ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDAPATAN, POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING

Yuka Oktafirnanda* -  Institut Kesehatan Helvetia, Indonesia
Hasanah Pratiwi Harahap -  Institut Kesehatan Helvetia, Indonesia
Ani Deswita Chaniago -  Institut Kesehatan Helvetia, Indonesia

Background: Short stature is one of many problems nowadays, many factors trigger Short stature in toddlers including mother's knowledge. Most mothers do not know how to process and choose the right food, do not understand a good diet for toddlers, family income is also a factor that led to the limited choice of food, so the food is not varied. Based on preliminary research conducted in Helvetia Village 3 of 5 toddlers undergo short stature. One of them was brief.

Purpose:  This study aimed to determine the correlation of knowledge, income, and diet with the incidence of Short stature in Helvetia Village, Labuhan Deli Sub-District.

Methods: The research design used an analytic survey with a cross-sectional approach.  It was conducted on June – July 2021. Data were collected by using questionnaires. The populations in this study were all toddlers aged >2 - 5 years of 40 toddlers. Data were analyzed by using univariate and bivariate analyses with the Chi-Square test.  Meanwhile, the Multivariate used Binary Logistics.

Results:  From the results of the chi-square test about mothers’ knowledge, family income, and diet significantly associated with the incidence of Short stature in Helvetia Village of  Labuhan Deli Sub-District with a p-value of 0.00, 0.002, 0.014. Based on the Binary logistic variable test, the most dominant influence on the incidence of Short stature was Mothers’ Knowledge with Exp(B) 5.735.

Conclusion: Based on the result showed it can be concluded that the correlation of  Mother’s Knowledge, Family Income, and Diet with Short stature was found in Helvetia Village, Labuhan Deli Sub - District. The most influential variable on Short stature was Mother's Knowledge.

Suggestion Mother's knowledge related to stunting should continue to be improved by holding regular counseling by local health workers. That way mothers can discuss and have broad insight related to nutrition, processing and presentation methods that are right for their children.

 

Keywords: Knowledge, Income, Diet, Short stature

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu masalah yang banyak terjadi saat ini, banyak faktor pemicu terjadinya stunting pada balita diantaranya pengetahuan ibu, banyak ibu tidak mengetahui cara pengolahan makanan yang tepat dan  pemilihan makanan. Kemudian bagaimana pola makan yang baik untuk balita, serta faktor pendapatan keluarga yang menyebabkan terbatasnya pilihan makanan, sehingga makanan anak jadi tidak bervariasi. Survei awal yang dillakukan di Desa Helvetia dari 5 orang balita, 3 diantaranya mengalami stunting dimana 1 orang bertubuh sangat pendek.

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan pengetahuan, pendapatan, dan pola makan dengan kejadian stunting di Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli.

Metode:  Desain Penelitian yang digunkaan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Juni-Juli 2021. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua balita berusia >2 tahun sampai 5 tahun sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik total populasi. Analisa data Univariat, Bivariat dengan Chi-Square dan Multivariat menggunakan Binary Logistik.

Hasil: Dari hasil chi-quare test Pengetahuan Ibu, Pendapatan Keluarga, Pola Makan, secara signifikan berhubungan dengan kejadian stunting di Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli dengan nilai P-Value 0,00 , 0,002 , 0,014. Dan dari Uji Binary logistic variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah Pengetahuan ibu dengan Exp(B) 5.735.

Kesimpulan: Ada hubungan Pengetahuan Ibu, Pendapatan Keluarga, Pola Makan dengan Kejadian Stunting di Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli. Variabel paling berpengaruh terhadap stunting adalah Pengetahuan Ibu.

Saran Pengetahuan ibu terkait stunting sebaiknya terus ditingkatkan dengan diadakannya penyuluhan-penyuluhan secara berkala oleh tenaga kesehatan setempat. Dengan begitu ibu-ibu dapat berdiskusi dan punya wawasan yang luas terkait gizi, cara pengolahan dan penyajian yang tepat untuk anaknya.

 

Kata Kunci : Pengetahuan, Pendapatan, Pola Makan, Stunting

 

 

Keywords : Pengetahuan, Pendapatan, Pola Makan, Stunting

  1. Adriana. (2016). Pengantar Gizi Masyarakat. Kencana Prenada Media Group.
  2. Aridiyah, F. O. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan di Kabupaten Jember. 9/61793. http://repository.unej.ac.id
  3. Dewi, A. P., Ariski, T. N., & Kumalasari, D. (2019). Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita 24–36 Bulan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Wellness And Healthy Magazine, 1(2), 231–237.
  4. Hanifah. (2019). Gizi Dalam Siklus Daur Kehidupan. CV Andi Utama.
  5. Hayati, A. W., Hardinsyah, H., Jalal, F., Madanijah, S., & Briawan, D. (2012). Pola Konsumsi Pangan dan Asupan Energi dan Zat Gizi Anak Stunting dan Tidak Stunting 0—23 Bulan. Jurnal Gizi Dan Pangan, 7(2), 73–80.
  6. Hidayat, A. N., & Ismawati, I. (2019). Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang. Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas, 3(1), 28–35.
  7. Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia. www.kemenkes.go.id
  8. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. 1227.
  9. Komalasari, K., Supriati, E., Sanjaya, R., & Ifayanti, H. (2021). Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita. Majalah Kesehatan Indonesia, 2(1), 51–56.
  10. Maryunani, A. (2015). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Trans Info Media.
  11. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
  12. Nurmayasanti, A., & Mahmudiono, T. (2019). Status Sosial Ekonomi dan Keragaman Pangan Pada Balita Stunting dan Non-Stunting Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk. Amerta Nutrition, 3(2), 114–121.
  13. Olsa, E. D., Sulastri, D., & Anas, E. (2018). Hubungan sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada anak baru masuk Sekolah Dasar di kecamanatan Nanggalo. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 523–529.
  14. Paramashanti, A. (2019). Gizi Bagi Ibu dan Anak. CV. Pustaka Baru.
  15. Sunyoto, D., & Setiawan, A. (2013). Buku Ajar: Statistik Kesehatan.
  16. Wellina, W. F., Kartasurya, M. I., & Rahfiludin, M. Z. (2016). Faktor Risiko Stanting Pada Anak Umur 12-24 Bulan.
  17. Wulandari, W., & Rahayu, F. (2019). Analisis Faktor Resiko Kejadian Stunting di Pukesmas Kerkap Bengkulu Utara. 1st Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan, 50–54.
  18. Yekti, R. (2020). SDGs (Sustainable Development Goals) Dan 1000 Hari Pertama Kehidupan.
  19. Yuliana, W., ST, S., Keb, M., & Hakim, B. N. (2019). Darurat stunting dengan melibatkan keluarga. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)