HUBUNGAN POLYHIDRAMNION DAN PRESENTASI JANIN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RS PURI BETIK HATI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
DOI : 10.33024/jkm.v3i1.599
Insiden ketuban pecah Dini di Indonesia tergolong tinggi. Di Indonesia sendiri terdapat
53,30%, di provinsi Lampung sebanyak 23,30%, di kota Bandar Lampung sebanyak 18,20% dan
di RSIA Puri Betik sebanyak 12,30% (profil Dinkes, 2014). Rekam medik (medical record) di
RSIA Puri Betik Hati provinsi Lampung menunjukan pada tahun 2013 ibu bersalin yang
mengalami ketuban pecah dini sejumlah 156 (11,21%) dari 1391 persalinan pada tahun 2014
mengalami penurunan yaitu sejumlah 285 (9,96%) dari 2859 persalinan dan mengalami kenaikan
pada tahun 2015 yaitu sejumlah 575 (12,33%) dari 4663 persalinan. Setelah pre-eklampsi yang
menduduki peringkat pertama dengan jumlah 613 kasus. (Rekam Medik RSIA Puri Betik Hati
Provinsi Lampung, tahun 2015). Tujuan penelitian ini adalah diketahui Hubungan polyhidramnion
dan malpresentasi janin dengan kejadian ketuban pecah dini di RS Puri Betik Hati Provinsi Lampung
Tahun 2016.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, Rancangan penelitian Survei
analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi seluruh ibu bersalin sebanyak 575 dan
sampel 85 responden yang didapatkan dengan menggunakan teknik sampling random sampling .
Penelitian dilakukan pada bulan februari sampai Juli tahun 2016. Anlisa data univariat dengan
menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi square.
Analisa data menggunakan uji chi square didapat hasil ada hubungan yang signifikan antara
malpresentasi P-Value = 0,000 polyhidramnion P-Value = 0,000 dengan kejadian ketuban pecah
dini. Saran bagi ibu hamil diharapkan untuk mengikuti kunjungan ANC terpadu selama
kehamilan, agar dapat mengetahui kondisi janin yang akan dilahirkan.
Kata Kunci : Polyhidramnion, Presentasi, Kejadian KPD
53,30%, di provinsi Lampung sebanyak 23,30%, di kota Bandar Lampung sebanyak 18,20% dan
di RSIA Puri Betik sebanyak 12,30% (profil Dinkes, 2014). Rekam medik (medical record) di
RSIA Puri Betik Hati provinsi Lampung menunjukan pada tahun 2013 ibu bersalin yang
mengalami ketuban pecah dini sejumlah 156 (11,21%) dari 1391 persalinan pada tahun 2014
mengalami penurunan yaitu sejumlah 285 (9,96%) dari 2859 persalinan dan mengalami kenaikan
pada tahun 2015 yaitu sejumlah 575 (12,33%) dari 4663 persalinan. Setelah pre-eklampsi yang
menduduki peringkat pertama dengan jumlah 613 kasus. (Rekam Medik RSIA Puri Betik Hati
Provinsi Lampung, tahun 2015). Tujuan penelitian ini adalah diketahui Hubungan polyhidramnion
dan malpresentasi janin dengan kejadian ketuban pecah dini di RS Puri Betik Hati Provinsi Lampung
Tahun 2016.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, Rancangan penelitian Survei
analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi seluruh ibu bersalin sebanyak 575 dan
sampel 85 responden yang didapatkan dengan menggunakan teknik sampling random sampling .
Penelitian dilakukan pada bulan februari sampai Juli tahun 2016. Anlisa data univariat dengan
menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi square.
Analisa data menggunakan uji chi square didapat hasil ada hubungan yang signifikan antara
malpresentasi P-Value = 0,000 polyhidramnion P-Value = 0,000 dengan kejadian ketuban pecah
dini. Saran bagi ibu hamil diharapkan untuk mengikuti kunjungan ANC terpadu selama
kehamilan, agar dapat mengetahui kondisi janin yang akan dilahirkan.
Kata Kunci : Polyhidramnion, Presentasi, Kejadian KPD