The Effect Of Adolescent Reproductive Health Education On Adolescent's Knowledge About Premarry Sex Behavior
Latar Belakang: Menurut data WHO, satu dari lima wanita di dunia telah melahirkan pada usia 18 tahun. Menurut Media Indonesia, 85% anak usia 15 tahun pernah melakukan hubungan seks pranikah. Di Indonesia, pada tahun 2017 (Kuartal I) data kasus infeksi menular seksual dari Januari hingga Maret sebanyak 10.376 orang. Di Kota Bandar Lampung Penyakit Menular Seksual yang dijadikan laporan utama adalah kasus HIV dan AIDS.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan remaja tentang perilaku seksual di SMA “X” Bandar Lampung Tahun 2018.
Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan one group pre-post test design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA “X” Bandar Lampung tahun 2018 dengan usia rentan 14,15 dan 16 tahun yang berjumlah 87 responden, sedangkan sampel penelitian sebanyak 46 orang dengan menggunakan Simple Random Sampling. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji-t dependen.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan remaja tentang perilaku seksual sebelum pemberian Konseling Kesehatan Reproduksi di SMA “X” Bandar Lampung tahun 2018 adalah 55,41 dan setelahnya adalah 76,85 dengan p-value pengetahuan yang diperoleh 0,000,
Kesimpulan: Ada pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja terhadap pengetahuan tentang perilaku seksual remaja di SMA “X” Bandar Lampung Tahun 2018.
Saran agar dinas kesehatan dan dinas pendidikan lebih memperhatikan masalah kesehatan reproduksi remaja, dan diharapkan remaja dapat menghindari perilaku seksual. yang negatif.
Kata kunci: Konseling Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan Remaja, Perilaku Seksual
ABSTRACT
Background: According to WHO data, one in five women in the world has given birth at the age of 18 years. According to Media Indonesia, 85% of 15-year-olds have had premarital sex. In Indonesia, in 2017 (Quarter I) data on cases of sexually transmitted infections from January to March were 10,376 people. In the city of Bandar Lampung Sexually Transmitted Diseases that are used as the main reports are cases of HIV and AIDS.
Purpose: To find out the effect of reproductive health counseling on adolescent knowledge about sexual behavior at SMA "X" Bandar Lampung in 2018.
Methods: This type of research is quantitative with a one group pre-post test design approach. The research population is class X students at SMA "X" Bandar Lampung in 2018 with a vulnerable age of 14,15 and 16 years, totaling 87 respondents, while the research sample is 46 using Simple Random Sampling. The analysis in this study uses the t-test dependent.
Results: The results showed that the average knowledge of adolescents about sexual behavior before giving Reproductive Health Counseling at SMA "X" Bandar Lampung in 2018 was 55.41 and after was 76.85 with the p-value of knowledge obtained 0.000,
Conclusion: There is an effect of Adolescent Reproductive Health Counseling on knowledge about adolescent sexual behavior at SMA "X" Bandar Lampung in 201
Suggestion for the health office and education office to pay more attention to adolescent reproductive health problems, and it is hoped that adolescents can avoid sexual behavior. negative ones.
Keywords: Adolescent Knowledge,,Reproductive Health Counseling, Sexual Behavior
Keywords : Penyuluhan Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan Remaja, Perilaku Seksual
- Bachruddin, Wustha (2017). Pengaruh Penyuluhan Tentang Bahaya Seks Bebas Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Seks Bebas di SMA Negeri Binus 9 Manado. Laporan Penelitian Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sam Ratulangi. Manado
- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2012, Kurikulum dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). BKKBN : Jakarta
- Bartholomew, L.K., Parcel, G.S., Kok, G., Gottlieb, N.H., Fernández, M.E., (2011). Planning Health Promotion Programs: An Intervention Mapping Approach, 3rd ed. Jossey-Bass: San Francisco
- Budiman dan Riyanto. (2014). Kapita Selekta Kuesioner, Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian. Kesehatan. Salemba Medika: jakarta
- C. L. Somers, S. Tolia, and C. Anagurthi. (2012). “Parent-Adolescent Relationships and Adolescent Sexual Behavior: Patterns by Adolescent Gender,” International Journal of Business and Social Science, vol. 3, no. 7, pp. 66-76
- Katharina, Telly., Yuliana. (2018) Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi melalui Audio Visual dengan Hasil Pengetahuan Setelah Penyuluhan pada Remaja SMA Negeri 2 Pontianak Tahun 2017. Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). profil kesehatan indonesia 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta
- Kemenrian Kesehatan RI. (2017). Laporan Perkembangan HIV-AIDS Dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan I Tahun 2017. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta
- Kumalasari, Intan. Iwan Andhyantoro. (2013). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan Dan Keperawatan. Salemba Medika: jakarta
- Syatiawati N., Respati T., Rosadya D.S., 2017, Efektivitas Metode Promosi Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Siswa SMP Negeri High School Students ’Knowledge About Reproductive Health, Bandung Meeting on Global Medicine & Health (BaMGMH),1, 42– 8.
- Notoatmodjo S., 2013, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan“Edisi Revisi.”, Rineka Cipta: Jakarta
- Notoatmodjo S., 2011, Kesehatan Masyarakat, PT Rineka Cipta: Jakarta.
- Notoadmodjo, S, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
- Pusat Informasi Dan Data Kementerian Kesehatan RI. (2013). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Kemenkes RI: Jakarta
- Prawirohardjo, Sarwono. (2014). Ilmu Kebidanan. PT. Bina Pustaka: Jakarta
- Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja.Kemenkes RI: Jakrta
- V. Chandra-Mouli, A. V. Camacho, and P.-A. Michaud,(2013). “WHO Guidelines on Preventing Early Pregnancy and Poor Reproductive Outcomes Among Adolescents in Developing Countries)” Journal Adolescent Health, vol. 52, vol. 5, pp. 517-522
- W.H.O.-W. Geneva. (2011) “WHO Guidelines on preventing early pregnancy and poor reproductive outcomes among adolescents in developing countries".
- WHO., (2012). Social Determinants of Health and Well-being among Young People: Health Behaviour in School-Aged Childern (HBSC) study. Available online at: www.hbsc.unito.it/it/images/pdf/hbsc/prelims- part1.pdf