The Effect Of Using Sms On Compliance With Repeat Visits Of 1-Month Injectable Contraceptive Acceptors
Latar belakang: Kepatuhan kunjungan ulang akseptor kontrasepsi suntik merupakan salah satu kunci utama keberhasilan alat kontrasepsi tersebut. Dampak ketidakpatuhan akseptor kontrasepsi suntik memungkinkan akseptor mengalami kehamilan. Hal ini dikarenakan hormon yang terkandung dalam kontrasepsi suntik tidak dapat bekerja dengan maksimal. Mengingat pentingnya kepatuhan akseptor KB untuk melakukan kunjungan ulang, maka diperlukan sisitem kesehatan yang menunjang untuk meningkatkan kepatuhannya. Layanan Short Massage Service (SMS) dapat digunakan untuk memaksimalkan efesiensi, efektifitas, dan ekuitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan komunikasi.
Tujuan: Diketahuinya pengaruh penggunaan SMS terhadap kepatuhan kunjungan ulang akseptor kontrasepsi suntik 1 bulan.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperiment dan rancangan penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent control group design. Sampel diambil secara non random dengan metode Total Sampling yang berjumlah 189 responden.Analisis data menggunakan uji Mcnemar dan Korelasi Koefisien Kontingensi.
Hasil: Ada perbedaan kepatuhan kunjungan ulang akseptor kontrasepsi suntik 1 bulan sebelum dan sesudah mendapatkan SMS, dari 83 responden yang sebelumnya tidak patuh, setelah mendapat SMS sebanyak 33 (39,8%) menjadi patuh dan 50 (60,2%) tetap tidak patuh melakukan kunjungan ulang. Uji hipotesis bermakna secara statistik dengan p value 0,000.
Kesimpulan: Ada korelasi antara SMS dan kepatuhan kunjungan ulang akseptor kontrasepsi suntik 1 bulan. Nilai korelasi sebesar 0.490 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang
Saran: Dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengupayakan pengembangan dan peningkatan pelayanan KB sehingga seluruh akseptor patuh untuk melakukan kunjungan ulang sesuai jadwal.
Kata Kunci :Akseptor KB, Kepatuhan Kunjungan, SMS
ABSTRACT
Background: Compliance withrepeat visits to injectable contraceptive acceptors is one of the main keys to the success of these contraceptives. The impact of non-compliance of injectable contraceptive acceptors allows the acceptor to experience pregnancy. It is caused by the hormones contained in injectable contraceptives doesn’t work optimally. Regarding the importance of compliance of family planning acceptors with repeat visits, a supportive health system is needed to improve compliance. Short Message Service (SMS) can maximize health services’ efficiency, effectiveness, and equity through enhanced communication.
The study aimed to study the effect of using SMS on compliance with repeat visits of 1-month injectable contraceptive acceptors.
Methods: This type of research was Quasi-Experimental, and the research design used was the Nonequivalent control group design. Samples were taken non-randomly with the Total Sampling method as many as 189 respondents. Data analysis used Mcnemar test and Contingency Coefficient Correlation.
Results: There was a difference in the compliance of 1 month injectable contraceptive acceptors with repeat visits before and after SMS; from 83 respondents who previously were noncompliant, 33 (39.8%) became compliant, and 50 (60.2%) were still non-compliant with repeat visits after receiving SMS. The hypothesis test was statistically significant with P-value 0.000.
Conclusion: There was a correlation between SMS and compliance with repeat visits of 1 month injectable contraceptive acceptors. The correlation value of 0.490 indicated a positive correlation with moderate correlation power.
Suggestion: The study is expected to be a source of the development and improvement of family planning services so that all acceptors comply with repeat visits on schedule.
Keywords: KB acceptor,SMS, Visit Compliance
- Arum, D.N.S., S. (2011). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Nuha Medika.
- BKKBN. (2020a). Menjaga Kesehatan Perempuan. Detail Post. https://www.bkkbn.go.id/detailpost/menjaga- kesehatan-
- BKKBN. (2020b). Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel. ttps://www.bkkbn.go.id/pocontent/uploads/renstraprovinsi/20- 24/7.RENSTRA BKKBN PROVINSI SUMSEL TAHUN 2020-2024.pdf
- Dahlan, S. (2015). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Epidemiologi Indonesia.
- Gurol-Urganci, I., de Jongh, T., Vodopivec-Jamsek, V., Atun, R., & Car, J. (2013). Mobile phone messaging reminders for attendance at healthcare appointments. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2017(12). https://doi.org/10.1002/14651858.CD007458. pub3
- Hartanto, H. (2003). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan.
- Herlina, S., Sanjaya, G. Y., & Emilia, O. (2013). Pemanfaatan Fasilitas Sms Telepon Seluler Sebagai Media Promosi Kesehatan Ibu Hamil Di Daerah Terpencil. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2 - 4 Desember (Hal. 99-105). Sesindo.
- Kannisto, KA, Koivunen, MH, Valimaki, M. (2014). Use of mobile phone text massage reminders inn health care service: a narrative literature review. Journal of Internet Research. 2014 Oct 17;16(10):E222, Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/25326646, 10.
- Kemenkes. (2020). Panduan Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Dalam Situasi Pandemi Covid-19. Kemenkes.
- Laudon, K. C. dan J. P. L. (2007). Sistem Informasi Manajemen. Edisi ke-10. Terjemahan Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P. Salemba Empat.
- Manuaba. (2013). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB: Untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. EGC.
- Mardiya. (2020). Memahami Kebijakan Program KKBPK 2020. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo.
- Muslima, L., H. (2019). Pengukuran Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Akseptor KB Suntik Ulang 1 Bulan. Jurnal Sains Dan Aplikasi Serambi Saintia. Vol. VII No.1, April 2019, VII.
- Notoatmodjo. (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rieneka Cipta.
- Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian dan Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis edisi 3. Salemba Medika.
- Pratikya, A. . (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.
- Rajagrafindo Persada. Sulistyawati, A. (2011). Pelayanan Keluarga Berencana. Salemba Medika.
- Sutrisno, T.A., N. . (2015). Sistem informasi kunjungan KB menggunakan Tekhnologi SMS guna meningkatkan kepatuhan akseptor KB. Indonesian Journal On Medical Science, 2(2), 16–26.
- Sutrisno,T.A., Ningsih, S. (2014). PENGEMBANGAN MODEL CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT. 7(2), 45–53.
- Un. (2012). Government for the people. In government Survey (2012) EGovernment for the people. United Nations. https://doi.org/10.1017/9781316599983.002
- Varney, H. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Volume 1. EGC.
- William, L. and Sevani, G. N. (2013). Aplikasi Reminder Pengobatan Pasien Berbasis SMS Gateway. Jurnal INKOM, 7(1), 11–21.
- Yani, A. (2018). Utilization of Technology in the Health of Community Health. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 97. https://doi.org/10.31934/promotif.v8i1.235