Factors Related To Stunting In Children Aged 24-59 Months

Hajah Ropiati* -  DIV Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
Yulistiana Evayanti -  DIV Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
Vida Wira Utami -  Prodi DIII Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia
Suharman Suharman -  Universitas Malahayati, Indonesia

Latar belakang masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah tingginya angka stunting. Pada tahun 2020 jumlah balita usia 24-59 bulan yang mengalami stunting di Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 2235 kasus dengan 200 kasus stunting atau 23,04% terdapat di wilayah kerja Puskesmas Gedung Rejo sakti.

Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gedung Rejo Sakti Kabupaten Tulang Bawang tahun 2021.

Metode penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan case control. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah balita stunting usia 24-59 bulan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling sampai jumlah sampel yang dibutuhkan mencukupi. Analisis data menggunakan uji chi-square.

Hasil analisis menunjukkan 67 anak (50%) mengalami stunting, 15 ibu hamil (11,2%) berisiko tinggi badan, 47 ibu hamil (35,1%) dengan riwayat anemia selama kehamilan dan sebanyak 12 anak (9 %) ) dengan riwayat BBLR.

Kesimpulan Ada hubungan yang bermakna antara tinggi badan ibu (p value = 0,028) dan riwayat anemia (p value = 0,011) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Gedung Rejo Sakti tahun 2021 dan variabel yang paling mempengaruhi kejadian tersebut stunting adalah anemia.

Saran bagi Puskesmas untuk melakukan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan membagikan pamflet untuk mendapatkan deteksi dini anemia pada ibu hamil dan melakukan pengobatan dini.

 

Kata kunci : Anemia, Balita, Puskesmas Gedung Rejo Sakti Tulang Bawang, Stunting.

 

ABSTRACT

 

Background of the nutritional problems that has become a major concern presently is the high number of stunting. In 2020 the number of toddlers aged 24-59 months who experienced stunting in Tulang Bawang Regency was 2235 cases with 200 stunting cases or 23.04% found in the working area of Gedung Rejo sakti Health Center.

The purpose of the study was to determine the factors related to the incidence of stunting in children aged 24-59 months in the working area of the Gedung Rejo Sakti Health Center, Tulang Bawang Regency in 2021.

Research method design was quantitative with a case control approach. The sample cases in this study were stunted toddlers aged 24-59 months. The sampling technique was carried out by random sampling until the required number of samples was sufficient. Data analysis was chi-square test.

Results of the analysis showed that 67 children (50%) were stunted, 15 pregnant women (11.2%) with body height at risk, 47 pregnant women (35.1%) with a history of anemia during pregnancy and as many as 12 children (9%) ) with a history of LBW.

Conclusion There is a significant relationship between maternal height (p value = 0.028) and history of anemia (p value = 0.011) with the incidence of stunting in toddlers in the working area of Gedung Rejo Sakti in 2021 and the most affecting variable in the incidence of stunting is anemia.

Suggestions for health center to conduct regular counselling to the community, especially for pregnant women and distribute pamphlets to get early detection of anemia in pregnant women and carry out early treatment.

.

Keywords: Anemia, Stunting,Toddlers, Gedung Rejo Sakti health center of Tulang Bawang,.

 

  1. Andriani & Wirjatmadi. (2012). The role of nutrition in the life cycle. Jakarta: Prenada Media Group.
  2. BKKBN (2018). Reproductive Health Promotion and Counseling for Youth PIK Activity Groups (PIK R). Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana.
  3. BKKBN (2017). Reproductive Health Promotion And Counseling. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana.
  4. Eryando. (2017). Theory and Application of Health Data Collection Including Basic Biostatistics. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. Fadlun & Feryanto.(2012). Pathological Midwifery Care . Jakarta: Salemba.
  6. Fikawati. (2015). Mother and Baby Nutrition . Depok: Rajawali Pers.
  7. Fikawati & Syafiq. (2017). Nutrition for children and adolescents. Depok: Penerbit Rajawali Pers.
  8. Hardinsyah & Supariasa (2017). Nutrition Science Theory and Applications . Jakarta: buku kedokteran EGC.
  9. Hastono, Susanto Priyo. (2018). Data Analysis in the Health Sector. Jakarta: Rajawali Pers.
  10. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI. (2017). Village Pocket Book in Handling Stunting. Jakarta: Direktorat Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
  11. Kemenkes RI. (2018). Basic Health Research . Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan RI.
  12. Kementerian Kesehatan RI, (2011). Management of Low Birth Weight Babies for Midwives and Nurses. Jakarta
  13. Kementerian Kesehatan RI. (2011). Guidelines for the Implementation of Stimulation, Detection and Early Intervention on Child Development at the Primary Health Service Level. Jakarta.
  14. Kementerian Kesehatan RI. (2015). Operational Guidelines for Normal Childbirth and Postpartum Services for Health Workers. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
  15. Kementerian Kesehatan RI. (2016). Short Toddler Situation. Pusat Data dan Informasi. Jakarta
  16. Kuswanti, I. (2014). Pregnancy care. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  17. Larasati. (2017). Skripsi . Factors Associated with Stunting Incidence in Toddlers Age 25-59 Months at Posyandu in Wonogiri II Health Center in 2017 . Yogyakarta: Politeknik kesehatan Kementerian Kesehatan
  18. Lestari. (2016). Naskah Publikasi. Risk Factors for Stunting in Children Age 7-24 Months in Hargorejo Village, Kokap District, Kulonprogo Regency, Yogyakarta.
  19. Manuaba. (2012). Obstetrics, Gynecology & Family Planning for Midwife Education . Jakarta: EGC.
  20. Notoatmodjo, Soekidjo, (2012), Health Research Methods . Jakarta; Rineka Cipta.
  21. Pongrekun. (2020). Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 6 No .2. Factors Associated with Stunting Incidence in South Konawe Regency.
  22. Purwoastuti & Walyani. (2015). Guide to Reproductive Health and Family Planning Materials . Yogyakarta: Pustaka Baru.
  23. Rahayu. (2014). Jurnal Kesmas, Vol 10, No 2. History of Birth Weight with Stunting Incidence in Children Under Two Years Old .
  24. Ramayulis. (2018). Stop Stunting With Nutrition Counseling. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.
  25. Rukiyah & Yulianti, (2010). Midwifery Care (Midwifery Pathology). Jakarta: Trans Info Media.
  26. Fakhrina. (2016). Jurnal Sari Pediatri, Vol 22, No 1. Low Birth Weight as a Risk Factor for Stunting in School-Age Children .
  27. Setiati. (2014). Buku Ajar. Internal Medicine Edition VI. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.
  28. Setiawan.(2018). Artikel Penelitian. Factors Associated with Stunting Incidence in Children aged 24-59 Months in the Andalas Community Health Center, Padang Timur District, Padang City .
  29. Widyaningrum. (2018). Jurnal Medika Majapahit Vol 10. No. 2, September 2018 Relationship of Anemia Status of Pregnant Women with Stunting Incidence of Toddlers Ages 24-59 Months in the Working Area of Gedangsari II Public Health Center Gunung Kidul
  30. Winkjosastro, (2014). Obstetric. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
  31. Khoiriah, YK, Evayanti, Y., Putri, RD, & Maternity, D. (2020). Stunting Factors In Toddlers Age 12-59 Months At Gedung Surian Health Center, West Lampung. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) , 6 (3), 316-321.

Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)