PENETAPAN KADAR PROTEIN KACANG TANAH (ARACHYS HYPOGEIA) DENGAN BEBERAPA PERLAKUAN DENGAN METODE KJELDAHL
Kacang tanah merupakan tanaman yang amat digemari oleh masyarakat indonesia, seperti yang tertera pada catatan Biro Pusat Statistik bahwa konsumsi nasional protein sehari rata-rata penduduk Indonesia 48,7 gram sehari. Ini telah melebihi rata-rata standar kecukupan 45 gram. Telah dilakukan pengujian di laboratorium terhadap kadar protein total pada kacang tanah mentah, kacang tanah sangrai, kacang tanah rebus, kacang tanah goreng (Arachys hypogeia) dengan metode Kjeldahl. Penetapan kadar protein secara kuantitatif dengan metode Kjeldahl dilakukan dengan menetapkan kandungan nitrogen yang terdapat di dalam sampel. Kadar protein dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah nitrogen yang diperoleh dengan suatu faktor konversi. Analisis protein dengan metode Kjeldahl dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu proses destruksi, proses destilasi, dan tahap titrasi. Dari hasil penelitian kadar protein total pada sampel kacang tanah mentah didapatkan hasil 19,10%, dari kacang tanah rebus, 15,24%, dari kacang tanah goreng, 18,89%, dari kacang tanah sangrai, 20,15%. Kacang tanah dengan berbagai perlakuan masih layak dikonsumsi masyarakat karena walaupun terjadi penurunan kadar protein, kacang yang hanya sebagai sumber protein tambahan dapat dikonsumsi sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi protein per harinya.
Kata Kunci : kacang tanah, protein, kjeldahl