the Public's Health. China: Lippincott Williams & Wilkins.
  3. AL-Rahmad, A., Miko, A., & Hadi, A. (2013). Kajian stunting pada anak balita ditinjau dari pemberian ASI eksklusif, MP-ASI, status imunisasi dan karakteristik keluarga di Kota Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes, 6(2), 169–184.
  4. Ardhiyarini. (2008). Faktor-Faktor yang mempengaruhi personal hygiene anak usia sekolah di SD Negeri Pleret Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Retrieved Januari 2020
  5. Ariyanti, A. (2010). Perbedaan Perkembangan Anak Balita pada Ibu Bekerja dan Ibu Tidak Bekerja Penilaian Menggunakan Metode Denver II. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
  6. Burton, M., Cobb, E., Donachie, P., Judah, G., Curtis, V., & Schmidit, W. (2011). The effect of hand washing with water or soap on bacterial contamination of hands. Int. J. Environ. Res. Public Health, 8, 97–104.
  7. Chittleborough, C.R Nicholson, A. ., Young, E., Bell, S., & Campbell, R. (2013). Implementation of an educational intervention improve hand washing in primary schools: process evaluation within a randomized controlled trial. BMC Public Health, 13(757), 2–11.
  8. Departemen Kesehatan RI. (2007). Panduan Promosi Kesehatan di Sekolah. Jakarta: Depkes RI.
  9. Edelman, C., & Mandle, C. (2010). Health Promotion Throughtout The Life Span. St.Louis, Missouri: Mosby Inc.
  10. Fadlyana, E., Alisjahbana, A., Nelwan, I., Noor, M., Selly, & Sofiatin, Y. (2003). Pola Keterlambatan Perkembangan Balita di Daerah Pedesaan dan Perkotaan Bandung, serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Sari Pediatri, 4(4), 168–175.
  11. Grodner, M. L., & Walkingshaw, B. (2007). Foundations and clinical applications of nutrition : a Nurdin approach. Fourth edition. St. Louis Missouri: Mosby Inc.
  12. Hadi, A., Affan, I., Alfridsyah, A., & Rahmad, A. A. (2019). Efektifitas pendidikan gizi mengunakan KMS dinding indeks TB/U terhadap tindakan guru PAUD dalam pemantauan pertumbuhan anak usia 4–5 tahun pada anak sekolah PAUD. Aceh Nutrition Journal, 4(1), 65-73.
  13. Harjatmo, T. P., Par'i, H. M., & Wiyono, S. (2017). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  14. Kementrian Kesehatan RI. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
  15. Maurer, F. A., & Smith, C. M. (2013). Community/ Public Health Nursing Practice: Health for Families and Populations. Canada: Elsevier HEalth Sciences.
  16. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan; Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
  17. Novieastari, E., Ibrahim, K., Deswani, & Ramdaniati, S. (2020). Dasar-Dasar Keperawatan Volume 1, 9th Indonesia Edition. Singapore: Elsevier.
  18. Palasari, W. (2012). Skills On The Detection Of Early Mother Flower Grow With Baby. Jurnal STIKES, 11–20.
  19. Pender, N. J., Murdaugh, C. L., & Parsons, M. A. (2011). Health Promotion in Nursing Practice, 6th Edition. South Carolina: Pearson.
  20. Pickering, A. ., Boehm, A. ., Mwanjali, M., & Davis, J. (2010). Efficacy of waterless hand hygiene compared with hand washing with soap: a field study in Dar es Salaam, Tanzania Am. J. Trop. Med. Hyg., 82(2), 270–278. doi:10.4269/ajtmh.2010.09-0220. Journal Tropical Medicine Hygene, 82(2), 270–278.
  21. Purwandari, R., & Ardiana, A. (2015). Hubungan antara perilaku mencuci tangan dengan insiden diare pada anak usia sekolah di Kabupaten Jember. Jurnal Keperawatan, 4(2).
  22. Satria, H. (2017). PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERSONAL HYGIENE SISWA KELAS III SD LANGKAI 1 PALANGKA RAYA (Doctoral dissertation, Faculty of Agriculture Merdeka University Surabaya).
  23. Schmidt, W-P., et al. (2009). Determinants of hand washing practices in Kenya: the role of media exposure, poverty and infrastructure. Tropical Medicine and International Health. Tropical Medicine and International Health, 14(12), 1534–1541. https://doi.org/10.1111/j.1365- 3156.2009.02404.x
  24. Sinaga, H. T., Alfridsyah, Sitanggang, B., & Hadi, A. (2018). A Simple Nutrition Screening Tool for Detecting Stunting of Pre-Schoolers: Development and Validity Assessment. Pakistan Journal of Nutrition, 236-241.
  25. Solihin, Malateki, Anwar, & Sukandar. (2013). Kaitan antara Status Gizi, Perkembangan Kognitif, dan Perkembangan Motorik pada Anak Usia Prasekolah. Jurnal Gizi Dan Makanan, 62–72.
  26. Spagnuolo, M., Liguoro, I., Chiatto, F., Mambretti, D., & Guarino, A. (2013). Application of a score system to evaluate the risk of malnutrition in a multiple hospital setting. Italian Journal of Pediatrics, 39(1).
  27. Sulistyawati, A. (2014). Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Salemba Medika.
  28. Supariasa, I. D., Bakri, B., & Fajar, I. (2010). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
  29. Syantut, K. A. (2018). Mendidik Buah Hati di Rumah dalam Rumahku Madrasah Pertamaku. Jakarta: Maskana Media.
  30. Ulfa, M. (2018). Analisa Deteksi Dini dan Stimulasi Peerkembangan Anak Usia Prasekolah. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 6(3), 200-209.
  31. Wright, Shogbamimu, Akinbami, Adebisi, Senbanjo, & Iolade. (2018). Nutritional status of children in a well-child clinic in Lagos, Nigeria. African J Food, Agric Nutr Dev, 13602–16.

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)