PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA SMP N 1 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH TAHUN 2014
Di Indonesia prevelensi perokok anak 13-15 tahun mencapai 26,8 dari total populasi Indonesia. Dimana yang lebih memprihatinkan lagi didapatkan juga bahwa pelajar yang merokok dari umur 10-14 tahun naik 2,1 persen (%) yaknidari 9,5 persen (%) menjadi 11,5 persen (%). Di Provinsi Lampung berada di atas rata-rata nasional yaitu 38,0 %. Sedangkan di Kabupaten Lampung Tengah presentase penduduk usia 15-19 tahun yang merokok adalah sebesar 33,7 % , Berdasarkan hasil pre survei wawancara bebas tentang bahaya merokok terhadap siswa kelas VII,VIII,IX masing-masing 10 orang setiap perwakilan kelas, untuk memperoleh, data pengetahuan bahaya merokok pada siswa, didapatkan 6 orang (60%) siswa kelas VII yang mengerti tentang bahaya merokok dan , 7 orang (70%) siswa kelas VIII yang merokok, dan 7 orang (70%) siswa kelas IX yang merokok. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penyuluhan dengan menggunakan media audio visual terhadap pengetahuan tentang bahaya merokok pada Siswa SMP N 1 Seputih Banyak Lampung Tengah Tahun 2014.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Analitik. Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan subyek penelitian atau subyek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP N 1 Seputih Banyak Lampung Tengah Tahun ajaran 2013-2014 dengan jumlah 210 siswa. dan sampel sebanyak 138 responden. Analisa digunakan dengan Analisa bivariat uji T (Paired Sample T-Test)
Secara umum pada penelitian ini diperoleh hasil, Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa bahwa hasil pengetahuan pada tes awal (pretest) dan pengetahuan akhir (posttest) menunjukkan rata-rata nilai yang berbeda. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata nilai pretest adalah sebesar 52,25 dengan nilaii minimum 35 dan nilai maksimum 80. Berbeda dengan nilai posttest yang memiliki nilai hasil belajar sebesar 75,87 dengan nilai minimum 50 dan nilai maksimum 100. Perlu lebih ditingkat guru untuk melakukan penyuluhan menggunakan media audio visual tentang bahaya merokok.
Kata Kunci : Audio Visual, Merokok